SF 48

3.8K 297 23
                                    

Kali ini si kecil benar-benar hilang, semua orang di buat kelimpungan. Sedari tadi Gulf terus menangis dan menyalahkan diri nya, ia selalu berkata bahwa hilang nya Alex adalah karna diri nya.

Mata cantik itu sudah di penuhi oleh air mata, pipi tembam nan mulus itu berubah warna menjadi kemerahan akibat terlalu lama menangis.

Mew serasa di lema, ia bingung harus mencari Alex atau menemani istrinya ini.

"Hahhhh..." Nafas di hela berat, sekarang Mew merasa ia memikul beban yang begitu berat, ketakutan nya benar-benar terjadi.

Ia sudah mengerahkan sekitar 20 anak buah nya untuk mencari si kecil di seluruh penjuru kota Bangkok. Bahkan ia mengirim sekitar 10 orang untuk mencari Alex di luar kota Bangkok.

"Hiks Dad Mommy mau Alex..." Mata sembab itu benar-benar mengiris hati Mew, ia menunduk kan kepalanya menatap teduh iris coklat milik Gulf.

"Sssttt Mom tenanglah, Daddy janji akan mencari Alex"

Gulf menegakkan tubuhnya, yang awal nya bersandar di dada bidang Mew kini ia sudah duduk dengan tegap menatap Mew tajam namun juga penuh harap.

"BAGAIMANA AKU BISA TENANG SEDANGKAN AKU TIDAK TAU DIMANA KEBERADAAN ANAK KU!!" Teriak nya sambil menangis "hiks ini salah kan ku.." lirih nya lalu meremat dada nya kuat lantaran rasa sesak.

"Mom..."

Tiba-tiba Gulf menjadi panik, akal sehat nya seperti hilang ketika fikiran-fikiran buruk seolah berputar di otak nya, tubuh nya bergetar karna rasa takut.

"Dad b_bagaimana jika mereka menyakiti Alex dan melukainya..." Racau Gulf sambil memegang erat lengan Mew.

Mew menggeleng kan kepalanya, ia tak pernah melihat Gulf seperti ini. Jujur Mew ikut terluka dengan kondisi Gulf saat ini "Mom hey hey dengarkan Daddy, anak kita akan baik-baik saja. Ku mohon jangan seperti ini na.."

"Tidak tidak dad, aku ingin Alex sekarang.." Gulf terus meracau, Mew menarik Gulf kedalam pelukannya mencoba menenangkan istrinya itu.

Mew berusaha untuk tidak menangis, ia tak mau terlihat lemah di saat-saat seperti ini. "Aku tau aku tau, Daddy janji akan membawa Alex kembali" Mew mengusap punggung Gulf lembut, tapi tubuhnya mendadak kaku, jantung berdebar kencang seolah akan keluar, mata nya terbuka lebar saat tidak merasakan pergerakan dari Gulf.

Mew melonggarkan pelukannya dan betapa terkejutnya saat melihat mata Gulf sudah tertutup dengan rapat....yah istrinya pingsan.

Bagaimana tidak, Gulf sudah menangis sedari tadi. Bukan hanya tubuh nya yang lelah tapi juga fikiran nya, apa lagi saat ini ia sedang hamil.

Mew yang panik dan lansung mengangkat tubuh Gulf dan membawa nya kekamar. Ia akan menghubungi Mild setelah ini, lalu mencari anak nya sampai ketemu. Mew bersumpah akan membunuh orang yang telah menculik anak nya itu.

__

Di sisi lain, di sebuah kamar dengan nuansa warna putih serta terdapat banyak nya makanan dari berat hingga ringan tampak sepi, hanya suara TV yang menggema mengisi ruangan.

Di sebuah sofa minimalis dengan warna coklat tua, seorang anak kecil dengan antengnya duduk sambil fokus menatap kearah layar TV dengan ukuran 19 inch menayangkan kartun anak-anak.

Di sebuah sofa minimalis dengan warna coklat tua, seorang anak kecil dengan antengnya duduk sambil fokus menatap kearah layar TV dengan ukuran 19 inch menayangkan kartun anak-anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Small Family [Mew, Gulf and the kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang