7150 DAYS : Dystopia

08

08 - ARC 3 / PART 01
USAHA

---

Tangis masih sama, tersedu-sedu. Pada saat bersamaan tangannya gemetar. Dia berusaha menahan untuk meneriakan isi hatinya. Dia tercabik akan kenyataan.

Ini tanggal 25 Agustus.

Pada waktu itu Sou hanya bisa terdiam.

Seharusnya dia sadar. Semua pada saat itu kehilangan yang begitu dalam. Sampai lupa adanya kasih sayang.

-

---

----

-----

---

-

"Kak Shion!"

20 tahun yang lalu, Four masih ingat dengan jelas. Masa lalunya yang mengerikan ini menikamnya dalam-dalam di dada.

"Kak Shion akan berjanji untuk pulang 'kan?"

Shion Hatoyama, kala itu dia baru berusia 26 tahun. Ia telah punya momongan, apa lagi momongan itu adalah seorang pria.

Four-dia bukan satu pun bagian dari Hatoyama, tapi dia dianggap sebagai Hatoyama. Boleh dikata, ia adalah saudara jauhnya Shion. 

Shion menggendong putranya. Dia memandang setiap detiknya. Mata biru itu tak bisa berbohong bahwa ia khawatir soal apa yang terjadi. 

Four yang masih kecil saja paham. Ia miris memandangi dirinya yang ada di masa depan.

"Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku akan berusaha untuk kembali juga kok "namamu"..."

Nyatanya, tidak tahu dan berusaha itu bermakna bahwa ia tak pernah kembali.

Maka, apa di saat ini, dia akan sama seperti itu? Atau justru... Akan lebih menyedihkan lagi?

****

"Liburlah."

Di tengah keseriusan anggota dan ketua, Four bertingkah aneh. Dia menyuruh seluruh anggota libur dengan wajah khawatir.

Ia memberitahu hal itu di sebuah ruangan. Tak lain adalah ruangan kerja Four sendiri.

Apa karena pada tanggal 21 lalu Four mabuk berat?

Masa sih, ini 'kan sudah tanggal 24 Agustus.

Ke 4 orang yang duduk di sofa itu terheran-heran. Bahkan Tomohisa yang awalnya serius pun tertawa. Maksudnya-tertawa canggung.

Mencurigakan sekali.

'Ada apa dengan Pamanku?' batin Sou, canggung untuk menegak teh.

'Dia pasti tidak waras,' tidak lain adalah Amatsuki sendiri.

'Uh... Capt tidak sakit 'kan?' batin Tomohisa yang begitu khawatir.