Prolog

467 201 125
                                    

-Ketika 2 saudara mencintai 1 wanita yang sama, disitu lah ego mereka di uji. Harus merelakan wanita itu untuk salah 1 dari mereka, atau berperang melawan ego masing-masing demi mendapatkan nya-

Keadaan di TPU saat itu sangat sunyi, hanya ada suara isak tangis dari gadis kecil yang saat itu baru berumur 7 tahun. Beberapa orang yang masih berada di pemakaman saat itu menatap pilu ke arah gadis kecil yang sedang menangis tersedu-sedu diantara makam kedua orang tua nya. Asya, gadis itu terus menerus memanggil kedua orang tua nya baru saja dimakamkan. Ia masih tidak percaya jika orang tua nya akan pergi secepat ini dari hidup nya, meninggalkan dia sendiri untuk selama-lama nya.

Seorang wanita yang sedari tadi hanya memperhatikan Asya yang sedang menangis pun ikut terduduk dan langsung memeluk Asya, jujur saja, ia tidak tega melihat Asya seperti ini. Dimana seharus nya anak seusia dia pergi ke sekolah diantar oleh kedua orang tua nya tetapi tidak dengan Asya. Dia malah harus kehilangan kedua orang tua nya dalam waktu yang bersamaan.

"Asya sayang, udah ya? Jangan nangis lagi, aunty ga tega liat kamu begini" ucap wanita itu lembut sambil mengusap punggung Asya untuk menenangkan nya.

"Asya mau ikut papa sama mama, harus nya Asya ikut keluar kota sama papa mama waktu itu bukan main ke rumah oma" suara gadis itu terdengar sangat parau.

Wanita itu menunduk, ikut merasakan kesedihan yang Asya rasakan. Dia tidak menyangka jika umur sahabat nya hanya sebentar dan akan meninggalkan putri semata wayang nya sendirian diumur yang sangat muda.

"Asya jangan sedih ya? Asya kan masih punya aunty, uncle, dan yang lain. Banyak kok yang sayang sama kamu" ucap wanita tersebut meyakinkan.

Hening. Tidak ada suara yang terdengar lagi.

"Tidur bun" ucap salah satu anak laki-laki wanita tersebut.

Benar! Asya tertidur dipelukan wanita tersebut, mungkin karna kelelahan menangis.

"Azriel, Iyyan, tolong gendong Asya ke mobil dulu ya, ayah sama bunda sudah memutuskan untuk mengangkat Asya menjadi adik kalian. Kalian ga keberatan kan?" tanya wanita itu, wanita tersebut adalah Sekarina Friska Smith, sahabat dari almarhumah Bella Triatma Arsyavani, ibunda dari Rintik Sendu Arsyavani.

Azriel dan Iyyan saling bertatapan, "YES, PUNYA ADEK CEWEK" ucap mereka bersamaan.

Sekar yang melihat raut wajah gembira dari kedua anak laki-laki nya tersebut langsung tersenyum hangat, Azriel dan Iyyan memang sudah lama sekali menginginkan adik perempuan sayang nya Sekar sudah tidak bisa hamil lagi, bukan, bukan karna umur, umur Sekar masih muda, sama dengan Bella. Hanya saja Sekar sudah tidak memiliki rahim karna rahim nya sudah diangkat akibat pendarahan setelah melahirkan Iyyan. Beruntung Tuhan masih memberikan umur panjang untuk nya.

"Sudah-sudah sekarang bawa adik kalian ke mobil, ayah mau mengucapkan terimakasih dulu untuk yang sudah hadir diacara pemakaman ini dan mendoakan almarhum uncle Rendy dan aunty Bella" ucap Revaldo, ayah mereka.

"Oke yah" ucap mereka bersamaan.

"Siapa yang mau gendong?" tanya Sekar, wanita itu yakin jika Azriel dan Iyyan akan bertengkar terlebih dahulu untuk memutuskan siapa yang akan menggendong Asya.

"Azriel"

"Iyyan" ucap mereka bersamaan.

"Ck, apaan sih bang? Ngalah dong sama gue" protes Iyyan yang tidak terima jika adik perempuan nya harus di gendong oleh abang nya lebih dulu.

"Lo sama gue tua an siapa?" tanya Azriel.

"Ya tua an lo lah, kita cuma beda 1 tahun. Lagian kalo tua an gue harus nya lo yang manggil gue abang, bukan gue yang manggil lo abang" sahut Iyyan.

"Nah yaudah berarti gue yang lebih berhak gendong Asya daripada lo" balas Azriel.

"Suttt udah-udah kalo kalian berantem mending bunda aja deh yang gendong Asya" ucap Sekar untuk melerai pertengkaran kedua anak laki-laki nya itu.

"Aduh bun, jangan dong, Azriel aja yang gendong, ya?" pinta Azriel.

"Kalo lo yang gendong Asya dari sini ke mobil berarti nanti sampe rumah gue yang gendong Asya ke kamar nya. Deal?" tanya Iyyan. Nego nih bang ceritanya? wkwk

"Deal."

Reval dan Sekar yang melihat pertengkaran kedua anak laki-laki nya itu hanya menggeleng heran. Pertengkaran itu sudah biasa mereka lihat di rumah, sekarang, mereka sedang membayangkan bagaimana suasana rumah mereka setelah ada Asya di keluarga mereka. Mungkin keadaan rumah mereka akan jadi lebih ramai karna akan ada rengekan dari seorang gadis kecil yang mengadu karna di jahili oleh kedua abang nya.

"Pelan-pelan gendong nya, awas kepala nya jangan sampai terbentur atap mobil" pesan Reval.

"Siap yah, kalo sampe kepala nya Asya kebentur atap mobil Iyyan adalah orang pertama yang nampol bang Azriel" ucap Iyyan memperingati Azriel.

"Bacot lo, gua tampol balik ntar" sungut Azriel.

------------------

Ingin tau kelanjutan kisah Asya dengan keluarga baru nya? Ikuti kisah ini hingga akhir dan jangan lupa untuk Share, Vote, Komen di cerita ini sebanyak-banyaknya yaa !!🤗

HAPPY READING ALL !💘

JANGAN LUPA VOTE , KOMEN , AND SHARE YYA !

Next?

JANGAN LUPA FOLLOW GAIS !

Triangle Love [ On Going ]Where stories live. Discover now