SF 41

3.3K 276 17
                                    

Mew yang berniat ingin menghabiskan waktunya seharian penuh bersama anak dan istrinya mendadak gagal karna Bright menelfon dan memberi tahu nya bahwa ada sedikit masalah di kantor yang harus Mew tangani.

Selepas berenang ia berniat akan melanjutkan dengan jalan-jalan keliling kota Bangkok bersama Alex dan Gulf, tapi itu juga ikut menjadi sirna hingga membuat Mew kesal bukan main.

Mew dengan tampang dingin nya melangkahkan kakinya lebar-lebar memasuki area kantor, semua karyawan yang melihat sang Boss lansung menunduk hormat dan sesekali menyapa dengan ramah yang hanya di balas dengan anggukan kecil oleh Mew.

Ia menekan tombol lift dan tak lama pintu lift pun terbuka, dengan cepat Mew masuk kedalam lift lalu menekan angka 45 dimana ruangan nya berada. Sekitar 5 menit menunggu akhir nya ia sampai, Mew lansung menuju keruangan nya dimana di sana sudah ada Bright dan juga seorang wanita yang Mew ingat dia adalah sekertaris koleganya yang pernah ia tolong.

"Selamat siang Pak.." sapa Bright membungkuk sekilas dan di balas dengan anggukan oleh Mew.

Mew berjalan kearah kursinya lalu mendudukkan dirinya, ia memandang kearah Bright menunggu sekertaris nya itu menjelaskan masalah yang dialami kantor nya. Bright yang mengerti pun ikut mendudukkan dirinya di kursi yang ada di depan Mew.

Bright mulai menjelaskan letak kesalahannya dan Mew hanya diam menyimak, sedangkan perempuan itu ia fokus menatap wajah Mew dan Bright bergiliran. Membayangkan bagaimana hidupnya jika memiliki dua suami seperti Bright dan juga Mew. Ia bisa menjamin akan menjadi orang paling bahagia nantinya.

"Ehem Ziya apa kau sudah paham dengan apa yang aku jelaskan" deheman Bright membuat perempuan bernama Ziya itu sedikit terkejut, ia menoleh dan tersenyum kikuk lalu mengangguk.

"Bagus kalau begitu, jangan sering melamun tidak baik. Jika kau kesurupan bagaimana" ujar Bright, lagi-lagi Ziya hanya bisa tersenyum. Ia terlalu sibuk menghalu hingga tak terlalu mendengarkan apa yang di jelaskan oleh Bright tadi.

"Baiklah Bright, Ziya...jika sudah selesai kalian boleh keluar" Mew dengan sopan mempersilahkan Bright dan Ziya untuk keluar, jujur saja ia merasa sedikit risih saat sekertaris koleganya itu terus menatapnya.

Ziya dan Bright mengangguk lalu kemudian keluar dari ruangan Mew. Mew menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi sembari membolak-balik kertas yang ada di tangannya. Kini fikiran nya hanya satu, ia harus cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan nya lalu pulang.

__

Gulf sedari tadi mondar mandir didepan pintu rumahnya. Mew bilang di kantor hanya ada masalah kecil dan dia akan pulang lebih awal. Tapi lihat, sekarang sudah hampir pukul 10 malam namun Mew belum juga tampak batang hidungnya.

Lihat saja jika nanti pulang, Gulf pastikan Mew akan mendapatkan hukuman dari nya, bisa-bisanya membuat ia menunggu seperti ini.

Tak lama terdengar suara mobil yang masuk keperkarangan rumah mereka, Gulf dengan cepat membuka pintu rumah nya, bersamaan dengan itu Mew baru saja keluar dari dalam mobil dengan penampilan yang berantakan, kentara sekali wajahnya terlihat lelah. Gulf yang merasa kasihan, mengurungkan niatnya untuk memberi hukuman pada Mew. Mana tega.

Gulf lansung berlari menghampiri Mew "Dad..." Panggil nya membuat Mew mengalihkan pandangannya kearah Gulf.

"Auu Mom kau belum tidur?" Tanya Mew. Gulf tak menjawab melainkan lansung memeluk Mew erat.

"Apa pekerjaan nya begitu banyak hingga kau terlihat sangat kelelahan seperti ini. Tadi kau bilang hanya masalah kecil"

Mew membalas pelukan Gulf "tadi tiba-tiba salah satu perusahaan membatalkan kerja sama nya dengan perusahaan Daddy"

Small Family [Mew, Gulf and the kids]Where stories live. Discover now