5. Hari Tanpa Dingin

10 3 0
                                    

Nuansa serba putih, itulah yang menyambut netra Belfa. Dia masih bingung dimana dia sekarang. Kepalanya juga masih berdenyut nyeri.

"Dah bangun Lo?" Tanya seseorang, membuat Belfa menoleh kesamping, sumber suara tersebut berasal.

Belfa seketika ingat saat melihat wajah Azka. Yha dia ingat kejadian yang menimpa nya tadi dilapangan.

"Menurut Lo?" Sahut Belfa dengan nada ketus.

"Yaudah, kalo gitu ayok pulang"

"Heh?" Belfa cengo mendengar perkataan Azka barusan.

"Gak usah bego deh, gue tawarin Lo pulang buat tanggung jawab, karena kejadian tadi" jelas Azka.

"Oh,gak perlu gue bisa sendiri"

Setelah mengatakan itu Belfa pun berusaha turun dari brankar UKS. Namun kepalanya masih terasa berat dan berdenyut.

Satu kakinya sudah menginjak lantai UKS,baru mau menginjakan satu kakinya lagi Belfa sudah Limpung. Dengan cekatan Azka langsung memegangi pundak dan punggung Belfa.

"Gitu ajah mo jatuh, gimana mau pulang sendiri" sindir Azka.

"Iya deh gue pulang bareng Lo"

"Gik pirli gui bisi sindiri" sindir Azka menirukan gaya bicara Belfa tadi.

Azka ini memang aneh sama cewek lain pada cuek tapi sama Belfa cuek kulkas nya hilang ditelan bumi.

•____•

Azka memapah pelan Belfa menuju parkiran sekolah. Perlahan-lahan mereka sampai parkiran sekolah.

"Loh mas ganteng belum pulang to?" Tanya tukang kebun sekolah yang berada disekitar parkiran.

"Hehehe iya nih,mang Nurdin" sahut Azka
Nah aura kulkasnya juga hilang, duh sepertinya Azka memang agak beda hari ini.

"Ini mbaknya kenapa mas kok dipapah?" tanya mang Nurdin.

"Kepalanya sakit mang"

Belfa pun seperti mengingat sesuatu,ada yang salah dengan dirinya.

"Oh.. iya gue lupa, gue kesini kan naik sepeda" sahut Belfa menepuk jidatnya, bahkan Belfa tak sadar jika area jidatnya ada sedikit luka lebam. Belfa pun hanya bisa meringis.

"Terus sepeda gue gimana?" Tanya Belfa pada Azka.

"Iya nanti biar diurus mang Nurdin" jawab Azka enteng.

"Loh kok jadi saya mas ganteng" sahut mang Nurdin.

"Mang pliss yha, mau yha saya titipin sepedanya cewek resek" ucap Azka dengan senyuman manis yang selama ini jarang diperlihatkan Azka pada siapa pun.

"Heh sembarang Lo nyebut gue cewek resek,gue punya nama tau" Belfa tak terima ia disebut cewek resek oleh Azka.

"Gue gak tau nama Lo"

"Mang gimana?mau yha?" Tanya Azka kembali

"Iya udah deh"

•____•

Dalam perjalanan pulang Belfa yang berada diboncengan Azka dengan montor sportnya, hanya bisa diam. Tidak ada pembicaraan dari awal Belfa naik ke montor Azka.

SEGITIGAWhere stories live. Discover now