Part 13

1 0 0
                                    








Langit yang cerah itu tidak menentu membawa suasana semua orang menjadi cerah, seperti memakan soto dengan nasi didalamnya yang katanya enak, ada juga orang yang memakan secara terpisah, berbeda kan? tentu saja.

Beberapa orang juga berpendapat dan yakin, jika membeli baju kembar dengan sang kekasih itu tidak akan melanggengkan suatu hubungan, tapi nyatanya itu salah dan ditolak mentah-mentah pada sepasang kekasih ini.

" lo jahat banget git sama gue " kesal juan menatap gita yang asyik mengangkat barbel kecilnya.

" ihh juan sekali-kali lah senengin aku, gitu aja ngambek " cela gita tak terima dianggap jahat.

Juan menekan pipinya nya kuat merasa gemas dengan gita, " lo gak liat gitt gue diketawain sama binaragawan disana " tunjuk juan pada seseorang yang berotot besar sedang mengangkat beban didepan kaca.

Gita menghentikan aktifitasnya kemudian menoleh kekanan menatap juan yang sangat kesal, " emng kenapa sih? baju kembar gini tuh gak bikin kamu gila tau " ucap gita asal.

Juan menyugar rambutnya kebelakang dan berdecak kesal, " iyaa gitt itu gak salah " ujar juan menyetujui.

Gita mengangguk sambil menyeka keringat juan, " terus? " tanya gita

" tapi gak warna pink juga git, mana gambarnya kuda pony lagi "

Suara juan yang sedikit keras itu membuat orang-orang yang sedang ngegym tertawa, gita meringis merasa malu karena ditertawai.

" ayok pulang " ajak juan.

Gita mengernyit heran, " pulang? " tanya gita membuat juan mengangguk.

" tapi kan belum selesai " ujar gita.

" bodo amat gue udh gak mood " ucap juan  meninggalkan gita.

" dihh... pemalu "

Gita berniat menyusul namun sebelumnya ia harus mengambil hoodie juan yang tertinggal diruang ganti, sapaan terus terlontar dari mulut mungil gita yang ramah itu.

" gitaaa "

Gita berhenti merasa ada yang memanggilnya.

" gitaaaa... "

Kepalanya menengok kekanan dan kiri mencari sumber suara itu, buru-buru gita keluar dari ruangan ganti dan langsung menyambar hoodie juan, saat dirinya melewati ruang ganti disebelahnya matanya melotot tajam, bulu kuduknya meremang melihat laki-laki yang sedang bercumbu disana karena pintu yang sedikit terbuka.

" mungkin perempuan itu namanya juga gita " gumam gita berlalu pergi.

Kening gita mengernyit seperti terheran-heran, sejak kapan juan ganti mobil?

" hehh bengong  masuk " sentak juan.

Gita gelagapan karena suara juan yang tak biasa itu, " iss iya-iya " sewott gita.

" nihh "

Gita takperduli juan menggeram kesal, karena dirinya melempar hoodie didepan muka juan tanpa belah kasihan.

" kuraa..ngaj.. "

" stopp.. "

Gita marah dan badmood karena juan hampir mengumpat untung dia mencegah, coba kalau tidak? sudah dipastikan dirinya akan mendengar ucapan pedas juan.

" gak boleh ngomng kasar " ujar gita.

" kayak lo gak pernah ngomng kasar git " seringai juan.

Gita salah tingkah bahkan kakinya bergerak tak jelas, " ihh diem dehh "

Mobil juan berhenti didepan gerbang rumah gita, namun sang pemilik tak mengizinkan juan untuk masuk kerumahnya.

" sini ajaa jangan masuk " cegah gita.

Gita turun dari mobil dengan tergesa-gesa, bahkan sampai tersandung, tak memperdulikan juan yang menatapnya khawatir, gita berbalik menatap juan lalu melambaikan tangan menunggu juan untuk pulang.

" kok gak pulang? " tanya gita.

" nunggu kamu masuk " jawab juan dingin.

Gita mengangguk lalu membuka gerbang tanpa menoleh sama sekali, meninggalkan juan yang penasaran.

Go To Smile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang