🍙05.00🍙

Mulai dari awal
                                    

"Hei Ri!!" Seseorang menepuk pundak Riana, reflek menoleh.

"Udah sana siap-siap, udah siang nanti kesorean, maaf harusnya hari ini lo gk ada. Jadwal manggung, apalagi siang siang gini, plis bantuin gw dek!" Kata Fatih, manager cafe, Riana mengangguk pertanda setuju lalu tersenyum pada Fatih.

"Santai kak, kayak sama siapa aja sih, gw manggung mau 3 tahun prasaan, tapi lo masih canggung aja." Kekeh Riana. Kak Fatih ikut tergelak, menepuk pundak Riana sebentar lalu berpamitan ingin melanjutkan mengurus pesanan para pelanggan.

Kini Riana tengah duduk ditengah-tengah cafe, tepatnya diatas panggung kecil yang diisi berbagai alat musik yang terpajang cantik.

"Hallo semuanya, Kaka Kaka adik-adik yang sering Saya jumpai setiap malam Minggu!" Riana menyapa semua pengunjung cafe dengan mic yang ia genggam.

"Hallo kak!!" Serempak pengunjung.

"Oh ya, pasti kalian pada bingungkan, secara ini belum malam Minggu kok aku udah disini aja yah?" Dibalas anggukan mereka.

"Jadi gini, berhubungan teman saya yang satu sedang berhalangan hadir menemani siang hari kalian, jadi saya yang akan menggantikan dia sementara."Jelas Riana dan dibalas oh ria oleh para pengunjung.

"Oke deh, tak mau lama lama, langsung saja, sebuah lagi dari Virgoun berjudul surat cinta untuk starla, buat kalian yang lagi berjuang ayo semangat ngejarnya yah. Yang lagi patah hati cepet sembuh, ada seseorang yang menantimu tersenyum soalnya, dan yang jomblo kayak yang baca mending dengerin aja, siapa tau jiwa jonesnya sedikit berkurang hha ...!!" Semua pengunjung ikut tergelak dengan lawakan receh Riana.

Senar gitar mulai dipetik dengan lembutnya, suara ketukan gitar dan petikannnya menyatu, membuat pengunjung cafe menikmati permainan gitar Riana.

Teruntuk kamu, hidup dan matiku
Aku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannya
Atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya
Karena untuk seperkian kalinya
Kau buat aku kembali percaya akan kata cinta
Dan benar, bahwa cinta masih berkuasa di atas segalanya
Ketika hati yang mudah rapuh ini
Diuji oleh duniawi, diuji oleh materi untuk kesekian kali
Lagi, lagi, dan lagi

Riana mengentikan sejenak permainan gitarnya, lalu menjutkan memulai bernyanyi.

Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah
Berikan hatiku padamu

Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan tampanmu
'Kan teramat panjang puisi
'Tuk menyuratkan cinta ini

Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena telah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Sebagian pengunjung menyalahkan flash kameranya dan menggoyangkan hp mereka diudara, lampu cafe dimatikan, hanya dibagian Riana duduk yang disoroti lampu cofe.

Aku pernah berfikir tentang
Hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari
Yang kujalani sampai kini?

Aku selalu bermimpi tentang
Indah hari tua bersamamu
Tetap cantik rambut panjangmu
Meskipun nanti tak hitam lagi

PEREMPUAN MERAH JAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang