Bagian 10 // Berdiskusi

24K 2.7K 107
                                    

"Wey, gue takut kalau nanti ada razia OSIS, terus grup Pemuja Paha Vian yang ada di Tele ketahuan sama guru ...."

"Base Twitter juga anjir, tapi Base kita untungnya gembokan, sih ...."

"Fansclub di Facebook kira-kira bakalan aman, gak, ya?"

"Untung gak ada GC di WA, ya, bisa gawat kalau ada ...."

"Kita juga belum bikin Fanpage di Instagram, ayo cepetan bikin ...."

"Kalau Vian tahu ada base sama grup khusus buat fantasy-in dia, apa dia bakalan marah?"

"Udah, lah ... Vian kan gaptek, pencet ikon telpon di WA aja dia sering salah, jadi nyambung ke Video Call ...."

"Haha, waktu itu aja dia kirim VN lagi mandi, mana sambil nyanyi OST Kartun Shinchan, lucu banget bayi kita ...."

"Vian tuh suka cewek atau suka cowok, sih? Kayaknya gak ada tanda-tanda dia belok juga deh .... Terus, gimana cara biar kita bisa satuin Vian sama Rizky cepet-cepet?"

"Kalau Rizky kasih obat perangsang aja, gimana? Terus kita jebak mereka di gudang. Kalau udah gitu, Rizky otomatis ngeue Vian, sih ...."

"Nah, bisa juga ... Rizky kalau soal urusan image sama harga diri pasti gak main-main, soalnya dia emang jaga reputasi banget. Waktu lo suruh ciuman sama Vian juga dia mau-mau aja, kan?"

"Ah, enggak ... gue gak mau kalau Rizky sampai lakuin hal-hal yang begitu buat Vian. Vian masih kecil, dia kehitungnya masih polos, masih belum paham soal yang begituan. Gue gak mau dia sampai dikotori begitu. Pokoknya gue gak mau kalau sampai ada pelecehan buat Vian!"

"Bego Lo Wend, emangnya ciumannya si Rizky waktu itu bukan pelecehan?"

"Ya kan konteksnya beda ... itu cuman ciuman doang, kalau Rizky sampai khilaf buat raba-raba pantat atau paha Vian, Vian pasti langsung lawan, tendang dan ngajakin Rizky baku hantam. Tapi, kalau sampai ada adegan ranjang, atau Vian sampai dijebol, gue gak mau! Rizky atau siapapun dia, gue gak akan biarin siapapun buat kotorin Vian! Please, lah ... gue sayang banget sama Vian, dan gue juga tahu kalian juga sayang sama Vian, kan? Kita berempat sama-sama enggak mau Vian sampai dilecehin begitu ...."

"Tapi, ada grup, Fanpage, Fansclub, sampai Base itu maknanya apa? Lo gak tahu, Wend? Kalau banyak yang sering fotoin Vian secara diam-diam dan secara diam-diam itu juga mereka jadiin foto Vian itu buat bahan coli, fantasy liar! Bahkan beberapa orang sempet ngaku pernah mimpi basah dan objek di mimpinya itu Vian, kan?"

"Iya gue tahu, makanya gue pengen ngelebur semua grup itu! Gue takut kalau suatu hari nanti ada yang beneran nekat buat lakuin hal yang berlebihan ke Vian ...."

"Atau, kalian perhatiin aja, deh ... tiap kelasnya Vian olahraga. Kalau pelajaran olahraga Vian gak pernah absen, kan? Dia selalu hadir karena itu pelajaran favorit dia. Vian suka pakai celana ketat, kalau main bola, lari atau pemanasan, badannya terutama pinggang, pantat sama paha selalu ke-cetak jelas ... terus cowok-cowok dari kelas lain juga banyak yang sengaja keluar cuman buat liat Vian pimpin pemanasan doang ...."

"Fiks berarti, ya, grupnya kita hapus aja ...."

"Oke, kita rundingin sama mereka semua dulu. Gue takut, kalau grup gak ada, mereka bakalan kangen sama Vian. Malah bisa berakibat fatal, loh ... gara-gara mereka gak dapat asupan, bisa aja Vian disekap terus diperkosa rame-rame."

Keempat gadis itu sedang gundah gulana sekarang. Mereka melamun sendiri-sendiri dengan pikiran yang menjurus pada hal yang sama.

Wenda, Sela, Karin dan Nina yang terkenal sombong dan arogan sebenarnya hanya cover saja. Aslinya mereka hanya sekumpulan gadis-gadis yang selalu menjerit histeris karena gemas bila sedang melihat Vian berpose imut atau manis.

Bahkan, suatu ketika mereka sempat mencoba untuk menjodohkan Vian dengan lelaki yang menembak Karin dan berniat menjadikan ketua geng mereka itu sebagai kekasih. Permintaan mereka sederhana, hanya ingin si lelaki itu mengantarkan Vian pulang dengan selamat.

Benar, lelaki itu memang mengantarkan Vian dengan selamat. Namun, bonusnya ia kembali menjemput Vian keesokan harinya dan ketika malam hari, lelaki itu sengaja mencekoki Vian dengan alkohol agar lelaki manis itu mabuk dan tidak sadarkan diri.

Ekstrim, Vian selalu apes bila berdekatan dengan lelaki dominan seperti itu.

"Eh, menurut kalian, Yudha sama Rio tuh ada rasa atau enggak, sih, sama Vian? Yudha kan emang happy Virus dan cepat akrab sama banyak orang, jadi enggak aneh kalau dia kasih perhatian-perhatian begitu. Tapi, kalau ke Vian beda, deh .... Rio juga, Rio itu cuek, kan? Dia jarang banget interaksi sama orang. Tapi, kalau ke Vian ... dia tuh care banget, padahal kan Vian bukan anak bungsu di geng mereka, emang kebetulan paling pendek sama paling kecil aja badannya ...."

Nina menoleh ke arah tiga kakak kelasnya itu, ia mencoba meminta pendapat pada mereka. Sepertinya mereka juga menyadari hal yang sama, perlakuan dari kedua siswa kelas 10 yang memang selalu berbeda bila dengan Vian.

"Nah, bener ... gue juga ngerasa begitu sih Nin. Eh, bentar, Sel ... Lo inget gak, lockscreen di HPnya Rama? Itu fotonya Vian tahu ...." Sahut Karin, "pas gue pinjam HPnya juga, banyak banget foto Vian pas lagi tidur, bahkan ... waktu itu gue lihat ada foto pantatnya Vian di HPnya Rama, kayak foto yang dikirim ke base Twitter itu, loh ... apa jangan-jangan Rama yang kirim?"

"Eh, Johan juga ... malahan gue pernah lihat Johan ajakin Vian pulang, pas dia mau cium pipinya Vian, Vian malah keburu pergi ...."

Kecurigaan mereka juga terletak pada teman-teman satu geng Vian. Siswa-siswa brandalan yang seketika menjadi budak penurut bila sudah bersama Vian.

"RIZKY BANGSATTT!!!!!!!!!!"

Keempatnya segera menoleh pada lapangan bendera. Di sana ada Vian yang sedang berlari-lari mengejar Rizky. Vian tidak memakai baju, seragam putih miliknya itu ia lepas untuk digunakan sebagai alatnya memukul Rizky.

"Mereka ngapain lagi, sih? Rizky gigit pentilnya Vian atau gimana?"

Namun, Rizky yang berada di lapangan sana ternyata berlari karena terkejut saja. Lelaki itu langsung berhenti berlari dan menerima semua kebrutalan Vian padanya.

"BALIKIN KUNCI MOTOR GUE!!!"

"GAK! NANTI MALEM LO MAU BALAPAN LAGI, KAN?!!"

Oh ... masalah itu ... wajar, sih bila Rizky marah. Dia ketua OSIS yang harus bisa mengontrol teman-temannya, dan Vian adalah sosok yang paling sulit untuk dikontrol.

Balapan liar konteksnya memang ada di luar jam sekolah, tapi bila kena tangkap pastinya Vian ditanyai dari sekolah mana.

"Lagian, apa urusan Lo, sih? Yang balapan kan gue, yang mati kelindes juga pastinya gue, bukan Lo. Janji deh,  Ky ... kalau pas balapan gue mati, gue gak bakalan gentayangan ke rumah Lo ...."

Rizky memutar bola mata malas,
"Lo calon adek tiri gue, bego! Kalau Lo sampai terlibat kasus balapan lagi, nanti gue ditanyain yang macem-macem sama bunda!" Rizky membisik, yang membuat perkataannya tersebut hanya bisa didengar oleh mereka berdua saja.

Vian senyam-senyum, kemudian mencolek dagu Rizky.
"Ehehe, bilang aja khawatir ...."

Rizky berlagak sok mau muntah.
"MIMPI!!"

***
.
.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.

.
.

.

TBC

.
.
.
.
.

.
.
.
.

Sabtu
6/3/2021
19;45

CUTE (BAD) BOY || BxB || SOONWhere stories live. Discover now