[32]

3.3K 295 5
                                    

Jinbadboy_



"Yoongi ayah berubah pikiran, ayah tidak mau menunggu lebih lama lagi, ayah sudah muak! Cepatlah, lakukan perceraianmu!"bentak sang ayah pada anaknya, namun Yoongi hanya diam saja wajahnya bahkan sangat datar ia terlihat tak peduli dengan perintah ayahnya itu.

"jawab!"kembali ayahnya membentak.

"tidak, aku tidak akan cerai. Itu keputusanku ayah, tidak ada satu orang pun yang bisa memintaku untuk melaksanakan perintah seperti itu sakalipun itu ayah aku tidak akan mau"jelas Yoongi, walaupun terlihat datar tapi dia kesal. Ayahnya benar-benar sangat marah hanya ingin anaknya segera bercerai? Dia pikir itu mudah?

"sekarang jawab aku!"tiba-tiba Yoongi meninggikan suaranya dan ia menjeda kata-katanya sebentar.

"apa benar. . . Ayah menipu keluarga istriku?"tanya Yoongi dengan wajah datar yang telah berubah menjadi sangat marah karena ayahnya tak kunjung menjawabnya. Ia berpikir memang benar ayahnya melakukan penipuan pada perusahaan itu hingga berpengaruh pada istrinya, sampai sekarang istrinya masih mendiaminya ia tak pernah memulai pembicaraan lebih dulu lagi dan lebih banyak melamun.

Yoongi yakin istrinya berpikir bahwa ia terlibat dalam kasus penipuan ini dia mengira itu benar atau tidak, dia tak pernah bertanya padanya. Dia tahu istrinya enggan bertanya karena takut.

"ya, ayah menipu mereka itu karena mereka yang memulainya lebih dulu. Kau tahu ibu mertuamu  telah banyak mencuri uang ayah dan ibu karena perusahaan mereka yang semakin menurun dan tidak berpenghasilan sebelumnya. Dia rela mencuri hanya untuk kesenangannya saja mungkin suaminya tidak mengetahui hal ini sejak awal!"jelas ayah sekaligus membentak Yoongi lagi.

"kau tidak percaya pada ayah?"

". . . Aku akan mencari kebenarannya sendiri, aku tak bisa menuduh siapa pun yang bersalah"kata Yoongi lalu setelah itu ia pergi keluar ruangan ayahnya dengan sangat kesal bahkan menutup pintu ruangan dengan sangat kasar.

.

Malam ini kuputuskan untuk pulang lebih awal, aku harus membujuk istriku supaya dia tidak selalu mendiamiku walaupun dia selalu tersenyum ketika berbicara padaku tapi senyum itu bukanlah yang aku inginkan.

Aku masuk ke dalam rumah dan melihat istriku sedang memasak untuk makan malam. Aku mendekatinya, aku berdiri di belakangnya menatap punggungnya dari sini tanpa ia sadari aku telah pulang.

Aku tersenyum memperhatikannya memasak dari belakang sini namun senyumku langsung hilang begitu saja saat mendengar suara isakan yang berasal darinya, kedua tanganku sontak membalik tubuhnya supaya berhadapan denganku. Dia sangat terkejut begitu juga denganku, ini pertama kalinya aku melihatnya menangis hingga mata dan hidungnya semerah itu, apa dia menangis sejak tadi? Kenapa aku tidak cepat menyadarinya?

"kenapa?"tanyaku. Terlihat ia buru-buru menghapus air matanya dan kembali tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.

"a-apa? Aku tidak apa-apa, memasak ini membuat mataku perih haha"katanya, sudah sangat jelas ia berbohong lagi. Kami terus bertatapan tanpa ada suara sebentar.

Aku menatap sorot matanya yang masih ada sisa-sisa air matanya, semakin kutatap mata itu ia semakin tidak bisa menahan air matanya ia kembali menangis namun dengan bibir yang masih berusaha menahan senyum.

"hmm. . . Menangislah"kataku sangat lembut sembari membawa tubuh kecilnya ke dekapanku dan memeluknya erat ia tak bisa menahan tangisnya lagi dan kembali menangis di dadaku, dia juga membalas pelukanku kedua tangannya meremas kemeja hitamku sangat kuat.

Bad Husband •MYG[✔]Where stories live. Discover now