Chapter 11.

1.7K 262 48
                                    

DWELLING

.

.

.

Ketika tim penyelamat datang, tak memerlukan waktu lama untuk segera sampai ke kota. Tetsuya segera dilarikan di rumah sakit pusat Kyoto begitu helicopter mendarat. Ambulance sudah siap sedia, sehingga tidak ada kendala.

Gakushuu dan Karma yang masih sedikit terisak, jelas langsung masuk ambulance untuk menemani sang ibu yang masih tidak sadar dengan bantuan alat-alat oksigen. Akashi sendiri akan mengikuti, namun tangannya dicekal oleh seorang wanita yang tidak lain adalah Naoka.

“Aku ingin pulang. Tubuhku sakit, aku ingin istirahat,” Pintanya mencekal lengan Akashi erat.

“Anak-anakku membutuhkanku.”

“Aku juga membutuhkanmu!”

Akashi mengambil ponselnya, lalu menelpon seseorang, kemudian berkata lagi pada Naoka, “Kato sudah memerintahkan supir untuk mengantarmu pulang. Sekarang lepas.”

Naoka ingin membantah, namun begitu melihat tatapan Akashi, dia tidak melakukannya. Dengan kesal dia menatap bagaimana kekasihnya masuk kedalam ambulance. Dia tidak akan membiarkannya, tidak akan pernah membiarkan Akashi pergi darinya.

---

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original Story by Gigi

An Akakuro Fanfiction

Family & Romance; Male pregnant; Out of character

---

Rumah sakit selalu menjadi tempat yang tidak enak. Suasana yang cenderung sedih, baik yang sehat maupun yang sakit. Meski, tak sedikit pula harapan untuk sembuh ada disana.

Gakushuu dan Karma mengkuti dimana ibunya didorong memasuki ruang perawatan. Keduanya ingin masuk namun didorong keluar, karena secara prosedur memang tidak boleh dilakukan.

Mereka berdua terduduk dilantai depan pintu, hingga Akashi datang menyusul setelah menyelesaikan berbagai administrasi. Dia duduk disamping kedua putranya yang kini beranjak remaja.

Tangannya yang besar mengelus punggung Karma yang memang duduk ditengah, “Ibu kalian akan baik-baik saja. Fisiknya memang tidak begitu kuat, namun dia tidak lemah.”

“Kenapa ibu belum bangun? Paman Shintaro bilang ibu tidak apa-apa.”
Gakushuu mendengarkan ucapan adiknya, dan mengiyakan bahwa dia juga menanyakan hal itu.

Akashi tidak tahu kapan kedua anaknya akrab dengan dokter tsundere itu dan merasa sedikit tidak nyaman, “Tetsuya mengalami kelelahan parah. Biarkan ibumu istirahat.” Kemudian menatap wajah kuyu keduanya, “Kalian sendiri harus masuk ruang periksa, bagaimanapun hilang nyaris seminggu dihutan bukan hal yang baik-baik saja.”

“Aku tidak tahu jika ayah peduli tentang itu.”

Akashi menghela nafas, anak bungsunya memang cenderung memandang buruk tentangnya, namun Akashi tidak masalah. Toh, perceraiannya dengan Tetsuya jelas meninggalkan luka kepada mereka juga dua anaknya.

DWELLINGWhere stories live. Discover now