SF 39

3.3K 283 29
                                    

Sebelum lanjut nih ya, ini konflik nya mau berat banget atau sampai sini aja? Kita lanjut ke yang manis-manis aja. Jujur sih author gak terlalu bisa buat konflik berat, tapi kalo kalian mau tak usahain, bisa jadi sad end 😁
Sebelum baca, yok votmen dulu
.
.
.
.

Setelah perkara rumah tangga yang membuat Mew dan Gulf sempat renggang, kini semua nya kembali seperti semula. Meskipun sikap Mew masih sama saja pada dirinya, tak di pungkiri masih banyak tanda tanya di hati Gulf mengenai lipstik dan parfum yang menempel di kemeja suami nya.

Saat ini mereka baru saja sampai di rumah, setelah mengantarkan Alex kekamar nya mereka lansung memutuskan untuk masuk kekamar, lagi pula Gulf baru saja pulang dari rumah sakit, tentu nya dia harus istirahat yang cukup.

Gulf yang kini duduk di pinggir kasur memandang kearah suaminya yang sibuk membuka jas dan dasi. Ia ingin sekali menanyakan nya, tapi Gulf takut jika ia bertanya akan menjadi masalah lagi. Tapi jika tidak di tanyakan, maka Gulf akan penasaran setengah mati.

Gulf membasahi bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa canggungnya. 1 Minggu tidak mengobrol, tentu saja menciptakan sedikit kecanggungan pada mereka ketika sudah kembali baikan.

"Dad aku....aku ingin bertanya?" Akhirnya, Gulf perlahan mengangkat wajahnya untuk melihat reaksi suami nya. Mew menggulung lengan kemeja nya lalu berbalik dan mendudukkan dirinya di samping Gulf.

"Hmmm?"

"Tapi ku mohon jangan marah lagi. Jika kamu tidak bisa menjawabnya aku tak apa"

Mew meraih tangan Gulf lalu menggenggam nya erat. "Hey hey Mom, aku tidak akan pernah marah lagi dengan mu. Maafkan aku waktu itu"

Gulf menghela nafas nya pelan. "Selama kita bertengkar, apa kau mencari kesenangan di luar?" Tanya Gulf. Ia belum siap mendengarkan jawaban yang sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi.

"Kesenangan?" Mew menggelengkan kepalanya "selama kita bertengkar aku memilih untuk menyibukkan diri ku di kantor, makanya aku sering pulang malam. Memang nya kenapa Mom? Jangan-jangan kau berfikir bahwa aku akan selingkuh"

Gulf menoleh dengan cepat. "Kau memang selingkuh!!" Tak sengaja Gulf sedikit meninggi kan suara nya membuat Mew semakin heran.

"Mom, a_aku..apa yang kau katakan. Aku tidak selingkuh"

Gulf berdiri dari duduknya "bohong, lalu lipstik dan parfum wanita di kemeja mu itu apa?!" Tanya Gulf dengan berteriak.

Mew ikut berdiri. "ahh itu....aku tidak tau"

Gulf berjalan mendekat kearah Mew lalu memukul dada nya berkali-kali. Ini seperti pukulan seorang wanita-batin Mew.

"Mom dengarkan penjelasan Daddy dulu" ujar Mew sambil menangkap kedua tangan Gulf yang memukul nya.

"Hiks kau selingkuh dariku Dad.."

"Aku tidak selingkuh Mom, ku mohon dengarkan penjelasan ku dulu" ujar Mew, ia menarik Gulf untuk kembali duduk di atas kasur.

"Dengarkan baik-baik. Soal lipstik aku benar-benar tidak tau, soal parfum wanita aku kemarin menolong sekertaris salah satu kolega ku yang hampir terjatuh..."

Flashback..

Mew menjabat tangan seorang pria paruh baya di hadapannya. Mereka baru saja menjalin sebuah kerja sama antar perusahaan mereka.

Tanpa Mew sadari seorang wanita cantik, sekertaris dari kolega nya itu terus memandang kearah Mew, seperti tertarik.

"Terimakasih atas kerjasama nya pak Mew" ujar laki-laki paruh baya itu. Lalu di angguki kepala oleh Mew.

Small Family [Mew, Gulf and the kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang