Selesai mandi taeyong berdiri di depan kaca besar, kaca besar tersebut menampakkan pantulan dirinya yang hanya dibalut oleh haduk di pinggang, pandangannya berpindah pada pipinya yang masih sedikit memerah.
“untung tadi mama tidak melihat pipi tae” lirih Taeyong.

ting!...

Suara handphone miliknya kembali berbunyi.

Taeyong segera mengambil handphone nya untuk melihat notifikasi apa yang masuk. Ternyata pesan dari seseorang yang tidak ia simpan nomornya, ia buka pesan tersebut.

Taeyong terkejut dengan apa yang dia lihat, tidak sengaja dia terjatuh saat akan duduk di kasur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taeyong terkejut dengan apa yang dia lihat, tidak sengaja dia terjatuh saat akan duduk di kasur.

“Efek pesan dari pria tampan” gumamnya sambil meraba-raba pantatnya yang sakit.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Taeyong yang sedari tadi belum mengenakan baju sedikit tergesa-gesa memakainya.

Kaus hitam dengan jeans light blue ia kenakan. Taeyong sedikit mengaca kembali dan segera turun kebawah membawa tasnya.

“Ma... Tae keluar” teriaknya sambil berlari kecil.

“Mau kemana Tae?” tanya mamanya.

“ada dehh, udah Tae berangkat ya.” teriak Taeyong lalu berlari keluar rumah.

“Yaudah hati hati.” jawab Mamanya dari dalam rumah yang masih bisa dia dengar.

---

Taeyong hampir setiap hari bekerja part-time di sebuah swalayan yang lumayan jauh dari rumahnya.

“Maaf saya telat” ucap Taeyong setelah sampai di swalayan.

“udah gapapa, saya mengerti, tapi jangan diulangi lagi ya Tae” ucap pegawai yang jamnya sudah habis dan akan digantikan oleh Taeyong.

“Iya, sekali lagi saya minta maaf.” orang itu mengangguk lalu bersiap siap untuk pulang.

“Saya tinggal ya Tae” pamit orang itu lalu berjalan pergi.

Taeyong masuk ke dalam sebuah ruangan untuk mengganti baju kerjanya, kemudian dia berjalan ke kasir.

Taeyong salah satu murid pintar disekolah, meski ia tidak pernah mengikuti bimbel, dia tetap bisa mendapatkan nilai yang bagus, dan dia akan belajar saat bekerja kalau ada waktu luang sampai...

kling…

Suara lonceng bertanda ada seseorang memasuki swalayan.

“Selamat datang” sapa Taeyong ramah sambil menundukkan kepala, sampai orang yang datang mengeluarkan suaranya..

“Taeyong?, Taeyong kan?” tanya orang itu. Taeyong mendengar namanya disebut langsung mendongakkan kepala.

“Johnny?” kaget Taeyong.

“Lo kerja disini?” tanya kembali Johnny.

“Iya, mau beli apa?”

“Lo jangan bilang sama temen gue, gue mo beli kondom ada kan?”

“Ha?” ucap Taeyong tidak percaya teman sekelasnya membeli alat yang Taeyong belum tau bentuknya.

“Kondom Tae, Lo tau yang bagus ga”

“Astagaa Johnny, aku ga tau, ngelihat bentuknya aja gak pernah, mending kamu pilih sendiri aja, tempatnya ada di ujung sana." Johnny pun mengangguk lalu berjalan ke tempat yang ditunjuk Taeyong.

“Gue beli semua” Kata Johnny sembari membawa kondom di tangannya.

Taeyong juga ikut membantu walaupun dia bingung untuk apa semua benda ini.

Selesai membawa semua Kondom ke kasir dan menghitungnya, Taeyong mengatakan jumlah yang harus dibayar.

“Totalnya 50 dollar” ucap Taeyong.

“kamu beli semua ini untuk apa?” Tanya polos Taeyong.

“Clubbing, siapa tau ada yang mau di ajak” kata Johnny sambil tertawa kecil.

“nih, lo ambil kembaliannya, gada uang kecil” lanjut Johnny sambil menyerahkan uang 100 dollar dan mengambil kondom yang ia beli.

“Tapi John?”

“Udah lo ambil itung itung suap biar ga bocor ke geng gue” kata Johnny meninggalkan swalayan.

“Tadi aku liat ada uang yang lebih kecil di dompetnya, kenapa malah membayar dengan uang besar.” gumam Taeyong yang heran dengan kelakuan Johnny.

Dia pun kembali fokus dengan bukunya, tidak memikirkan kejadian bersama Johnny tadi.

TBC

VOTED & COMMENT

GAJE? HAHA

The Jung'sFam (Jaeyong)Where stories live. Discover now