01

488 86 19
                                    


"diem Min, entar kedengeran sama anak OSIS."

"yeu bego! Daritadi gue ngapain anj? ya gue diem doang."

Ningning berbalik badan dan menatap kesal wajah Minhee,"diem, deh."

Minhee menghela nafas,"kelakuan."

Ningning dan Minhee dibalik tembok mengintip ketua OSIS disana.

"gue mau ke kantin kayak mau maling, ya bodoamat lah kalo Sunghoon nangkep kita, gue laper mau makan." ucap Minhee final dan pergi dari sana.

Okay, Ningning tak sengaja melihat Sunghoon yang menatap Minhee pergi dari belakang tembok.

"mampus, yakin gue pasti dia kesini!"

Ningning berlarian kecil, tapi ia terkejut saat tau Sunghoon sudah berada di depannya.

"Sunghoon! anjir , zombie lu?"

Sunghoon menatap Ningning datar, melihat Sunghoon yang hanya diam... Ningning ingin melarikan diri, alih alih berlari Ningning kini didorong ke tembok.

"udah ketangkep ama gue, lo masih mau lari?"

"kalo ada kesempatan, kenapa engga?"

Sunghoon menatap wajah Ningning, tidak bisa dipungkiri jika wajah Sunghoon sangat tampan. Ia tak tahan harus melihat wajah itu dengan dekat.

"Sung, jangan deket deket sama gue."

"kenapa?"

"nanti kalo deket, sayang."

"bocah!"

"lepasin dong Sung, kan gue mau pergi."

"ikut gue ke ruang OSIS."

"dih, mau aja tuh gue. engga bakalan, awas!"

Sunghoon mengunci pergerakan Ningning, Ningning terdiam. Keduanya saling menatap, dan akhirnya Sunghoon menarik lengan Ningning dan membawanya pergi.

"eh, Ningning udah ditangkep Sunghoon! apa yang akan terjadi?" tanya Eunsang.

Dongpyo tersenyum, pikiran nya kini sudah traveling."gimana ternyata mereka sampai keruang OSIS, jadian?"

"bego!"

***

"weh Minhee! Adik lo tuh!"

Minhee menatap Jay kesal,"gue mana ada adik anjir, abang iya lah ada."

"itu anjir si Ningning, adik lo, 'kan? dia di tarik ama Sunghoon tuh."

"uhuk! uhuk!" Minhee tersedak, padahal dia sedang makan.

"anjir Ningning ditangkep?" Minhee menoleh kearah Sunghoon yang menarik Ningning di lapangan menuju ruang OSIS.

"mending lo samperin,"

"gue pengen , tapi nanti gue ke ikut di hukum juga."

"mau dihukum Sunghoon apa Ningning?"

Minhee terdiam memikirkan sejenak apa yang telah Ningning lakukan saat dirinya membuat ke salahan dan Ningning memberi hukuman.

"ah, mending dihukum Sunghoon daripada Ningning, entar gue disuru makan sate katak lagi."

Jay tergelak,"haha anjir, Ningning ngeri juga. udah sono lu pergi."

"Jeii, temenin gue yak?"

"engga, gue lemah lesu lunglai letoy lelah malas cape btbtbt dah."

"gitu banget si sama Mini, ayolah Jay."

"ah, banyak bacot lu. gercep ya, kalo lama gue tinggalin."

"Ziapp abang Jai!"

***

Ningning dan Sunghoon duduk berhadapan, Sunghoon hanya diam. Ningning itu orangnya Jail.

"Sunghoon, lo itu rada mirip Bendera."

Sunghoon yang pura pura sibuk main laptop melihat Ningning sekilas, "kok gitu?"

"Bayang bayang mu selalu berkibar di hati ku." jawab Ningning dengan tersenyum lebar.

"gue narik lo kesini bukan mau denger lo ngegombal gue, gue mau liat lo dihukum."

"tapi mas-nya pasti salting, 'kan?"

"sembarangan, udah diem. tungguin guru bk kesini."

Ningning terkekeh kecil, melihat Sunghoon yang masih memainkan laptopnya.

"gue takut Hoon,"

"takut apa?" tanya Sunghoon melirik Ningning.

"takut kehilangan lo. jiakhhh!"

"apaan si."

"gue dihukum apaan si, berat banget ya?"

"iya, berat banget. besar, kayak beban lo."

"oh ya? yah, aku kirain yang besar itu cuman cintaku padamu."

Sunghoon tersenyum kecil, geli dengan gombalan Ningning.

Ningning tersenyum lebar,"Sunghoon, lo senyum?"

Sunghoon menggerakkan jari-jarinya membentuk kuncup.

"apa itu?"

"Senyum gue kecil dan cinta gue ke lo."

"anjir, ditolak."

"udah, diem bisa ga?"

Ningning tersenyum,"aku sebenarnya ga jago gombal, tapi menangin hati kamu boleh dicoba."

Sunghoon menghela nafas,"lo diem aja, nanti lo nangis kalo udah dihukum."

Ningning memanyunkan bibirnya, "jangan jangan lo nyuruh gue nunggu lama kesini karna lo mau kita berduaan, 'kan?"

"aduh! kepala gue Sunghoon!"

Ningning menatap wajah Sunghoon dengan kesal, karna Sunghoon baru saja mengetuk pelan kepalanya.

"gaguna, kalo juga gue mau berduaan ama lo. gue nyari tempat yang elit." ucap Sunghoon berdiri dan meninggalkan Ningning.

Sebelum pergi, Sunghoon melirik Ningning dan Ningning juga melihat Sunghoon."jangan lari, gue masi mau dengar celotehan lo."

Ningning tersenyum lebar,"haha, gue tau gue bisa narik hati Sunghoon." ucap Ningning setelah Sunghoon pergi.

"eh bentar, kalo Sunghoon baper gimana? aduh, ribet banget si. Ya tinggalin lah."

"jahat banget si lo, ayok balik!"

"Minhee! Jay! Apakah kalian ingin menyelamatkan aku dari penjara ini?"

"Ningning! Kami adalah sahabat mu yang akan membawa mu kembali pulang kerumah yang indah." ucap Minhee dengan ala - ala kerajaan.

"Maka dari itu ayo lari, teman!" sambung Jay, yang ikutan.

Ningning tersenyum,"aku sangat terharu saat mengetahui kalian akan menolongku, tapi aku minta maaf Minhee, Jay ... Aku sudah berjanji untuk tak lari, hukuman ku akan di kecilkan jika aku mendengarkan ketua itu."

Minhee dan Jay menghela nafas,"buat orang cape aja anjir, dahlah ayok balik Min."

Minhee menatap Ningning,"baiklah, jika kamu mau begitu. Aku dan Jay, akan kembali pergi. Jika ada sesuatu hal yang terjadi, teriak nama kami saja, ya?"

"Iy—"

"udahlah, ayok pergi Mini."

Minhee dan Jay kembali keluar dari ruang OSIS, Ningning menghela nafas. "gue juga mau lari anjir, tapi gimana ya entar hukuman gue bertambah lagi."











Tadda!

gimana? ya ga gimana gimana si ... hehe maaf ya udah lama ga up , aku sibuk ... sibuk memulai  cinta dengan nya JIAKKKHHHH

Thank you-!

Ketos // Sunghoon × NingningWhere stories live. Discover now