4. Bola Basket

23 3 0
                                    

"Eh ntar kita tanding basket yok?" Tawar Galang.

"Sama siapa?ada hadiahnya gak?" Tanya Ardan.
Azka hanya menyimak obrolan kawan-kawannya tanpa ada niat ikut menyahuti.

"Guys,nih pesenan kalian semua dah datang" ucap cowok dengan membawa nampan yang berisi dua porsi mangkok bakso.

"Punya gue mana Ga?mie ayamnya?" Tanya Ardan.

"Nih masih dibawa sama Mbk endah" jawab Raga sambil menunjuk Mbk endah dengan dagunya.

Jadi Azka dan kawan-kawan sedang berada ditempat tongkrongannya,yang tidak lain adalah kantin pojokan. Karena letak kantin ini berada dipojokan sekolah jadi namanya kantin pojokan. Kantin ini biasanya hanya untuk anak laki-laki saja dan tongkrongan untuk Azka serta kawan-kawannya.

"Tadi ngomongin apa Lo?tanding basket?" Tanya Raga disela-sela makannya.

"Iya tanding ntar pulang sekolah,sama kelasnya Bang Leon deh yang ngajakin tanding basket" perjelas Galang mengenai tanding bola basket.

"Kenapa mereka ngajakin tanding?" Kini Azka mulai menyahuti. Saat nama Leon yang ngajakin tanding basket membuat Azka langsung penasaran.

"Gak tau,kata Bang Leon, Lo harus ikut Ka! katanya kalo Lo gak ikut Lo berarti takut kalah Ka,gitu kata bang Leon" ucap Galang.

Azka mendengar ucapan Galang menjadi geram, bisa-bisanya dia dikatai takut oleh Leonardo.

"Oke ntar kita tanding" final Azka.
Walaupun Azka tau Leonardo hanya ingin membuatnya kesal saja,yang pasti ujung-ujungnya ada sangkut-pautnya sama masa lalu mereka. Azka sebenarnya sudah muak dengan Leonardo yang terus merecokinya.

"Ka kalo gue perhatiin kayaknya Lo ada masalah ya sama si Bang Leon?" Tanya Ardan penasaran.
"Gak" singkat Azka bohong.

"Gue sering lihat Lo sama bang Leon kaya debat sama mau baku hantam" ucap Ardan lagi, pasalnya ia sering memergoki Leonardo dan Azka yang ingin baku hantam.

"Gue mau ke Labor,ditunggu Daniel" sahut Azka bergegas pergi dari kantin pojokan. Azka bukanya menghindar dari pertanyaan Ardan, memang benar dia ditunggu Daniel dilabor matematika.

"Azka kayak menghindar gitu?" Tanya Raga
"Dia gak menghindar,tapi memang ada perlu" jelas Galang
"Lang Lo kan sama satu SMP dulu,pasti tau dong apa yang terjadi sama Azka dan Bang Leon?" Tanya Ardan yang benar-benar penasaran dengan kisah Azka dan Leonardo.

Memang benar Galang satu SMP dengan Azka juga satu kelas. Galang juga tau tentang permusuhan Leonardo dan Azka.

"Kepo Lo Dan,biasalah masalah cewek" jawab Galang yang masih sedikit menutupi kebenaran.

"Siapa Lang, ceweknya? Yura?" Tanya Raga yang juga penasaran.

Karena penasaran Raga dan Ardan merapatkan diri ke Galang. Mereka merasa Galang akan menceritakan kisahnya.

"Bukan" jawab Galang sambil menyendokkan bakso ke mulutnya.
"Terus siapa" tanya Raga dan Ardan barengan. Mereka frustasi karena Galang tak sungguh-sungguh menceritakan.

"Kepo itu privasi Azka" jawab Galang sehabis menelan baksonya.

Raga dan Ardan hanya bisa menghela nafas kasar. Pupus sudah harapan mereka mendengarkan kisah lalu Azka.

•____•

"Azka mau kemana?"
Azka yang baru saja berbelok menuju laboratorium matematika dikejutkan ada seorang cewek yang merangkul lengannya seraya tiba-tiba dan bergelayut manjan di lengannya.

Azka pun hanya menoleh ke arah cewek itu dengan tatapan malas.

"Nanti temenin aku beli buku rumus matematika yuk!" Ajak cewek tersebut.
"Gak,gak bisa!Azka nanti pulangnya sama gue" tegas seorang cewek lagi dari belakang dan langsung melepas paksa rangkulan dilengan Azka.

SEGITIGAWhere stories live. Discover now