TS|| part 19

30.3K 4.1K 439
                                    

Sesampainya di rumah kini mereka langsung masuk ke dalam tanpa ada suara keributan seperti biasanya.

Sejak kejadian tadi Belva dibuat menunggu sekitar 10 menit sampai Gevan membuka matanya dan bisa kembali pulang. Belva langsung melepas sepatu sekolahnya dan meletakkan tas nya di atas sofa.

"Gue harus istirahat lebih awal hari ini dan gak boleh begadang nonton tv karena besok gue ada turnamen." ucapnya sembari menyandarkan kepalanya di sofa.

Entah kenapa hari ini juga benar-benar melelahkan bagi Belva,mungkin karena tadi dirinya banyak berlatih dan mengeluarkan tenaganya untuk berlatih basket bersama timnya.

"Besok kita ke gedung akad ya." ujar Gevan.

"Ngapain?" tanya Belva.

"Cosplay jadi patung,ya kamu gak inget acara kamu sendiri?" ujar Gevan membuat Belva menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Tapi besok saya ada turnamen basket,mending diundur aja deh. Lagian gausah mewah-mewah belum tentu pernikahannya bakal langgeng." ucap Belva tanpa berpikir panjang dengan ucapannya yang asal ucap.

Gevan menatap Belva datar,sekilas matanya menampakkan kekecewaan akibat ucapan Belva yang begitu asal.

Belva yang menyadari hal itu seketika langsung membekap mulut dengan telapak tangannya.

"Maaf," lirih Belva menyesali ucapannya.

"Bersih-bersih habis itu istirahat,jangan sampai sakit karena kamu besok ada turnamen." ujar Gevan dingin dan langsung pergi ke kamar meninggalkan Belva yang tengah menggigit bibirnya karena merasa bersalah karena ucapannya tadi.

"Bego,bego,bego!! Gak seharusnya lo ngomong kaya gitu sama dia," omelnya pada diri sendiri.

Lalu Belva pun beranjak dari tempat duduknya kemudian pergi berlari menyusul Gevan yang sudah pergi lebih dahulu ke kamarnya.

*****

Sesampainya di kamar Belva sama sekali tak melihat dimana Gevan berada,hingga suara percikan air dari dalam kamar mandi terdengar olehnya.

"Om,buruan Belva mau mandi juga." ujar Belva memanggil Gevan dari luar kamar mandi.

Namun tiba-tiba saja pintu kamar mandi pun terbuka dan menampakkan seorang pria dengan kaos putih polos serta celana hitam selutut keluar sembari mengusap rambutnya yang sedikit basah dengan menggunakan handuk.

Belva menatap Gevan tanpa berkedip,kali ini Belva tidak munafik dan ingin jujur bahwa Gevan dengan rambut basahnya membuat Belva terkesima.

Apa kabar mantan pacarnya yang ninggalin orang kek dia?- batin Belva.

"Kenapa?" tanya Gevan sembari mengangkat dagu Belva pelan dan membuat mata indah itu bertabrakan dengan pandangan bola matanya.

"Gak apa-apa,ya--yaudah saya mau ke kamar mandi dulu." ujar Belva dan langsung berlari ke dalam kamar mandi.

Brak.

Suara itu berasal dari suara pintu kamar mandi yang tak sengaja Belva tutup secara kasar.

"Tambah cantik kalo salting." ujar Gevan lirih.

*****

Malam harinya di dalam kamar Belva tengah disibukan dengan beberapa tugas sekolahnya diatas meja belajarnya, begitupun juga Gevan yang sibuk berkutat dengan laptop miliknya di sofa dekat meja belajar Belva.

Terlihat gadis itu tampak mulai pusing saat melihat rumus yang amat banyak di buku paketnya membuat gadis itu menghela napas dan kembali mengerjakan beberapa soalnya.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang