Tapi apa boleh buat, dia sudah 'terpaksa' berjanji dengan pria yang menurutnya jelek itu. Jadi Taehyung memutuskan untuk datang ke rumah manusia menyebalkan itu setelah kelas berakhir.

• • •

Kelas sudah berakhir, Taehyung berjalan keluar kelas dengan Hyungsik yang merangkulnya.

"Hei, jadi bagaimana bung? Jadi tidak?" Tanya Hyungsik entah yang keberapa kalinya dengan tidak sabaran.

"Bisa lain kali saja kah? Aku benar-benar tidak bisa karena ada janji dengan seseorang, Hyungsik." Jawab Taehyung final.

Karena sejujurnya dia lebih memilih tidak bertemu sahabat-sahabatnya dibandingkan harus dihadapkan masalah baru oleh karena menolak ucapan pria menyebalkan itu.

Mendengar jawaban Taehyung, Hyungsik pun hanya bisa pasrah karena dia juga tidak bisa memaksa. Toh lain kali pun bisa kalau hanya ingin sekedar bertemu.

"Yasudah kalau begitu, aku pulang dulu Tae." Pamit Hyungsik kepada Taehyung yang hanya dibalas senyuman.

Taehyung pun mampir ke kantin kampus karena sudah lapar dan malas sekali ingin mencari restoran atau tempat makan didekat kampus.

Dan dari kejauhan dia bisa melihat sahabatnya yang tengah berlari seperti orang kesetanan kearahnya.

Taehyung keheranan melihat sahabatnya seperti itu, mengapa semua orang aneh hari ini? Atau perasaan Taehyung saja?

"Kau kenapa Jim? Kalau rindu kepadaku hanya karena kita berbeda kelas, kau kan bisa meneleponku atau mengirim pesan kepadaku." Jawab Taehyung pede kepada Jimin, sahabatnya dari zaman masih memakai popok.

Jimin mendengus kesal lalu memukul pelan kepala alien itu.

Pletak

"Bodoh, aku mencarimu dari tadi Tae. Aku tidak merindukanmu dasar alien aneh. Dan asal kau tahu, aku masih lurus dan menyukai melon." Jawab Jimin kesal sampai rasanya ingin menendang sahabatnya itu sampai terpental ke planet lain.

"Bisa tidak jangan memukul? Dasar bantet kekurangan kalsium." Keluh Taehyung.

Tersadar akan ucapan Jimin sebelumnya, Taehyung menoleh kearah Jimin lalu bertanya dengan polosnya.

"Kenapa kau mencariku Park?"

Jimin benar-benar sadar bahwa Taehyung itu bodoh sekali, padahal tadi Jimin sudah mengirim pesan dan jelas-jelas sudah dibaca oleh alien itu.

"Aku tadi sudah mengirimkan pesan padamu Tae, dan kau sudah membacanya." Kata Jimin dengan sabar.

"Oh iya, tentang anak pemilik kampus itu kan Jim? Aku malas membahasnya lebih baik kita makan."

Oh, cuek sekali.

Batin Jimin lelah, karena kan dia penasaran kenapa si alien itu bisa berurusan dengan Jungkook.

Ya, nama anak pemilik kampus itu Jungkook. Jeon Jungkook.

Taehyung itu menyebalkan. Padahal Jimin hanya ingin menagih janji untuk bercerita, karena anak-anak kelasnya Jimin terus-terusan bergosip ria tentang Taehyung yang menabrak Jungkook beberapa hari yang lalu.

Melihat Taehyung yang sudah duduk tenang di meja kantin pun Jimin mengikutinya.

"Dasar Taehyung alien menyebalkan. Pindah sana ke Jupiter." Jimin masih dendam rupanya.

Taehyung tersulut emosi karena si bantet ini terkesan ingin mengajak ribut daritadi.

"Diamlah kau Park! Kau itu yang menyebalkan! Dasar bantet!"

Cekcok mulut yang sudah menjadi kebiasaan keduanya setiap hari. Mau dimanapun itu, bertengkar sudah menjadi rutinitas dua orang sahabat itu. Namanya juga soulmate.

"Ingin pesan apa Jim? Biar aku yang pesan." Tawar Taehyung damai.

Namun beberapa detik kemudian saat Jimin masih memikirkan enaknya makan apa, sudah keburu dipotong oleh Taehyung.

"Cepatlah Park, tidak usah pilih-pilih makanan. Toh tubuhmu akan tetap pendek." Ejek Taehyung, lagi.

Hampir saja Jimin ingin menjambak rambut Taehyung, tetapi terhenti karena seseorang datang.

Tetapi Taehyung membelakangi orang itu, sehingga tidak tahu itu siapa.

"Hei, jadi datang kerumahku manis?"

• • •

To Be Continued

🐰🐯

Refuser d'y Aller [KV]Where stories live. Discover now