Cerita cinta lama yang belum selesai, kini terhubung kembali saat tuhan mempertemukan mereka dalam suatu kejadian.
Akankah cinta tersebut dapat terwujud, akankah Jaehyun menemukan dunianya (Taeyong) ?
Start : Minggu, 25 Juli 2021
End : -
Gay||Mpreg...
Saat ini Taeyong berdiri tepat di depan pintu Apartemen Jaehyun, sedari tadi dia ingin memencet bel, namun dia gugup, dia masih berpikir, kalau perkataan Ten benar bagaimana.
“Huft... ayo Tae kendalikan dirimu, dia tidak akan menyukaimu.” Ucap Taeyong lirih.
“Suka apa, siapa?...” Suara itu berhasil membuat Taeyong terkejut, dia berbalik dan mendapati tubuh tegap Jaehyun di belakangnya, Taeyong merasa kakinya melemas, melihat Jaehyun dari dekat seperti ini… sangat tampan.
“Ngapain lo masih diluar, gak pencet bel?” Tanya Jaehyun.
“A-aku sudah memencetnya, tapi tidak ada yang membukanya, kamu juga ada diluar bukan.” Bohong Taeyong.
“Gue dari tadi di Apart, ngelihat lo cuma berdiri disini dari CCTV gue sengaja keluar lewat belakang.” Jelas Jaehyun. Taeyong menunduk malu, dia ketahuan.
“Lupakan, .....masuk.” Ajak Jaehyun. Taeyong mengangguk kecil lalu mengekori Jaehyun masuk ke dalam Apartemen nya.
Jaehyun yang merasa diekori akhirnya berhenti, dan itu berhasil membuat Taeyong menabrak punggung Jaehyun.
“Aauww-.” Gumam taeyong sambil mengusap kepalanya yang sakit.
“Lo sendiri jalan ga pake mata, pake mata lo bodoh” kata Jaehyun dan segera berjalan menuju sofa, dengan Taeyong yang masih mengekor namun sedikit lebih jauh, agar tak tertabrak olehnya lagi.
Taeyong duduk si sofa sembari mengusap kepalanya.
“Tadi punggung orang atau tembok sih, sakit bangett” batin Taeyong.
Jaehyun membuka handphone miliknya dan mendapati pesan dari Yuta.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah mengetahui pesan dari Yuta, Jaehyun mengalihkan pandangannya ke Taeyong yang masih mengusap kepalanya.
“Tae?!” panggilnya.
Taeyong yang merasa terpanggil menghentikan kegiatannya dan menatap sosok Jaehyun yang entah kenapa sangat tampan saat Jaehyun menatap lekat padanya.
“Ap-apa jae?” tanya Taeyong gugup. Jaehyun hanya diam dan tiba tiba berdiri dan mendekati Taeyong.
“Dahimu memerah” kata Jaehyun sembari menyibakkan poni milik Taeyong yang langsung memperlihatkan dahi miliknya.
Taeyong hanya bisa diam mematung, dan entah kenapa jantungnya berdegup kencang. Perlahan Jaehyun menjauhkan tangannya, menatap Taeyong yang saat ini terlihat gugup dengan pipi yang memerah.
“Manis.” Jaehyun menggeleng kan kepala pelan, menyadarkan pemikiran itu. “sial gue mikir apa sih!” batinnya.
“Aa-haa?” tanya Taeyong yang terkejut akan perkataan Jaehyun barusan.
“Pipi lo kenapa?” tanya balik Jaehyun sambil berdehem, mengalihkan perbincangan.
“Ehh-ha?” Taeyong tidak bisa berkata kata, ia tersipu malu.
“Gue ambil kain kompres buat kepala lo.” Ucap Jaehyun lalu meninggalkan Taeyong sendirian di ruang tamu.
“Tadii... tadiii...” Taeyong bergumam tidak jelas seperti anak kecil.
Tak lama, Jaehyun kembali dengan membawa es batu yang di selimuti handuk kecil.
Kembali dikejutkan oleh perilaku Jaehyun, Taeyong hanya bisa membeku. Bagaimana tidak, sekarang seorang Jaehyun sedang mengompres dahinya.
Tatapan Jaehyun sangat lekat, hal itu terpancar dari kedua manik mata miliknya yang tidak bergerak dan hanya fokus pada dahinya. Taeyong jelas merasakan perhatian Jaehyun kali ini sangatlah hangat.
Merasa diperhatikan Jaehyun menurunkan tatapannya dan tidak sengaja manik mata mereka bertemu, tatapan penuh isyarat yang di lanjutkan Jaehyun memejamkan mata dan mulai memajukan kepalanya mendekati Taeyong yang membuatnya terkejut.
Entah kenapa taeyong terlihat pasrah dengan hal yang terjadi, dan ikut memejamkan matanya. sampaiiii...............
Ting.. tong..
Suara Bel Apartemen berhasil membuat Jaehyun tersadar dan beranjak dari tempatnya menuju pintu depan, meninggalkan Taeyong yang membeku di tempat.
“Apaa tadi Tae” gumamnya pada dirinya sendiri. "Tae tadi ngapain ikut nutup mata segala sih.” lanjut gumamannya. Sambil menampar pelan pipinya.
Dia mengatur pelan pernafasan nya sebelum kembali menghadapi Jaehyun.
Tak lama Jaehyun kembali dari pintu depan bersama Yuta. Ya, Yuta-lah yang datang dan merusak suasana:)
“Tae, lo disini dari kapan?” Tanya Yuta basa basi kemudian duduk tak jauh dari tempat Taeyong.
“U-udah dari tadi.” Jawab Taeyong gugup, dia tersenyum kikuk saat Jaehyun menatapnya. “O iya Yut, katanya lo gak jadi kesini, kok tiba-tiba lo dateng?” Tanya Jaehyun.
“Oh kebetulan gue ada urusan sekitaran apart lo and selesai cepet, jadi gue mampir kesini.” Jelas Yuta. Jaehyun mengangguk lalu berjalan ke Dapur, bermaksud membuatkan minuman.
“Wajah lo kenapa merah gitu yong?” Tanya Yuta membuat Taeyong memegang pipinya yang tiba-tiba terasa panas.
“Eng-nggak apa apa kok.” Jawab Taeyong semakin gugup membuat Yuta sedikit curiga. “Lo gak di apa-apain Jaehyun kan?” Tanya Yuta, dengan cepat Taeyong menggeleng, memang belum kan, tapi akan.
“Ngomongin gue?!” Ucap Jaehyun saat dia merasa terpanggil, ditangannya ada 3 es sirup.
“Ga kok Jee, kerjain tugas yok.” Ajak Yuta mengalihkan perbincangan. Mereka pun mulai bekerja kelompok dengan tenang.
---
Ting!
Ponsel Yuta berbunyi membuat ia langsung membukanya, tanpa sadar ia tersenyum yang membuat Jaehyun di sampingnya curiga.
“Lo kenapa?” Tanya Jaehyun membuat Yuta terkejut dan menggaruk belakang kepala yang tak gatal sambil nyengir seperti orang gila.
“Ga biasanya lo gini, lo kenapa?” Tanya Jaehyun lagi. Taeyong yang sedari tadi mengetik tugas ikut menatap pemuda berdarah Jepang itu.