"Ayo Gyu cari restoran lain saja." Ajak Jungkook yang tak betah berada disini.

Mingyu yang jelas-jelas niatnya ingin makan disitu ya tentu menolak. Untuk apa ke restoran lain kalau sudah sampai disini?

"Tidak, tidak, tidak. Aku mau makan disini Jung." Bantah Mingyu santai lalu duduk di salah satu tempat duduk yang ada disitu.

Jungkook hanya mendesis kesal lalu duduk ditempat yang sama bersama Mingyu.

Taehyung yang melihat itu hanya berdecih tidak suka. Kenapa sial betul hari-harinya setelah bertemu orang itu.

Adegan cekcok mulut daritadi jelas diperhatikan oleh Namjoon.

"Siapa dia Tae?"

Taehyung menoleh kearah Namjoon yang barusan bertanya. Oh sial, ia pun lupa akan kehadiran Kakaknya yang daritadi bersamanya.

"Oh itu Kak, hanya orang iseng yang mengganggu. Sudah kan Kak? Pulang yuk." Ajak Taehyung lalu cepat-cepat membereskan tasnya lalu berjalan keluar restoran.

Namjoon hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Adiknya itu. Ia lalu menoleh kearah 2 pemuda tadi yang sepertinya seusia Adiknya.

"Kalian siapanya?" Tanya Namjoon.

"Bukan si--"

"Temannya Kak." Mingyu yang mengerti keadaan memotong ucapan Jungkook.

"Oh... Baiklah kalau begitu." Namjoon tersenyum, lalu keluar dari restoran itu dan masuk kedalam mobilnya.

Terlihat Taehyung yang sedang mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap dada. Dan juga meramalkan kalimat-kalimat kasar yang tidak cocok dengan wajah lugunya.

"Tae?"

"Hm."

Helaan nafas terdengar dari mulut Namjoon, Adiknya ini kalau sudah merajuk susah untuk dibujuk. Biarpun jarang bertemu dan tidak terlalu dekat, tetapi seorang Kakak pasti selalu mengawasi Adiknya.

"Apa kau marah? Marah kepada siapa?"

"Orang tadi." Jawabnya singkat.

"Orang siapa? Orang juga mempunyai nama, Tae." Jelas Namjoon sabar.

"Ish orang tadi Kak! Yang salah satunya yang wajahnya berandal dan ada tato ditangannya!" Teriak Taehyung kesal. Mengingatnya saja sudah bikin emosi, apalagi bertemu.

"Oh begitu... Yasudah jangan marah lagi. Mau pulang ke apartemen kan?"

"Iya."

Suasana hening kembali datang di mobil itu.

Ah, apa aku terlalu kekanak-kanakan ya barusan?

"Tae."

"Uhm, iya Kak?" Sahut Taehyung takut-takut saat mendengar nada Namjoon saat memanggilnya tadi.

"Kau ada urusan apa di Gyeongsang?"

Tuh kan betul. Taehyung sudah menduga pasti akan ditanyakan tentang hal ini oleh Namjoon.

"Anu Kak... Aku--"

"Aku tahu kau tidak kesana Tae. Lantas kenapa kau berbohong padaku?"

Skakmat.

Aku harus jawab apa Ya Tuhan?

"Hehehe... Uhm jadi gini Kak, a-aku sebenarnya memang tidak kesana... Tapi serius Kak aku tidak berniat membohongimu! Aku... Aku hanya salah ketik! Iya salah ketik, entah mengapa mengetik Gyeongsang... Padahal kan sedang di apartemen hehe..." Taehyung meringis sambil menunduk takut-takut dimarahi.

Namjoon menghela nafas untuk yang kesekian kalinya, ia pikir apa.

"Baiklah kalau begitu. Aku minta padamu untuk jujur padaku untuk seterusnya, Tae. Aku Kakakmu, walaupun aku tidak bisa meluangkan waktuku untuk bersamamu. Tapi aku menyayangimu Tae, tolong jangan membuatku khawatir." Jelas Namjoon lembut sambil tetap fokus mengendarai mobil.

Mata Taehyung tiba-tiba terasa panas, mau menangis? Tidak, hanya terharu.

Ingin menangis disini, tapi malu. Di kamar sajalah nanti.

"Iya Kak, gomawo."

"Oh ya mungkin dalam beberapa bulan sekitar delapan sampai sembilan bulan Kakak tidak bisa bertemu denganmu, Tae. Banyak yang harus kuurus, jadi aku harap kau bisa menjaga dirimu dengan baik. Dan sehabis ini Kakak harus balik lagi ke Ilsan setelah mengantarmu pulang." Jelas Namjoon.

Bahu Taehyung menjadi turun dan wajahnya terlihat murung. Belum sampai 2 jam bertemu sudah mau pergi saja.

"Iya... Kau juga hati-hati Kak." Ucap Taehyung terpaksa, dia sedih sekali sekarang. Dia menyesal kenapa tadi ia ngomel-ngomel tidak jelas kepada si brengsek itu saat sedang bersama Kakaknya.

"Iya Tae."

Yasudah lah. Mau bagaimana lagi. Kakaknya juga kan bekerja untuk dirinya, dan karir itu penting sekali bagi Kakaknya. Taehyung pun tidak bisa merengek untuk menyuruh Namjoon tinggal lebih lama lagi bersama dirinya.

Taehyung bukan anak kecil lagi, dia juga mengerti akan kehidupan Kakaknya. Tapi entah mengapa, mood Taehyung mendadak hancur berkeping-keping. Kali ini bukan karena kelinci jadi-jadian itu, tapi karena Kakaknya.

Delapan sampai sembilan bulan ya...

Apakah benar apa yang dikatakan Kakaknya, atau bisa lebih lama dari itu.

• • •

To Be Continued

🐰🐯

Refuser d'y Aller [KV]Where stories live. Discover now