"Tapi gw lihat lo ngelamun, awas gosong" ucap Tasya.

"Udah hampir jadi semua kok, ini lagi bikin sambel aja" ucap Galih.

"Lagi ada masalah ya?" tanya Tasya.

"Gak" jawab Galih.

"Sini gw lanjutin, lo mandi gih" ucap Tasya mengambil alihin.

"Okay, nanti lo makan duluan aja" ucap Galih.

"Gw mau nungguin lo" ucap Tasya.

"Lo udah laper dari tadi Sya, gw tau" ucap Galih.

"Tapi gw mau makan bareng lo" ucap Tasya tersenyum.

Galih ikut tersenyum.

"Manis banget sih istri gw" ucap Galih.

"Mau nyenengin suami" balas Tasya.

Galih langsung memeluk Tasya kemudian mengecup gemas pipi istrinya itu.

"Gw sayang lo Sya" ucap Galih tapi hanya di dalam hati.

"Ya udah gw mandi dulu" pamit Galih.

"Apapun yang lagi lo hadapin, pasti ada jalan keluarnya, ada gw yang selalu dukung lo apapun itu, semua bakal baik-baik aja" ucap Tasya, ia yakin Galih sedang menghadapi masalah.

"Gw punya lo di hidup gw, jadi gak perlu takut apapun" balas Galih.

"Iya, kita kan best friend forever" ucap Tasya.

Galih tidak merespon, dirinya melangkah mundur lalu segera ke kamar mandi.

Tasya tak yakin siap jika nanti harus berpisah dengan Galih, pria menyebalkan itu selalu memaksa dirinya meladeni nafsu nya, namun di saat bersamaan Galih selalu memperlakukan nya seperti ratu.

Tasya tahu Galih milik Dwi, dan akan tetapi menjadi milik Dwi.


¥¥¥
Tasya, Dwi dan Galih kini berada di kebun teh, mereka sedang liburan, Dwi dan Galih sedang lenggang sementara tasya bisa menulis dimana saja.

"Wah hamparan kebun teh" ucap Tasya senang.

"Girang lo?" tanya Dwi, wanita itu setia menggenggam tangan Galih.

"Gw ke tengah kebun dulu ya, mau foto-foto" ucap Tasya.

"Iya, awas jangan ilang" ucap Dwi.

"Gw udah gede kali" balas Tasya.

Kemudian perempuan itu berjalan cepat menuju hamparan kebun teh.

Galih tersenyum melihat istrinya bahagia, ia ingin menemani Tasya tapi dirinya tidak enak hati dengan dwi.

"Kamu mau biarin Tasya sendirian sayang?" tanya Galih.

"Dia kalo udah nemu kebahagiaan nya gak mau di ganggu" ucap Dwi.

"Tapi dia sendirian sayang" ucap Galih.

"Kamu kan tau dia emang suka sendirian, paling sekalian nulis" ucap Dwi.

"Iya sih" ucap Galih.

"Ya udah kita ke danau deket sini yuk" ajak Dwi.

"Tapi sayang, Tasya jangan di tinggal" ucap Galih.

"Tasya bisa pulang ke villa, dia bukan anak kecil sayang" ucap Dwi.

"Aku khawatir aja sama dia" ucap Galih.

"Tasya itu perempuan yang mandiri sayang, tadi aja aku mau ajak Alfan gak boleh" ucap Dwi.

Galih memandang Tasya yang sedang asik sendiri.

"Gw pengen nemenin lo Sya, seandainya aja kita bisa liburan berdua" ucap Galih di dalam hati.

"Sayang" ucap Dwi menyadarkan lamunan Galih.

"Iya" balas Galih.

"Ayo" ucap Dwi.

"Sayang, kita di sekitar sini aja ya" ucap Galih lembut.

"Kamu aneh banget sih, segitu cemasnya sama Tasya" ucap Dwi.

"Aku yang kena sama orang tua nya kalo dia sampe kenapa-napa" ucap Galih.

"Ya udah kita metik teh aja" ucap Dwi.

Mereka pun meminta bantuan dari pemetik teh disana untuk mengajari mereka, saat Galih sedang memetik teh, pandangan matanya terus tertuju pada Tasya.

"Cantik" ucap Galih pelan sembari tersenyum melihat Tasya.

"Sayang, aku mau kesana dulu ya, kita misah" ucap Galih.

"Iya sayang" balas Dwi.

Dengan langkah cepat Galih menghampiri Tasya, pria itu memeluk Tasya dari belakang, Tasya terkejut dan langsung mengelak, tangan perempuan itu memukul dahu Galih cukup keras.

"Aduh" keluh Galih sembari mengelus dagunya.

"Eh kakak, gw kira siapa" ucap Tasya.

"Sakit tau, maen pletak aja" ucap Galih.

"Maaf kak, gak sengaja" balas Tasya sembari mengelus dagu Galih.

"Kok lo disini, Dwi mana?" tanya Tasya.

"Ada di tengah lagi sibuk metik" jawab Galih.

"Lo gak metik juga?" tanya Tasya.

"Nanti" jawab Galih.

"Gih balik, gw mau lanjut foto-foto" ucap Tasya.

"Gw mau nemenin lo" ucap Galih.

"Gak usah" balas Tasya.

Tasya kembali memotret sekitar.

"Lo makin cantik kalo lagi happy gini" ucap Galih kemudian ia mengecup pipi Tasya sekilas.

"Kak nanti Dwi lihat lohh" ucap Tasya.

"Nanti liburan berdua yuk, terserah lo mau kemana" ucap Galih.

"Lo mau ngajak gw selingkuh kak" ucap Tasya.

"Iya, yuk selingkuh" balas Galih.

"Ngaco, udah sana kenapa" ucap Tasya.

"Mau nya Alfan yang nyamperin lo ya, atau cowok yang lo suka itu" ucap Galih.

Tasya berhenti foto-foto lalu menatap Galih.

"Kakak nih ngomong apa sih?, gw lagi happy sendiri, gak ngebayangin siapa-siapa" balas Tasya.

"Bener?" tanya Galih.

"Iya, sana gih nanti Dwi nyariin" ucap Tasya.

"Gak suka gw temenin?" tanya Galih.

Tasya tersenyum kemudian menjepit hidung Galih dengan gemas.

"Temenin Dwi dulu, nanti dia kenapa-napa gimana, dia kan pacar lo" ucap Tasya.

"Tapi lo istri gw" ucap Galih tapi hanya di dalam hati.

"Ya udah ti-ati ya cantik, awas kepleset" ucap Galih, ia mengecup bibir Tasya sekilas kemudian kembali pada Dwi.

between me, you and himWhere stories live. Discover now