Seventeen

60 6 17
                                    

Belakangan ini, Aletta sedikit menjauh dari Rayhan. Ia juga sempat akan mengundurkan diri sebagai ketua kelas akan tetapi ia teringat dengan wajah wali kelasnya yang pasti akan memarahinya. Sudah beberapa hari Aletta merasa tidak mempunyai teman karena Tiara yang sedikit kecewa dengan kejadian beberapa hari lalu, dan Amel sibuk menemaninnya yang membuat Aletta harus berurusan dengan Dito karena ia tidak punya pilihan lain.

Malam ini, Dito mengajak Aletta berkeliling kota menggunakan motornya. Tidak perlu pikir panjang, gadis itu menyetujui ajakannya yang sepertinya akan menyenangkan.

"Dito,"

"Kenapa?" 

"Ini mau hujan ga sih?" tanya Aletta menengadahkan salah satu telapak tangannya lalu mendongak ke langit yang sudah gelap

"Ya gue gatau Al, kan gue bukan peramal cuaca," jawab Dito sekenanya

Alletta mencebikkan bibirnya, lalu menerima helm yang diberikan oleh Dito dan kemudian ia memakaikan ke kepalanya.

Tidak disangka-sangka, Aletta pikir malam ini akan gerah tetapi nyatanya malah sebaliknya. Ditambah lagi Aletta hanya mengenakan kaos lengan pendek biasa sehingga kulitnya kedinginan saat ditusuk-tusuk angin malam.

"GUE LAPER, LO GIMANA?" tanya Dito

"LAPER BANGET," jawab Aletta

"MAU MAKAN DIMANA?"

"TERSERAH,"

"JANGAN JADI CEWEK DULU, AL, KALO MAU NYARI MAKAN,"

"HAH?"

"LO MAU MAKAN APA?"

"TERSERAH GUA NGIKUT,"

"IYA,"

"HAH?"

"MAKAN SATE YA?"

"YA, TERSERAH,"

"OKEE!"

"HAH APA? GA DENGER? NGOMONG APA GA JELAS?" bukannya menjawab pertanyaan Aletta, Dito malah tertawa sehingga membuat gadis itu ikut tertawa dibuatnya.

Tidak ada obrolan lain sejak itu karena mereka berdua sibuk mentertawakan hal yang tidak jelas itu sampai akhirnya tiba di depan gerobak sate pinggir jalan.

Selagi Dito berbicara dengan tukang satenya, Aletta duduk di bangku yang sudah disediakan di tempat itu.

Sesekali Aletta menoleh ke sekelilingnya yang ramai oleh orang-orang dan kendaraan yang lewat. Dua anak smp perempuan dan laki-laki melewatinya sembari menjaili satu sama lain membuat Aletta teringat Rayhan.

Dito datang dengan membawa dua piring yang membuat lamunan Aletta buyar seketika.

"Mikirin apaan? Serius banget," tanya Dito setelah duduk di sebelah Aletta

"Mikirin sate, lo lama banget,"

"Nah karena satenya udah ada di depan lo, makan yang banyak yaa.." Aletta tersenyum mendengar bagaimana Dito berbicara diakhiri dengan nada yang dipanjangkan, sedikit menggemaskan.

Setelah hampir lima belas menit menghabiskan sate di piring masing-masing, mereka melanjutkan perjalanannya yang tidak jelas. Dito hanya menuruti Aletta yang hanya ingin berkeliling tanpa arah tujuan, jika gadis itu merasa senang maka Dito juga akan merasakannya.

Mereka berkeliling sudah hampir satu jam, tidak ada obrolan apapun. Aletta sibuk mengamati pinggiran kota dan Dito sibuk mengendarai motornya, sesekali melihat Aletta lewat spionnya.

Hari semakin malam, dan Aletta sedikit merasa kedinginan sesaat sampai di depan gerbang rumahnya.

"Gue balik ya," ucap Dito yang di balas anggukan oleh Aletta

Ketua Kelas Vs Bad BoyHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin