Chapter 10.

1.7K 245 33
                                    

DWELLING

.

.

.

Malam itu, Karma dan Gakushuu tertidur disebuah dahan pohon yang cukup besar, beberapa meter dari perkemahan tim pencari. Mereka berdua masih belum terlelap, masih terpikirkan akan tangisan ibunya yang menyayat hati keduanya.

Sungguh, begitu menyakitkan untuk didengar.

Seolah-olah, sang ibu begitu kesakitan. Begitu sedih, begitu terluka. Dan dari keadaan apapun, hanya itu yang tidak ingin dilihat atau didengar Gakushuu dan Karma seumur hidup mereka.

Sang ibu.. seperti sudah kehilangan segalanya.

“Besok pulang?” Tanya Karma singkat memutus keheningan.

“Ya.” Gakushuu mengiyakan. Sesempurna apapun rencana mereka yang sudah mereka susun, tentu tidak bisa dibandingkan dengan senyum ibunya.

Yang begitu hangat, menyayangi dan mencintai mereka tanpa syarat.

---

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original Story by Gigi


 

An Akakuro Fanfiction

Family & Romance; Male pregnant; Out of character

---

“Aku ingin pulang. Kangen ibu.” Ucap Karma lagi, dengan Gakushuu lagi-lagi mengiyakan, “Apa kita harus muncul sekarang?”

“Tidakkah terlalu aneh?”

“Memangnya siapa yang peduli?”

“Tidak mungkin kita masuk tenda lalu bilang, ‘Hai ibu, aku pulang.’ Dengan santainya kan?”

“Atau kita pura-pura berteriak ada binatang buas mengejar?”

Gakushuu menatap adiknya dengan datar, “Posisi kita ada dibelakang mereka, tidakkah lebih aneh?”

“Kau ini aneh-aneh terus, hutan begitu luas, semua bisa saja terjadi.” Karma sewot, “Kalau kau tidak mau, aku sendiri.”

“Berani melakukan sendiri, lihat saja namamu hanya akan tercantum menerima 10% warisan ayah.”

“Lipan sialan. Dasar serakah.”

“Kau pikir, kau tidak.”

“Aku masih setidaknya memikirkan 1/3 warisan dan rumah tua ayah!”

“Kau pikir aku mau,”

“Setidaknya tidak hanya sepersepuluh, brengsek.”

“Kau ingin kita terus berdebat, atau segera bertemu ibu?”

“Ini belum selesai!” Karma melompat turun, diikuti oleh Gakushuu. Mereka berdua mengotori muka dengan debu, juga beberapa daun kering.

Gakushuu merasa kulitnya gatal, “Kenapa harus pakai seperti ini?”

“Aku terlalu tampan, harus seperti ini untuk kelihatan dekil.”

“Oh, tapi ini lebih cocok untukmu.”

DWELLINGOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz