26

476 52 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.















Suasana di kafe Mango benar-benar tenang, cewek yang menggunakan kupluk merah itu tersenyum melihat pemandangan di luar jendela dari atas lantai dua, spot favoritnya.

Dirinya sedang menunggu seseorang yang mau membantunya menyusun skripsinya.

"Aqeela yah?" Aqeela langsung berdiri setelah namanya di sebutkan, di depannya berdiri laki-laki yang berperawakan tinggi dan alis tebalnya.

"Santai aja, Gue Asgar," senior itu mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Aqeela kak."

Aqeela bernafas lega, ternyata seniornya memilili watak yang asyik dan enjoy.

Kini keduanya larut pada perbibcangan kecil, sesekali tawa terdengar di antara keduanya, Aqeela suka bagaimana seniornya itu berbicara.

"Jadi kapan lo mau mulai?" tanya Asgar setelah mencicipi minumannya.

"Hari ini gimana kak?" jawab Aqeela.

Asgar tampak berpikir, "besok lusa gimana? Gue harus ke rumah nyokap dulu habis ini."

Aqeela yang mendengar itu mengangguk paham, "ohiya masalah biaya gimana kak?"

"Gratis," Aqeela melebarkan matanya mendengar itu, sedangkan Asgar tertawa menahan diri untuk tidak mengusap puncak kepala Aqeela.

"Tapi ada syaratanya," lanjutnya.

"Apa kak?"

....

***

Sore ini Rasyya sedang berada di taman suroboyo, ia duduk termenung melihat berbagai banyak kalangan yang datang untuk sekedar melepas penat.

Hingga Rasyya melihat satu objek yang menarik perhatiannya, ia berjalan mendekat untuk memastikan bahwa ia tidak salah lihat.

"Itu dulu Je, sekarang aku cuma sayang sama kamu."

Rasyya berhenti, ternyata benar apa yang ia lihat.

"Tapi katamu, kamu mau percepat pertunangan kalian?"

"No je, itu salah satu rencanaku. Kamu jangan cemburu gitu dong!"

Rasyya tertawa miris mendengar percakapan mereka. Kepalanya mengangguk. "Baik kalo itu mau kalian, gue ikutin permainan kalian." ujar Rasyya dalam hatinya, lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Niat hati ingin menenagkan pikiran, justru kejutan yang tak terduga yang ia dapat. Namun cowok yang kini diatas motor itu bersyukur, ia masih memiliki kesempatan untuk mengejar kembali cinta pertamanya.

***

"Gimana?"

Aqeela berpikir sejenak, syarat yang di ajukan seniornya bukan masalah besar. "yaudah kak, berarti satu minggu kita ketemu 4 kali ya?"

BERSAMAMU [REVISI]Where stories live. Discover now