Yah benar, Mew tadi sudah sangat senang karna pekerjaan nya selesai dan hendak pulang. Namun tiba-tiba Bright memberitahu Mew bahwa ada perusahaan yang membatalkan kerja sama mereka dengan perusahaan Mew tanpa alasan yang jelas. Mau tak mau Mew harus menyelesaikan itu semua hingga larut malam, lagi-lagi niatnya untuk bersama sang istri kembali terurungkan.

"Jangan terlalu kelelahan, aku tidak mau kau sakit seperti kemarin" ujar Gulf, Mew mengangguk dalam pelukan Gulf.

"Pahh sebaiknya kita masuk, angin malam tidak baik untuk mu Mom"

Gulf melepaskan pelukannya lalu tersenyum penuh arti, seolah paham Mew lansung menggendong Gulf ala koala.

"Kau menggoda ku hemm?" Tanya Mew sambil mengangkat satu alis nya, sebenarnya apapun yang dilakukan oleh Gulf akan terlihat sangat menggoda di mata Mew, sekalipun Gulf hanya diam.

Gulf mengedik kan bahu nya "aku tidak menggoda mu, memang nya tidak boleh aku bermanja-manja dengan suami ku" ujar Gulf. Mew yang mendengar itu tersenyum dan lansung mencium pipi gembul Gulf dengan gemas.

"Berhenti bersikap menggemaskan, nanti aku tidak bisa menahan hasrat ku untuk memakan mu"

"Baperan ahh, aku kan tidak melakukan apapun"

"Kau benar-benar menggoda ku Mom, jika saja dokter sudah memperbolehkan kita untuk melakukan nya, mungkin aku sudah menghukum mu"

Gulf tampak acuh dan malah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Mew sesekali menjulurkan lidah nya hingga bersentuhan dengan kulit Mew.

"Mom geli...apa yang kau lakukan?"

"Aku menyukai bau mu Dad, malam ini jangan mandi ya" pinta Gulf dengan rengekan. Mew mengerutkan keningnya, bukan kah Gulf selalu marah jika Mew lansung tidur dan tidak mandi saat pulang kantor. Gulf itu penggila bersih omong-omong.

"Tapi aku bau keringat Mom"

"Tidak apa-apa, aku menyukai bau keringat mu"

"Baiklah.." akhir nya Mew pasrah. Kini mereka telah sampai didalam kamar, Mew hendak menurun kan Gulf namun tampaknya Gulf menolak dan malah mempererat pelukannya pada Mew.

"Aku tidak mau turun"

"Lalu bagaimana?"

Gulf mendengus kesal, ia menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Mew dan menatap sang suaminya itu. "Aku sudah bilang aku ingin bermanja-manja dengan mu, bagaimana sih" ujar Gulf sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

"Setidaknya biarkan Daddy melepaskan jas dulu, lalu setelahnya Mommy boleh bermanja-manja sepuasnya"

Akhirnya Gulf mengalah, ia perlahan turun dari gendongan Mew dan dengan malas berjalan kearah kasur dan mendudukkan dirinya.

Mew mulai melepaskan jas nya, ia membuka tiga kancing atas pada kemeja nya lalu menggulung lengan nya hingga siku. Ia berbalik dan lansung menghampiri Gulf lalu ikut mendudukkan dirinya di samping sang istri.

"Sudah selesai kan, sekarang ayo tidur" ajak Gulf. Mew mengangguk lalu kemudian merebahkan dirinya, Gulf terlihat tak sabaran, ia merebahkan dirinya dan memposisikan kepalanya tepat di bawah ketiak (ketiak apa ketek?) Mew dan mengusak-usak kan wajah nya di sana.

Mew yang melihat itu tentu saja merasa heran "auu Mom apa yang kau lakukan?" Tanya Mew.

"Aku kan sudah bilang aku suka bau keringat mu" jawab Gulf tanpa menatap kearah Mew.

Mew menghela nafasnya pelan, dulu saat mengandung Alex Gulf tak seperti ini. Ia lebih cenderung mandiri, tidak bawel dan tidak cerewet. Tapi saat mengandung anak kedua ini Gulf benar-benar sangat menyebalkan, tapi jujur saja Mew menyukai nya.

__

Alex terlihat nyenyak dengan tidur nya. Ia memeluk erat tangan boneka panda yang ada di sampingnya. Soal boneka panda, Alex sudah memberi nya nama, yaitu Lulu. Lucu ya hihi 😁

Tapi tiba-tiba suara petir yang begitu keras mengejutkan nya, ia mendudukkan dirinya dan memandang takut kearah jendela karna gorden nya sedikit terbuka hingga menampakkan pemandangan diluar sana.

Langit hitam dengan kilatan cahaya yang membentuk akar membentang panjang seperti langit akan terbelah menjadi beberapa bagian, hujan turun dengan derasnya serta angin kencang. Alex benci ini, ia lebih menyukai langit yang penuh dengan bintang yang di temani oleh bulan. Meski tak di pungkiri Alex sangat ingin bermain hujan, tapi Mommy nya selalu melarang dan mengatakan bahwa itu tidak baik.

Alex ingin berteriak dan berlari menghampiri Mommy dan Daddy nya, tapi ia sudah berjanji akan menjadi seorang Phi yang mandiri dan hebat. Jadi si kecil memutus untuk mengurungkan niatnya itu dan memilih untuk bersembunyi di balik selimut.

Di sisi lain Gulf terbangun dari tidur nya, ia melihat kearah jendela dimana kilatan cahaya seperti akan masuk kedalam kamar nya. Gulf bergedik ngeri, kenapa akhir-akhir ini cuaca sangat buruk, padahal bukan sedang musim hujan, fikir nya.

Tiba-tiba Gulf teringat dengan si kecil, ia beranjak dari kasur dan lansung melangkahkan kaki nya menuju kamar si kecil.

Ceklek..

Pintu kamar Alex terbuka, Gulf menghampir Alex yang tampak nya sedang bersembunyi di balik selimut. "Baby..." Panggil Gulf lirih sembari mendudukkan dirinya di pinggir kasur.

Perlahan Alex membuka selimutnya dan bernafas lega saat mendapati sang Mommy yang tersenyum kearah nya. "Mommy..."

"Kenapa tidak datang kekamar Mommy dan Daddy jika takut?" Tanya Gulf, karna biasanya jika si kecil merasa takut ia akan lansung berlari kekamar Mommy Daddy nya dan tidur di sana.

"Alek mau adi Phi, jadi halus belani bial bica jagain Dedek" celetuknya sembari tersenyum senang. Gulf yang melihat ke antusiasan si kecil terkekeh pelan.

"Waaah begitu ya, berarti Baby sudah siap menjadi Phi"

Alex mengangguk kan kepalanya.

"Baiklah P'Alex sekarang ayo kembali tidur" ujar Gulf, si kecil mengangguk dan mulai menyaman kan posisinya miring kekiri sambil memeluk tangan si Lulu.

Gulf menepuk-nepuk pantat si kecil, kebiasaan yang Alex sukai. Setelah memastikan si kecil tertidur Gulf menarik selimut hingga menutupi tubuh Alex, sebelum beranjak ia menyempatkan diri untuk mencium dahi si kecil.

"Good night Baby" bisik nya lalu kemudian keluar dari kamar Alex dan kembali ke kamarnya. Ia juga masih mengantuk dan ingin melanjutkan tidurnya.

TBC

Hallo guys Yeay author up lagi nih, gimana chapter ini? Masih kurang panjang ya, maap deh.

Ohh yah ini manis nya di lanjut atau nggak?


Small Family [Mew, Gulf and the kids]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum