Chapter 39

71 20 104
                                    

Tak banyak pasang mata yang masih terbuka, tak juga mendapatkan adanya kehadiran burung-burung terkutuk pembuat onar tersebut. Gantinya, sejumlah kelelawar silih berganti berkeliaran, menerbangkan diri seakan menjadi bagian dari mandian sinar rembulan setengah bagian yang menggantung ditemani kerlipan para bintang di atas sana. Embusan angin pun ikut serta, setidaknya meramaikan atau barangkali membantu mempercepat penyebaran embun pada keseluruhan area.

Entahlah, ataukah mungkin untuk mempercepat langkahan dari mereka sang penerobos kegelapan? Kala di mana sejumlah serangga sukses terbangunkan, menyaksikan bagaimana hati-hati dan penuh waspadanya tiga orang berbalutkan jubah bertudung kehitaman ini terus saja mendekati suatu bangunan dari area ladang yang mengalami kegundulan di sebagian besar areanya, masuk kemudian tanpa mengetahui jikalau seekor gagak yang bertengger pada pohon baru saja menggepakkan sayap, pergi menuju area dari hutan terlarang, Hutan Malam Abadi yang terlihat ramai akan gerombolan gagak tanpa suara.

Sementara mereka yang telah berada dalam ruangan penyimpanan, tak berani menyalakan sumber pencahayaan apa pun. Setidaknya beruntung temaram rembulan cukuplah membantu, tepatnya pada mereka yang kini menurunkan tudung untuk kemudian segera bergerak ke lokasi yang menjadi titik kecurigaan.

"Hui Yan memberitahuku jika ada angin yang keluar dari celah lantai ini." Menempatkan sebelah tangan di atasnya, bahkan kemudian tangan satunya lagi. "Tidak salah lagi, memang benar apa yang dikatakan Hui Yan." Yang mana Yue Ming serta merta memeriksa, mengetuk-ngetuk dengan jari pun mendekatkan sebelah daun telinganya. "Benarkah ada ruangan lain dalam lantai ini?" Menjatuhkan pandangan pada Ji Yu yang menggeleng tak tahu, kala Tang Yuan, suami Kwan Mei ini malah sibuk mengedarkan pandangan seolah-olah mampu melihat dengan jelas keseluruhan ruangan temaram akan pencahayaan rembulan ini.

Hanya saja kenapa ia malah bereaksi aneh? Memberi kode diam yang sontak saja membangunkan sepasang tungkai tertekuk Yue Ming, yang mana pula Ji Yu melangkah dengan perlahannya mendekati pintu untuk kemudian mengintip dari balik celah pintu yang dibukakan. "Mereka ...." Menutup kembali, menghadap pada dua temannya yang haruslah sudah tahu siapa 'mereka' yang dimaksud. "Tampaknya menuju rumah warga," beritahunya, tak lagi penasaran untuk apa ke sana pada tengah malam begini. Kala purnama memang akan segera menyambut, dan korban pun sudah sepatutnya mulai dicarikan, bukan?

Oleh karena itu, tidak ada satu pun di antara ketiga pria yang kini mulai berkumpul kembali ini membahas hal tersebut. Kembali pula memerhatikan celah lantai, dan Tang Yuan-lah yang menjadi pemimpin dalam pemeriksaan. "Jika memang terdapat ruangan lain di bawah sana, maka harusnya ada cara untuk membukanya di sekitaran sini, tapi ..." Menyentuh bahkan mendekatkan pasang netranya untuk melihat sejeli mungkin. "aku tidak bisa menemukan apa pun."

"Gunakan cara lain, bukankah kau penjaga desa? Harusnya ada cara tak biasa pula yang bisa kau gunakan, Tang Yuan. Misalkan ... suatu mantra?"

"Tang Yuan, kurasa perkataan Yue Ming masuk akal."

"Tapi aku sungguh tidak tahu caranya, dan selama ini tidak pernah pula diriku merasa memiliki kemampuan khusus atau apalah itu."

Pun tak bisa pula Ji Yu ataupun Yue Ming menyanggah, karena memang benar kalau keberadaan Tang Yuan terpilih menjadi penjaga desa masihlah sebuah teka-teki belum terpecahkan. Belum lagi, pria malang ini semacam tak pernah dianggap dan hanya diperlakukan seperti bahan pelengkap saja. Tepatnya pelengkap dari segel formasi penjagaan roh jahat tersebut, formasi bintang.

Lantas, harus diapakan lantai bercelah penemuan Hui Yan ini agar mampu dibukakan? Bahkan He Ting tanpa segan terus berusaha berkomunikasi dengan Ji Yu, meminta kekasih Hui Yan ini untuk memerhatikan kembali secara lebih dekat lagi celah akan lantai yang dicurigai. Yakin jikalau ia mampu menemukan sesuatu berkat pengalamannya bekerja di museum. Hanya saja, cukuplah sulit dan dibutuhkan usaha bahkan waktu lebih lagi agar membuat Ji Yu benar-benarlah mengikuti ucapannya.

The Village : Secrets Of Past Life (END)Where stories live. Discover now