04. Unexpected Thing

164 19 53
                                    

[ Jihoonie💕]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ Jihoonie💕]

----
--

"Jangan terluka..
Tubuhmu bukan hanya milikmu sendiri"

-My Sun-

Happy Reading^-^

"Coklat atau strawberry?".

Jihoon berdiri tepat didepanku yang sedang duduk di bangku taman. Dia membawa dua buah eskrim ditangannya.

"Cepat pilih! Nanti keburu meleleh".

"Ah iya, mm.. yang coklat deh".

Aku dan Jihoon duduk bersama di bangku taman itu. Memakan eskrim di hari yang cukup panas rasanya cocok sekali.

Kami tidak merencanakan ini, entah bagaimana kita akhirnya bertemu dan mengobrol bersama.

"Kamu gak kesini sama Jeongwoo?"

Apa.. Jihoon barusan memanggil ku dengan sebutan 'kamu'? Atau aku salah dengar.

"K-kamu?". Aku mengernyitkan dahi, ragu dengan apa yang baru saja kudengar.

Laki-laki tampan bermata indah itu tersenyum kala melihatku kebingungan dengan ucapannya.

"Iya, kamu. Kenapa? Kamu gak suka aku manggil gitu?".

Aku memalingkan pandangan ku darinya, mencoba mengkondisikan ekspresi yang tak karuan ini.

Astaga, ada apa dengan dia hari ini.. Apa dia berubah menjadi aneh ketika hari libur? Sepetinya tidak, dia kan sudah aneh dari kemarin.

"Yaudah, kalo gitu.. Aku juga manggil nya kamu. Boleh?". Aku mengulum bibir, dan memandang kearah yang tak tentu. Ini benar-benar canggung.

Jihoon menggangguk kecil, tersenyum manis dengan matanya yang menyipit dan nyaris hilang.

Apa benar ini Jihoon yang kukenal dua hari lalu? Dia tampak berbeda, saat ini dia seperti seseorang yang sedang menyembunyikan sesuatu dalam senyum manisnya.

Karna terlalu fokus pada senyum yang telah menghanyutkan ku itu. Aku sampai tidak menyadari luka lebam di sudut bibir dan dagunya. Dan sepertinya juga ada luka lain yang tak terlihat dibalik poninya.

Aku menelisik setiap sudut wajahnya, dan secara refleks tanganku ikut bergerak mengangkat perlahan rambut yang menghalangi keningnya itu.

"Jihoon, apa yang terjadi? Kenapa kam-".

"Sutt..". Jihoon menekan bibirku dengan telunjuk nya. "Aku gak papa, kamu gak perlu khawatir."

Bagaimana aku tidak khawatir ketika melihat nya penuh dengan luka lebam seperti itu. Bahkan aku juga melihat luka-luka yang mulai mengering di lengannya.

My Sun || Park JihoonWhere stories live. Discover now