"Sekarang jadi sibuk sama hp" ucap Galih yang sedang duduk di sisi kanan Tasya.

Tasya menoleh.

"Ini mas Alfan tanya kakak marah gak" ucap Tasya.

"Lo panggil dia mas" ucap Galih.

"Iya dari dulu" balas Tasya.

"Ya udah gw tidur dulu ya" pamit Galih.

"Tumben cepet" ucap Tasya.

"Terserah gw" balas Galih ketus.

"Dih gitu banget jawab nya" ucap Tasya.

"Hm" balas Galih.

"Okay deh selamat malam" balas Tasya.


¥¥¥
Hari ini Tasya, Galih dan Dwi berjanji untuk bertemu bertiga, mereka ingin merencanakan perceraian Galih dan Tasya.

"Kok baru dateng?, kenapa gak bareng Galih?" tanya Dwi tanpa menatap Tasya.

"Soalnya gw sama seseorang" ucap Tasya.

Dwi mendongak dan cukup terkejut karena Tasya bersama seorang pria.

"Siapa tuh?" tanya Dwi.

"Kenalin ini mas Alfan" ucap Tasya.

Dwi dan Alfan pun berjabat tangan.

Tasya dan Alfan duduk di hadapan Dwi dan Galih, sedangkan Alfan bingung dengan situasi yang di lihatnya.

"Gw udah pesenin makanan buat lo" ucap Dwi.

"Thanks" balas Tasya.

Sementara Galih terus menatap Tasya, wanita itu sudah benar-benar melupakan nya, sudah lama Tasya tak meladeni nya lagi, dan itu semua karena pria itu.

Tasya yang merasa di perhatikan pun menatap Galih sejenak dan benar saja Galih sedang menatap nya intens.

"Lo pasti bingung kan?" tanya Dwi kepada Alfan.

Alfan hanya tersenyum.

"Galih sama Tasya nikah itu karna di jodohin" ucap Dwi.

Galih dan Tasya terkejut karena Dwi bicara seperti itu tapi mereka tetap diam.

"Oh gitu" balas Alfan.

"Sebenernya Galih pacar gw, dan kita masih berhubungan, begitu juga Tasya, dia bebas jalan sama siapapun, lagipula sebentar lagi mereka akan pisah" ucap Dwi.

Alfan tersenyum, teryata ia masih memiliki kesempatan.

"Iya saya paham" balas Alfan.

"Jadi kalian lagi deket?" tanya Dwi.

"Begitulah" jawab Alfan tak sungkan lagi.

"Sayang, aku mau pulang dulu ya, udah malem" ucap Galih.

"Tapi kita baru aja makan" ucap Dwi.

"Lain kali aja ya sayang" balas Galih tersenyum.

Kemudian Galih berdiri.

"Jangan pulang malem-malem" ucap Galih kepada Tasya.

Tasya mengangguk, Galih pun pergi.

"Galih kenapa Sya?" tanya Dwi.

"Gak tau" jawab Tasya.

"Gw susul dulu ya" ucap Dwi.

"Biar gw aja Wi, lagian ini udah malem, sekalian pulang" ucap Tasya.

"Tapi kita baru ketemu" ucap Dwi.

"Bisa lain kali" balas Tasya.

Tasya pamit kepada Alfan kemudian bergegas menyusul Galih, sampai di luar restoran Tasya bergegas ke parkiran motor, Tasya bersyukur karena Galih belum pergi.

"Peka juga lo" ucap Galih.

"Hidup sama kakak hampir setahun bikin gw tau gimana kakak" balas Tasya.

"Naik" ucap Galih.

Tasya bergegas naik ke atas motor, 30 menit kemudian mereka sampai di rumah, Galih dan Tasya langsung masuk ke dalam rumah.

"Kenapa tiba-tiba mau pulang?" tanya Tasya, ia bersiap mandi.

"Lagi capek aja" jawab Galih.

"Lagi ada masalah ya di kerjaaan?" tanya Tasya lagi.

"Mandi bareng yuk" ajak Galih.

Tasya mengangguk.

Mereka pun pergi ke kamar mandi lalu melepas seluruh pakaian dan berendam di bathtub.

"Udah lama gw gak nyetuh lo" ucap Galih sembari mengelus pipi istrinya itu.

Tasya menyetuh tangan Galih yang berada di pipinya.

"Sorry ya, akhir-akhir gw lagi sok sibuk" ucap Tasya.

"Iya, sama gebetan baru lo itu" balas Galih.

"Gw sering ketemu dia karna emang harus ketemu" ucap Tasya.

Tanpa merespon Galih mencumbu bibir Tasya lembut sembari menggigit kecil bibir mungil tersebut, Tasya pun membalasnya.

"Abis urusan lo sama dia selesai, mau masih ketemu lagi?" tanya Galih, lalu ia mencumbu dada Tasya sedikit kasar.

"Lihat nanti" jawab Tasya.

"Ladenin gw ya cantik" ucap Galih di telinga Tasya dengan sensual.

Tasya tak menanggapi tapi ia mencium pipi Galih kemudian mengalungkan kedua tangan nya di leher Galih.

Tasya hanya mengangguk.

"Coba pake omongan" ucap Galih.

Tasya hanya tertawa renyah.

"Kok malah ketawa?" tanya Galih.

"Malu" jawab Tasya.

"Masih punya malu lo" ucap Galih.

"Sembarangan kalo ngomong" ucap Tasya mendelik.

"Gemes banget sih" ucap Galih.

Tasya kembali mengecup pipi Galih.

Tanpa berkata apapun lagi mereka menghabiskan waktu di dalam kamar mandi.

between me, you and himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang