Bagian 61 // Resah dan Gelisah

8.2K 812 67
                                    

"Gue gak tahu apa yang salah dengan angkatan kita, apakah kesalahan itu berasal dari gue atau kesalahan itu berasal dari kalian. Tapi, OSIS angkatan kita ini benar-benar keanggotaan yang paling buruk!"

Hari ini seharusnya menjadi rapat terakhir mereka, mengingat UAS akan dilaksanakan lusa nanti, dan saat UAS usai mereka akan melaksanakan classmeeting besar-besaran. Tetapi topik pembahasan Rizky malah berbelok arah, padahal masih banyak yang harus mereka sepakati.

"Coba deh kalian pikirin, cuman anggota OSIS di sekolah kita yang bisa ngadain razia ponsel. Sekolah lain? Razia seperti itu diadakan oleh guru, bahkan banyak banget sekolah yang gak ngadain razia ponsel. Kenapa? Ponsel itu ranah privasi, dan harusnya kita gak pernah ikut campur sama privasi mereka."

Saat Rizky berbicara, tidak ada yang berani menyahut. Mereka semua diam dan mendengarkan dengan detail semua perkataan Rizky.

"Alasan kenapa kita boleh melakukan razia adalah, kita sudah terlalu dipercaya. Anggota OSIS kita benar-benar terpilih, melalui seleksi yang benar-benar sulit. Bahkan kalian sendiri tahu kalau seleksi masuk OSIS di sekolah kita tuh enggak kayak sekolah lain. Dan gak ada sekolah manapun yang memperlakukan anggota OSIS itu seperti sekolah kita."

Memang benar, memangnya sekolah mana yang membiarkan antar siswa untuk merazia ponsel siswa lain. Meskipun anggota OSIS, tetapi tidak menutup kemungkinan bila mereka pula memiliki sisi bejat sendiri.

"Gue gak paham, harusnya otak kalian itu sudah terfilter, prosesnya sudah kita lalui juga, kan? Tapi kenapa hasilnya malah gak sama kayak angkatan sebelumnya, padahal rangkaian yang kita lakukan itu sama semua."

Anggota OSIS di sana memang tidak sembarang, tahun ke tahun mereka memang memiliki sisi religius, akademik dan tabiat yang baik, bahkan jauh lebih baik dari siswa biasa. Semuanya sudah difilter dalam LDKS, rangkaian yang mereka lakukan benar-benar berbeda dari sekolah biasa.

"Mulai semester depan, OSIS gak akan lakukan razia lagi. Moral kalian dengan anggota OSIS angkatan sebelumnya benar-benar berbeda 180 derajat. Introspeksi diri kalian sendiri sebelum mengeksekusi siswa lain."

Banyak sekali agenda yang rusak dan image yang hancur. Rizky malu, benar-benar malu menjadi pemimpin mereka.

"Kualitas anggota OSIS angkatan kita dengan anggota angkatan sebelumnya benar-benar berbeda. Dan gue gak paham sama semua hal yang ada di dalam pikiran kalian. Sebelumnya, kita sudah diberikan kebebasan untuk berpacaran antar anggota, tapi bukan berarti kalian bebas ngeseks dan GILAnya lagi, kalian lakukan itu di ruangan keramat."

Di sana benar-benar hening, ucapan Rizky memang benar, tetapi sepertinya tidak sepenuhnya benar.

"Lo anggap kecacatan OSIS angkatan kita cuman karena moral anggota doang? Lo harusnya nyadar deh Ky, Lo juga sama aja! Lo ketua yang gak mencerminkan perilaku pemimpin sama sekali! Gimana anggota Lo mau sesuai sama kualitas anggota OSIS sebelumnya, kalau Lo sebagai leader aja masih gak pantes dikategorikan sebagai leader!"

Rizky spontan menatap salah satu anggotanya dengan tatapan tajam, ia merasa sudah melakukan semua yang terbaik, ia juga sudah merasa bila dirinya mengikuti jejak ketua-ketua sebelumnya. Ia benar-benar merasa bila ia sudah melaksanakan semua prosedur dengan sempurna.

"Yang Lo jaga itu cuman image, cuman nama baik Lo dan nama baik almamater! Kalau Lo merasa kami di sini tidak pantas untuk menjadi anggota, harusnya Lo berkaca kalau Lo juga gak pantas jadi ketua!"

Rizky tersenyum miring, "Lo meremehkan gue? Lo mikir lah, siapa yang dapat sertifikat PERTAMA sebagai ketua OSIS peraih perfect all kill di masa jabatannya yang baru tiga minggu?! Itu gue, one and only!"

CUTE (BAD) BOY || BxB || SOONWhere stories live. Discover now