1. Kisah Dari Haraska

23 6 0
                                    

Happy Reading Fellas!

~🥀~

Awan berkumpul lalu tercipta mendung
Dan ingat cinta yang gadung
Semalaman buat hujan basahi bumi
Dan ingat saja luka patah hati
Pikirku terbang melayang
Meninggalkan jejak jemari selayang pandang
Maka ku robohkan saja dinding waktu
Hendak kembali menuju kesenangan dahulu
Yang penuh bunga tanpa jerit bengis
Yang lagi, membuat sang rindu menangis

-denneira

~🥀~





Haraska's POV

Ini bukan kisah Cinderella. Bukan kisah Rapunzel, Snow White, Ariel, Belle, atau bahkan Aurora. Ini bukan kisah para putri dan pangerannya. Bukan kisah raja yang mencari permaisurinya.

Gue nggak akan menceritakan kisah tragis Jack dan Rose yang tenggelam, atau kisah cinta sejati yang dibawa mati oleh Romeo dan Juliet. Gue nggak mau mati duluan. Cerita ini nggak akan seru kalau gue mati. Kasihan para penggemar gue yang mengikuti kisah ini. Dan gue nggak mau bikin kalian sedih.

Ingin tahu? Siapa sih si tampan yang akan bercerita ini? Gue Hara. Si jenius yang masih duduk di bangku perkuliahan. Yepp, gue masih terjebak menjadi mahasiswa. Beruntungnya, gue nggak mau melewatkan masa-masa muda gue yang indah.

Seperti yang Hara bilang, gue tampan dan jenius. Gue berasal dari keluarga China-Jakarta. Bokap gue keturunan China-Jawa, sementara nyokap keturunan Betawi asli. Gue juga punya cici, dan dia sudah menikah. Cici Alya sekarang tinggal sama keluarga kecilnya yang harmonis.

Oh iya, jangan salah sangka ya kalian. Ini kisah hanya akan menceritakan kehidupan gue yang penuh warna karena seseorang. Gue bukan orang yang terlalu baik sampai peduli dengan kehidupan orang lain. Hara punya cara sendiri untuk menceritakan kehidupan Hara.

Dan jangan menuntut gue untuk bercerita hingga menua ya! Karena mulut gue bisa berbusa.

Ini cuma sepenggal kisah Hara sewaktu kuliah. Mungkin kita lanjut perkenalannya nanti. Karena gue akan mulai berdongeng.

Jangan ketiduran boss!

Kalian bebas membagikan cerita ini. Karena siapa tahu kalian termotivasi untuk hidup seperti Hara. Yaitu mencintai segala yang sudah Allah beri. Daripada ngejar cinta yang nggak jelas ujungnya, cobalah untuk mencintai diri lo sendiri!

Betapa pun kita berusaha mencintai seseorang, kalo lo nggak berusaha kenal dan cinta sama diri lo sendiri dulu, buat apa bung? Siapa yang mencintai siapa nih?

Nah, daripada gue mulai meniru Mamah Dedeh yang suka berceramah, mari kita mulai!

Pagi itu, gue berjalan menuju gedung fakultas tercinta. Namun langkah gue terhenti karena melihat seseorang yang amat spesial untuk gue. Seorang cewek cantik yang lagi berdiri menghadap mading fakultas. Cewek yang cantiknya itu.... Jawa banget.

Dia itu pacar Hara! Ups! Jangan patah hati ya gengs! Hara udah punya pacar! Kira-kira sekitar dua tahun yang lalu gue nembak dia dengan amat romantisnya daman dia pun menerima gue dengan bahagianya!

Cewek ini benaran asli Jawa. Mak, bapaknya asli dari Jogja katanya. Sudah lama sebelum ia lahir, mereka pindah ke Jakarta.

Lihat! Lihat dari samping! Wajahnya amat memesona! Memesona ala Jawa. Matanya nggak sipit tapi juga nggak belo. Bentuknya simetris dengan alisnya. Rapi tanpa di poles. Hidungnya mungil tapi sedikit mancung. Bibirnya tipis dan melengkung indah kalau dia senyum. Tingginya semampai, tapi nggak melebihi dagu gue. Rambutnya lurus rapi terikat seperti ekor kuda. Kulitnya bersih, tipe kuning langsat.

THEATRE: Sekat BersempadanWhere stories live. Discover now