Keheningan masih tercipta diantara mereka.

"Tae, tadi itu-"

"Oh, y-ya uhm tak apa Jung! Hehe..." Jawab Taehyung terbata.

"O-oke, haha!" Jungkook juga tertawa garing.

"Uhm, aduh mengapa ambulans nya lama sekali sih!" Keluh Taehyung yang masih canggung.

"Mungkin sebentar la- arggh..." Erangan tertahan keluar dari mulut Jungkook, kakinya yang luka itu tak sengaja tersenggol tangannya sendiri saat ingin membenarkan posisi duduk.

Melihat itu, Taehyung pun dengan cepat menghampiri Jungkook yang kesakitan tadi.

"Kau tak apa Jung??"

"Oh, i-iya tak apa Tae." Ucap Jungkook mendadak gugup karena wajah Taehyung berdekatan sekali dengannya.

Dan tepat sekali bunyi sirine ambulans berbunyi nyaring di jalanan itu. Sontak membuat Taehyung menoleh dan melambai kearah ambulans itu. Apa itu tadi? Taehyung melambai?

Menggemaskan sekali...
Ey, apa yang kupikirkan!

Sangkal Jungkook di pikirannya sendiri.

Lalu nampak seorang lelaki berseragam rumah sakit menghampiri mereka lalu membopong Jungkook memasuki ambulans, perihal motor Jungkook sudah diurus oleh Jungkook sendiri yang sudah mengirim pesan kepada supir pribadinya.

• • •

Mereka lalu sampai dirumah sakit terdekat sekitar 7-8 menit perjalanan.

"Terima kasih, biar orang ini aku yang bopong kedalam." Ucap Taehyung ramah ke pegawai rumah sakit tadi yang mengantar mereka dengan ambulans.

"Nee, sama-sama." Jawab lelaki tadi tersenyum kearah Taehyung. Jungkook dibuat berdecih karenanya.

Modus. Pikirnya.

"Hei! Dasar tak tahu terimakasih! Sudah dibantu kesini tak berterimakasih lagi." Sungut Taehyung kepada Jungkook yang tidak ada rasa hormat kepada pegawai rumah sakit tadi.

"Apa? Dia kan bekerja karena dibayar." Jawab Jungkook malas sambil berjalan pincang dibantu Taehyung kedalam rumah sakit.

"Tapi setidaknya kau ada sopan-sopannya Jung! Jadilah ramah sedikit."

"Terserah kau saja."

Mereka mendaftar lalu dipersilahkan masuk keruang IGD setelah menunggu sebentar.

Menyapa dokter ramah, lalu Taehyung menceritakan kondisi Jungkook yang kecelakaan tadi. Jungkook hanya bisa mendengus saat ceritanya dilebih-lebihkan seperti; ugal-ugalan, tak mematuhi lalu lintas, dan lain-lain.

Dokter pun mengobati Jungkook dan memperban kakinya yang terluka serta pelipis yang lecet dengan cepat.

"Istirahatlah dulu disini selama semalam, ketika sudah merasa lebih baik, anda boleh pulang. Anda akan dipindahkan ke ruang perawatan inap." Kata dokter yang mengobati Jungkook bernam-tag 'Lee Doyoung'.

"Baiklah dokter terimakasih." Jawab Taehyung tak lupa juga senyum manisnya itu.

Dokter pun mengangguk sebagai respon dan keluar dari ruangan itu.

Taehyung kembali menengok kearah Jungkook dan menghilangkan senyumnya.

"Bicara pada dokter saja tak mau, dasar anak kecil!" Sarkasnya lalu menghampiri suster yang membawa kursi roda untuk Jungkook.

"Kalau tak ikhlas ya tidak usah menolongku!"

Suster tersebut pergi dari situ setelah memberikan kursi roda itu kepada Taehyung.

Taehyung berkacak pinggang lalu netranya meneliti Jungkook dari atas sampai bawah.

"Apa?" Risih Jungkook karena dipandangi.

"Kau.Itu.Bocah." Ejek Taehyung dengan setiap penekanan di kalimatnya.

"Apa kau bilang?!" Protes Jungkook tak terima. Kalaupun yang harus disebut bocah disini adalah sosok manis namun menyebalkan didepannya ini! Badan saja lebih kecil, pantas disebut bocah.

"Tak usah mengelak Jung. Diam dan naik ke kursi roda ini, atau kau kulempar dari jendela." Sarkas Taehyung.

"Hei apa kau tak lihat? Badanku kekar penuh otot seperti ini kau katai bocah, bodoh sekali kau." Balas Jungkook sengit.

"Tapi otakmu kecil Jung seperti bocah SD."

"Tidak tahu saja kau kalau aku ini jenius. Piala saja sampai bosan nongkrong di rumahku."

"Oh begitu? Jadi kalau kau pintar, bisa jelaskan kenapa kau kecelakaan tadi? Aku tak cukup bodoh saat melihat motormu." Ucap Taehyung datar.

"Balapan." Jawab Jungkook singkat.

"Dasar berandal."

"Tapi biarpun begini aku tampan asal kau tahu." Entah iblis pede darimana merasuki Jeon Jungkook yang irit bicara.

"Terserah kau! Kau tahu tidak, karena kau tadi aku tidak jadi makan! Padahal sedang menunggu kimchi tapi kau kecelakaan begitu, dasar merepotkan." Sungut Taehyung sambil mempoutkan bibirnya. Untung saja Jungkook tidak lihat pemandangan barusan.

"Jadi kenapa kau menolongku? Kau... Kau suka ya denganku?" Tanya Jungkook mendadak yang membuat Taehyung tersedak angin.

"Uhukk... Mana mungkin bodoh! Sudah aku antarkan kau sampai sini." Ucap Taehyung kesal dan memasuki ruang rawat inap Jungkook.

Memasuki ruang rawat nomor 42 lalu membantu Jungkook naik keatas tempat tidurnya.

Jungkook masih menatap Taehyung yang berdiri menatapnya tak bergeming.

"Kau mau makan tidak Jung? Aku mau ke kantin, aku lapar sekali."

Jungkook melihat perubahan wajah Taehyung yang menjadi pucat, ada apa dengannya? Apa iya tidak makan sebentar membuat namja manis itu sakit?

"Uhm ya, ayo. Bantu aku lagi naik ke kursi roda itu."

"Merepotkan!" Bibir Taehyung mempout lagi, tapi bedanya sekarang dilihat Jungkook.

Kiyowo eh-

• • •

To Be Continued

🐰🐯

Refuser d'y Aller [KV]Where stories live. Discover now