Chapter 05.

1.6K 257 84
                                    

DWELLING

Ikatan itu kadang menarik dan mengulur.

.

.

.

Tetsuya terduduk menatap bintang yang menghiasi langit malam. Rasa penyesalan, frustasi karena khawatir terlalu sulit untuk dia abaikan. Tangannya memeluk diri semakin erat. Hawa dingin di pinggir hutan ini terasa menusuk tulang.

“Sei-san, dingin sekali. Peluk aku.”

Samar-samar, Tetsuya mendengar suara manja menyapa telinga dari kejauhan. Tapi Tetsuya tidak berbalik untuk melihat dan semakin tenggelam dalam pemikirannya sampai tidak sadar bahwa sudah ada sebuah jaket tebal yang menyampir pada pundak.

“Siapa-“

“Midorima Shintaro, aku dokter disini. Bukannya aku peduli padamu, tapi aku tidak mau pekerjaanku bertambah karena ada yang mengalami hipotermia.” Ujar seorang lelaki dengan tubuh menjulang, berkacamata dan berparas tampan.

“Uh-“ Tetsuya masih sedikit linglung sepertinya, “Terimakasih, Midorima-kun. Maaf merepotkan.”

“Sudah aku bilang, aku tidak peduli padamu,” Midorima berucap sambil menaikkan kacamatanya, “Itu baru aku cuci, jadi tolong cuci kembali saat mengembalikannya nanti.”

“Baiklah.”

“Bukan karena aku ingin bertemu denganmu lagi,” Ucap Midorima sambil memalingkan wajah, lalu pergi.

Tetsuya mengangguk, lalu merasakan jaket yang menenggelamkan tubuhnya kini memberikan rasa hangat yang dia butuhkan. Juga ada wangi tipis yang menenangkan. Yang membuat Tetsuya tak mampu menahan untuk ikut menundukkan wajahnya ke dalam jaket lebih dalam.

Sebuah tindakan kecil yang membuat seseorang yang menatapnya dari jauh dan sedang menggenggam sebuah jaket di tangan, kini berbalik dengan rasa kesal yang tidak bisa dia ungkapkan.

---

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original Story by Gigi

An Akakuro Fanfiction

Family & Romance; Male pregnant; Out of character

---

Unknown place.

Gakushuu mengguncang tubuh Karma yang masih terlelap pulas. Mereka kini berada dalam sebuah gua yang mereka temukan tadi malam yang berdasarkan apa yang dia baca, gua ini harusnya cukup aman dari gangguan hewan buas atau ancaman lainnya.

Terbukti sang saudara kembar kini pulas sekali seolah mereka hanya pindah tempat tidur saja.

“Karma! Sudah pagi, kita harus segera keluar dari sini.” Gakushuu kembali memberi goncangan. Pikirannya sudah ingat bahwa kemarin mereka terjatuh akibat permainan paralayang. Bukan karena alatnya rusak, namun keduanya berebut mengendalikan dan akhirnya malah membuat kehilangan kendali dan mereka pun tersangkut salah satu pohon di hutan.

DWELLINGWhere stories live. Discover now