Bagian 48 // Proses PDKT☄️

9.5K 1.2K 188
                                    

Rizky masih sibuk dengan laptopnya, pekerjaan orang penting selalu banyak, membuat Vian menghela napas ... pasti ia tidak akan kuat bila harus menjalani aktivitas seperti Rizky.


Apakah Rizky tidak lelah? Vian rasa dirinya akan pingsan berkali-kali bila hidup di posisi seperti Rizky. Apalagi ia selalu cepat mengantuk, bila sewaktu-waktu ia harus mengerjakan laporan yang dikejar-kejar deadline, bagaimana?

Sementara itu, sejak tadi yang terjadi di antara mereka hanyalah sebuah keheningan. Hanya ada suara dari keyboard laptop Rizky yang ditekan oleh pemiliknya, serta suara buku Vian yang dibolak-balik.

Posisi mereka terbilang intim untuk dua manusia yang berniat untuk melakukan PDKT. Rizky duduk di kursinya, dan Vian duduk di paha Rizky dengan posisi miring. Jadinya, Rizky harus mengetik sambil membiarkan Vian bersandar di dadanya.

Sampai akhirnya Rizky tidak menemukan suara buku yang Vian bolak-balik lagi.

"Vi?"

Tidak ada jawaban, yang ada hanyalah dengkuran halus serta dadanya yang menjadi berat. Ya, Vian tiba-tiba tertidur dengan posisi nyaman, di atas tubuhnya.

"Vian? Kok udah tidur? Baru aja jam sembilan ...."

Pada akhirnya Rizky berdiri kemudian mengangkat tubuh Vian dan meletakkannya di atas kasur milik mereka.

Sebaiknya ia juga tidur, belakangan ini dirinya mengalami kesulitan tidur karena terus saja memikirkan pekerjaannya yang tak kunjung usai. Ah, memang lebih baik ia mendekap Vian saja, berusaha untuk menyamankan diri dan membuat tidurnya menjadi sangat rileks. Rizky memilih untuk mematikan laptopnya, lalu mendekat kembali ke arah Vian.

"Kan ... kalau lagi tidur tuh gak keliatan nakalnya ...."

Rizky terkekeh, kemudian mengecup bibir Vian serta pipinya juga. Ia memilih untuk merebahkan tubuhnya di samping Vian, kemudian menjadikan adiknya itu sebagai guling kesukaannya.

Mata Rizky tak lepas pandang, ia menatap Vian dengan senyuman tak biasa. Mungkinkah ia benar-benar terkesima? Tetapi sebagian hatinya masih menolak itu.













FLASHBACK ON

PRAK!!!

"WANITA TIDAK BERGUNA! MATI SAJA KAMU!"

"REVAN! CEPAT LARI!"

"Bunda---"

"REVAN LARI!!!!"

"AYO KE SINI! MATI KAMU!!"

Rizky langsung berlari kencang dan bersembunyi di balik pintu, bocah berusia tujuh tahun itu mengintip sedikit, ia menyaksikan perlakuan Ayahnya yang kini sedang memukuli Bundanya menggunakan tongkat baseball yang pria itu pegang.

Rizky tidak kuasa, ia menangis sejadi-jadinya, ia tidak sanggup melihat wanita itu menahan sakitnya karena pria bajingan yang sialnya adalah Ayah kandungnya sendiri.

Ini bukan kali pertama, Rizky sudah beberapa kali melihat Ayahnya melakukan kekerasan seperti itu. Ia tidak bisa melakukan apapun lagi, ia hanya bisa menangis tanpa bisa meminta pertolongan pada orang-orang yang tinggal di dekat rumahnya.

CUTE (BAD) BOY || BxB || SOONWhere stories live. Discover now