4

1.6K 253 8
                                    

Seonghwa tidak bisa tidur dengan nyenyak. Pikirannya kembali pada cerita Wooyoung. Tak bisa ia abaikan begitu saja. Hatinya tak bisa berbohong.

"Papa harus bagaimana?"

Mengusap satu persatu anaknya yang masih tidur dengan lelap. Dua malaikat kecilnya yang berbaring dengan posisi bersebelahan itu. Menggemaskan.

"Apa Papa bisa mengajukan perceraian setelah mendengarkan hal itu? Papa yang menjadi brengsek sekarang"

Seonghwa benar-benar tidak tahu sekarang.

Menyesal. Ya, seharusnya ia tak mendengarkan apapun cerita tentang orang itu. Agar ia bisa menyelesaikannya tanpa perlu berpikir berulang kali seperti sekarang.

"Kalau saja apa yang dilakukannya sesuai dengan apa yang kupikirkan dulu, semuanya akan lebih mudah" gumamnya lagi.

Nyatanya semua tak seperti apa yang ia pikirkan. Benar-benar berbeda.

"Mungkin setelah aku pergi, dia sudah melupakanku"

Sangat bertentangan dengan apa yang terjadi saat mereka kembali bertemu saat itu. Hh~ Seonghwa bingung.

"Sebaiknya aku tak memikirkannya. Aku hanya harus memikirkan Luna, Leo dan diriku sendiri. Seperti apa yang Yeosang dan Wooyoung bilang"

Kemudian Seonghwapun beranjak. Menyiapkan sarapan untuknya dan anak-anaknya. Tiga menu berbeda.

Pagi hari adalah waktu tersibuknya karena ia harus mengejar waktu.

Tok~ tok~

Baru akan memulai acara memasaknya, sebuah ketukan pintu membuatnya cepat-cepat membukakannya. Agar ia bisa segera kembali memasak.

Cklek~

"Hyung, aku membawakan makanan"

Timing yang sangat tepat.

Wooyoung. Sosok itu langsung masuk, melewati Seonghwa yang masih berdiri di dekat pintu.

"Hyung bekerja, kan? Biar aku saja yang menjaga Luna dan Leo"

Seonghwa yang menyusul di belakang itu semakin bingung dengan kedatangan sang adik yang tiba-tiba di pagi hari ini.

"Wooyoung-ah, tidak perlu repot-repot. Aku bisa menitipkan mereka di Daycare" sahutnya tak enak hati.

Seonghwa juga tak lupa jika Wooyoung memiliki anak sendiri yang harus dijaga.

"Tidak. Aku sendiri yang akan menjaga keponakanku, Hyung"

"Tapi-"

"Papa.... Hiks"

Belum sempat Seonghwa melanjutkan kalimatnya, gadis kecil dengan piyama dan rambut acak-acakannya tiba-tiba muncul sambil terisak kecil.

"Hai, Luna. Ingat pada Paman? Dulu kita sering sekali bermain bersama"

Gadis kecil itu langsung diam saat ada sosok asing di rumahnya. Menoleh ke arah Seonghwa yang hanya tersenyum dan mengangguk padanya.

"Maman...apa?" tanyanya sambil mengusap kedua mata dengan kepalan kecilnya.

"Paman Wooyoung. Mulai hari ini Paman Wooyoung yang akan bermain dengan Luna dan Leo kalau Papa sedang bekerja"

Gadis kecil itu nampak bingung. Namun tetap dengan pose lucunya.

Membiarkan saat Wooyoung memberikannya pelukan dan kecupan di pipi tembamnya.

"Maman uyo"

~.a.b.c.~

Tak butuh waktu lama hingga Luna bisa akrab dengan Wooyoung. Sementara Leo? Bayi itu tidak terlalu rewel meskipun pada orang yang baru ditemuinya.

Still Married | JoongHwaWhere stories live. Discover now