Bagian 2 : Ada untuknya

Comenzar desde el principio
                                    

"Kita ada untuknya seorang," sambung Dendra

🍓🍓🍓


"Makanlah," titah Gerald, "a-apa? Makan? Gu- ekhem maksudku, aku harus makan?" Tanya Akira. Gerald diam tak menjawab, ia dengan elegan mengambil beberapa lauk dan mulai memakannya, tanpa memperhatikan Akira sedikitpun.

"Gini nih tipe halal buat di santet," gumam Akira kesal, "fuck! Anjing! Apaan ini?!" Jerit Akira memekakkan telinga Gerald. Sang ayah yang mendengar teriakan putrinya itu sontak menghentikan acara makannya.

"Aaaa!" Teriak Akira refleks, Gerald memindahkan dirinya ke pangkuan si ayah. Dengan sekali tarikan nafas Akira berceloteh ria, memprotes betapa kesal dirinya, hanya tersedia berbagai olahan sayur dengan lauk ikan salmon. Akira itu paling tidak bisa makan sayur! Apalagi salmon! Nih orang ngeselin tingkat dewa kematian!

Akira meringis kala Gerald menyentil bibir mungilnya, tangan mungil Akira langsung menutup mulutnya sendiri, "dari mana kau belajar kata-kata kasar itu? Siapa yang mengajarimu?"

"Dan- siapa yang menyuruh para chef hanya menghidangkan masakan hambar ini? Aku tak suka, semua orang di mansion ini sudah pasti tau itu! Tapi kenapa-"

"Ck. Cerewet," decak Gerald, "aku tanya. Siapa yang mengajarkan kata-kata buruk itu padamu?" Tanya Gerald lagi, "tidak ada," jawab Akira bangga, "kau tahu? Aku bisa mengetahui semua hal tanpa diberitahu atau diajari," Akira menepuk dadanya bangga dengan dagu terangkat,

"Benarkah?" Gerald menopang dagunya, bertanya seolah-olah terkejut, "kau mengejekku?!"

"Saya sekarang tanya, apa yang akan terjadi padamu nanti malam?"

Mengetuk dagunya berkali-kali, Akira berpikir keras, apa yang terjadi pada Shiera malam ini? Hal buruk apa? Kenapa ia tidak ingat?! Oh tidak, ia tak mungkin melupakan seluruh alur novel hanya karena terjebak novel dalam kurun waktu 1 minggu.

E-eh tapi tunggu sebentar. Apa di novel ada interaksi Gerald dan Shiera seperti saat ini? Akira rasa tidak, tapi-kenapa sekarang seperti ini?

"Kau terlalu banyak berfikir Shiera," cibir Gerald, Akira sontak tersadar dari lamunannya, sebuah seringaian kecil tercipta. Tanpa aba-aba ia menjambak keras rambut Gerald, membuat rambut yang tertata rapi itu menjadi tak terbentuk. Tapi Akira tentu tidak puas! Bagaimana bisa pria berkepala 3 ini tidak menunjukkan raut kesakitan sedikitpun?

"Sudah selesai?" Akira bersedekap dada kesal, "makanlah Shi-" ucapan Gerald terhenti, Akira menutup mulut daddynya dengan kedua tangan mungilnya, "stop daddy, agak aneh rasanya kau menyebut nama itu," ucap Akira meringis pelan.

"Aneh? Cih,"

"Kau kesal?" Akira berganti mencubit kedua pipi tirus Gerald, dan tentu tak mendapat respon apapun selain tatapan datar khas pria itu.

"Seluruh mansion dan aku, siapa yang kau pilih?" Tanya Gerald tiba-tiba.

"Apa? Daddy kenapa sih?" Heran Akira sekaligus kesal dengan perubahan aneh sikap daddynya kini. Akira mengernyit heran, Gerald itu diam saja seperti patung.

Ia bahkan dapat melihat tatapan Gerald yang terkunci pada meja makan. Karena penasaran Akira mengikuti arah pandang Gerald, tapi tetap saja ia tidak menemukan hal yang menarik untuk dilihat begitu lamanya.

Dengan kesal Akira kembali menjambak dan mengacak-acak rambut Gerald. Tubuh Gerald tak bereaksi apapun, ia tetap pada posisi kakunya.

Cup

"Astaga!" Teriak Gerald refleks, tangannya memegang pipinya yang baru saja dikecup putri semata wayangnya itu.

"Daddy seperti patung, itu menyebalkan. Dan teriakan daddy itu sangat cempreng! You know apa itu cempreng?!" Seru Akira kesal. Gerald yang yang tadinya masih memikirkan kecupan singkat Akira, menurunkan Akira dari pangkuannya.

Ia berjalan keluar dari area ruang makan, meninggalkan Akira yang terdiam kebingungan, "ada apa sih?"

"Akan aku belikan pabrik es krim untukmu," Akira menatap Gerald yang berbalik badan sebelum punggung pria itu benar-benar menghilang dari pandangannya.

"Dendra! Daddy kerasukan setan dermawan!"

🍓🍓🍓

Jangan lupa vote n coment all
Jumpa lagi di next part 👋🧘

Jangan lupa vote n coment allJumpa lagi di next part 👋🧘

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Shiera Digabraka

13 Agustus 2021

Villain DaddyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora