16

7K 558 5
                                    

.
.
.
.
.
Sesampainya di kamar Taehyung, kini Jungkook mulai was was dan salang tingkah.

"heii.. Kenapa kau terlihat malu?"

"haisshh aku tadi malam...itu cuma kesalahan kok" Jungkook berusaha mengelak.

"hemm mengelak ya? apa maksudmu? Kan kau sekarang mencintaiku,  aku pun juga mencintaimu jadi mudah bukan.. " Taehyung kemudian memegang kedua bahu Jungkook.

"Pangeran aku... Aku maluu Huweee" Taehyung menjadi kalang kabut karena Jungkook malah menangis.

"kenapa kau menangis, heii sudah sudah diam...." Taehyung menenggelamkan Jungkook dalam dekapannya

"Hiks...hikss.. Aku pasti sangat memalukan tadi malam"

"hei.. Tidak... Aku tau kenapa kau bertindak seperti itu, karena kau mencintaiku dan tidak ingin aku berdekatan dengan Irene Noona, kau cemburu rupanya hm.. " Taehyung melonggarkan pelukannya dan menghapus jejak air mata yang ada di mata bulat Jungkook

"Tapii Taehyungiie apa kau benar benar mencintaiku? Karena yang kulihat sebelumnya kau terlihat bimbang dengan perasaanmu"

"kau benar, memang sebelumnya aku sangat bimbang dengan perasaanku, tapi ternyata melihatmu pulang bersama lelaki asing dalam keadaan mabuk, mampu membuatku tersadar bahwa aku tidak suka jika milik ku di sentuh orang lain, dan saat itu juga aku menyadari bahwa aku juga mencintaimu dan menerimamu sebagai pasanganku. Jadii sekarang berjanjilah jangan dekat dekat dengan pria asing itu lagi"

"tunggu.. Pria asing.. Ah yang kau maksud Kim Yugyeom? Heii jangan begitu.. Dia sahabatku, sama seperti Yoongi Hyung, dia mengnggapku seperti adiknya, aku pun tidak ada perasaan apapun selain menganggapnya seperti saudara"

"tapi tolong jangan terlalu dekat dengannya, mengerti" Jungkook tentunya mencebik dan tidak suka karena Taehyung melarangnya berdekatan dengan Yugyeom.

"tidak adil..  Kau bisa berdekatan dengan Irene sedangkan aku tidak boleh berdekatan dengan, Yugyeom"

"haah baiklah aku juga akan memberi jarak antara aku dan Irene Noona, lagi pula aku menyadari bahwa aku menyukainya karena ku anggap sebagai Noonaku sendiri"

Tok tok...

"Siapa?" Tanya Taehyung karena seseorang mengetuk pintu kamar mereka.

"Hamba Yang Mulia" rupanya Hoseok pengawal pribadi Taehyung.

Taehyung memperbaiki penampilannya dan Jungkook

"masuklah"

Hoseok kemudian masuk ke dalam kamar Taehyung

"kabar apa yang kau bawa? "

"Pangeran.. Sudah waktunya Permaisuri Ke 4 untuk berkunjung kerumah kediaman Jeon"
Jungkook yang mendengar hal itu mulai merasakan kegelisahan, Taehyung menyadari gerak geriknya

"kenapa melakukan hal itu? Apakah sangat di perlukan? "

"Pangeran ini adalah Tradisi dan ini juga perintah dari Permaisuri Kim"

"Baiklah Jungkook dan aku akan pergi bersama"

"pangeran ada kabar lain yang hamba bawa."

"katakan! "

"Kaisar memanggil semua orang untuk mengadakan rapat mengenai perbatasan kerajaan kita, dan rapat itu akan di selenggarakan besok"
Jungkook semakin gelisah kalau ia akan berangkat sendiri ke Kediaman Jeon.

"baiklah aku akan datang, atur perjalanan Permaisuri ke 4, dan setelah rapat istana selesai ku akan menyusulnya"

"baik Pangeran hamba undur diri"

Setelah Hoseok keluar dari kamar Taehyung. Jungkook duduk di atas kasur milik Taehyung perasaan gelisah mulai memenuhi pikiran dan hatinya,  karena ia sangat tidak suka datang ke kediaman Jeon, karena menurutnya tempat itu seperti penjara baginya

"Sayang.. Kau tenanglah aku tau kegelisahanmu itu, setelah rapat usai aku akan segera menyusul mu, besok jika kau mendapat perlakuan yang tidak baik oleh keluargamu, aku tidak akan segan menghukumnya" ucap Taehyung seraya menenang kan Jungkook

Kruyuuukk.....

"kau lapar rupanya? "

"tentu saja aku lapar seharian ini kau mengejar ngejarku seperti seorang pencuri, sekarang beri aku makan yang banyak aku harus mengisi tenaga ku" tawa Taehyung meledak ia pun menyuruh seorang pelayan untuk mengatur jamuan mereka.

Di tempat lain lebih tepatnya di sebuah hutan Jimin dan Yoongi sedang berlatih ilmu pedang, dari buku militer yang dikirimkan oleh ayah Yoongi.

Yoongi dan Jimin sama sama lihai dalam bermain pedang.

"hanya seperti itu kemampuanmu?coba kalahkan aku Jim.. ,jika kau tidak bisa mengalahkanku bisa ku pertanyakan apakah kau ini memang seorang dominan? "

Jimin geram karena status nya di pertanyakan atau lebih tepatnya di remehkan oleh dari Yoongi.

Jimin pun bertarung dengan sekuat tenaga untuk mengalahkn Yoongi dan akhirnya dia berhasil mendominasi pertarungan itu, saat Yoongi berjalan mundur dengan cepat untuk menghindari serangan Jimin, dia tidak menyadari kalau di belakangnya ada sebuah jurang yang cukup curam.

Jimin menyadari hal itu ia segera menarik Yoongi agar tidak terjatuh kedalam jurang berakhilah mereka saling tumpang tindih, Yoongi berada di atas Jimin dengan Jimin yang memeluknya.

"Hei kucing liar buka matamu sekarang lihat aku benar benar dominan kan?"

Yoongi mendengus dan segera berdiri dari posisi mereka.

"iya aku akui kau seorang dominan, tapi kau pengecut. " Yoongi hendak pergi begitu saja, namun tangannya di tarik oleh Jimin sekarang posisi merek benar benar dekat.

"Heyy selain liar rupanya kau juga memiliki mulut seperti pisau"

"itu memang kenyataan, kau pengecut Jim,  kau tidak ingin mengakui perasaanmu, kau dengan seenaknya menarik ulur perasaanku" Yoongi pun menangis dan benar benar pergi dari sana.

Jimin yang masih disana, tertunduk gelisah.

"bukan, bukan maksudku mempermainkan perasaanmu, tapi aku hanya belum paham dengan perasaanku sendiri"
.
.
.
.
.
.
.
TBC

The Legend of Savior (END). TaeKook.Taekook.VkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang