Chapter 34

62 22 97
                                    

Pernah dulu merasakan penghalang yang memerisaikan atau memenjarakan desa, dan ketika tersentuh rasanya seperti gumpalan air yang tak mampu tertembus. Namun, berbeda dengan perisai penghalang yang melindungi area terlarang ini. Yang mana dulu pernah Yue Ming katakan jikalau akan terasa seperti lapisan kaca dengan suatu aliran cukup menyakitkan siap menjalari sekujur tubuh, dan hal itu kembali diingatkan pada Ji Yu tepat ketika kekasih Hui Yan ini mulai mengulurkan sebelah tangannya.

Tertembus! Menekan lebih dalam lagi, erangan kecil seketika dikeluarkan. "Terasa seperti ada sengatan, tapi masih bisa tertahan rasa sakitnya, Yue Ming."

"Itu karena saat ini sedang purnama, coba saja jika tidak ... kau pasti sudah terkapar sekarang." Senyumnya, Yue Ming tanpa ragu mulai mengulurkan kedua tangan dan mendorong tubuhnya untuk kemudian menerjang masuk, membantu Ji Yu kemudian dengan menarik hingga di sinilah kini mereka berada.

Kegelapan jelas hal utama yang menyambut, cahaya purnama nan terang di luar dari perisai sana malahan tak begitu berlaku di dalam sini, terhalangi oleh rerimbunan pepohonan menjulang yang ada. Kala di mana jalanan setapak akan menjadi langkahan penelusuran lanjutan, membawa mereka ke suatu hal ... mungkinkah langsung pada roh jahat yang dipuja-puja penjaga desa? Yang bahkan keheningan hutan ini mungkinkah pula dikarenakan roh jahat tak suka akan keramaian? Jikalau benar, maka tak heran apabila penjaga desa juga tak banyak bicara.

Hanya saja, lama-lama berada dalam kesunyian dan keheningan yang seperti ini sungguhlah aneh. Begitulah hampa, pekak bahkan ketika mulai berucap akan ada suatu dengungan memenuhi pendengaran.

Oleh sebab itu, alih-alih berbicara, Yue Ming berakhir menunjuk, melajukan langkahan lebih dulu untuk mendekati apa yang ada di hadapan sana. Hanya sekitar 15 langkah, untuk mencapai apa yang Ji Yu sendiri taklah tahu harus menyebutnya gua ataukah lobang dari suatu tanah yang di atasnya ditumbuhi pohon rindang besar nan gagah, barangkali pula telah berusia ratusan tahun dengan akar yang mencuat semacam menopang gua untuk tak runtuh.

Tanpa menanti, masuk sudah mereka ke sana.

Bohong jika mengatakan tak ada keraguan sebelumnya, menyaksikan hampir tak ada pencahayaan purnama menyinari gua berlorong ini. Tak tahu pula akan hal apa yang siap menanti di ujung sana, entah itu suatu mantra tak kasatmata lainnya ataukah lebih parahnya ada semacam pasukan? Seperti pasukan yang jauh lebih kejam dari gerombolan gagak misalkan? Dan Ji Yu sesekali akan mengalihkan pandangan ke belakang, mendapati arah datang ia dan Yue Ming tadi kian menjauh dan menjauh. Pancaran purnama yang teramat minim pun kian menghilang, dan secara mengejutkannya malahan terganti seketika oleh obor yang menyala sendiri, tergantung berjejeran pada dinding seraya pendengaran kian kembali jelas ke sebagaimana harusnya bekerja.

Sekiranya, akan sejauh apa lagi harus melangkah barulah mampu keluar dari lorong gua ini? Kala kewaspadaan semakin menguasai, detakan jantung pun tak lagi berirama sebagaimana mestinya, begitulah cepat sampai napas pun ikutan memburu. Namun, embusan angin yang baru saja menerobos tubuh mereka entah bagaimana sukses membawa langkahan kian dipercepat. Mungkinkah 20 langkah sudah? Atau mungkin tak jauh-jauh dari kisaran itu, mereka pun berakhir keluar dari gua berlorong ini.

Desauan dari pepohonan dan semak-semak yang menari pun terdengar, angin berembus bebas terus saja menerobos masuk, seakan sedang menyeka keringat. Meskipun benar tak sama seperti suasana hutan biasanya yang dipenuhi pula suara serangga ataupun hewan malam, tapi area hutan ini jauh lebih baik ketimbang hutan di luar gua berlorong sana, meskipun memang benar ada bagian yang tak mengenakkannya. Koakan gagak kembali terdengar.

Lantas, ke mana sebenarnya gagak-gagak tersebut berada? Jelas-jelas suara mereka ada di atas sana, tapi tak terlihat satu pun keberadaannya? Dan Ji Yu berakhir menarik Yue Ming, bersembunyi di balik semak-semak untuk kemudian memerhatikan area berapi unggun berbentuk lingkaran tersebut. Tempat di mana lima penjaga desa berada, ataukah barangkali sedang berkumpul untuk membahas sesuatu. Yang mana satu penjaga desa pembawa belati, menjadi fokus utama Ji Yu. "Itu Tang Yuan," beritahunya, mendapati pula belati kini diserahkan pada penjaga desa lainnya.

The Village : Secrets Of Past Life (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat