1. Ikut ke kantor

16.7K 788 47
                                    

Jangan lupa vote dan komen
*
*
Happy reading

Hari sudah menunjukkan pagi hari seperti biasa Devrangga sudah bersiap dengan pakaian kantor nya. Namun, pagi ini Dev sudah dibuat pusing oleh putra semata wayangnya itu yang terus merengek tidak mau sekolah entah karena apa Dev tidak tahu.

"Daddy Zizi nda mo cekolah" ujar anak kecil laki laki dengan suara cadelnya.

Elzio Argantara putra dari Devrangga Argantara CEO terkaya di Korea Selatan. Yaitu putra semata wayangnya yang biasa ia panggil dengan sebutan Zizi. Zizi baru menginjak usia 5 tahun dan masih menduduki sekolah Taman kanak-kanak. Zizi merupakan anak yang sangat aktif dan nakal. Kadang, Devrangga dibuat pusing oleh tingkah sang putra yang kelewat nakalnya dan tingkah usilnya. Namun, Dev sangat menyayangi putra kecilnya itu dan tidak akan membiarkan ada yang menyakitinya walau hanya sedikit pun. Karena Zizi adalah dunia dan hidup Devrangga.

Devrangga Argantara merupakan duda muda beranak satu. Istrinya meninggal dunia saat melahirkan putra kecilnya kedunia. Saat kematian istri tercintanya, ia sangat terpukul dan terpuruk namun ia masih bersyukur karena ia masih memiliki harta yang begitu berharga yang harus ia lindungi dan ia jaga yaitu putra nya. Devrangga merupakan CEO terkaya di Korea Selatan. Tentu saja ada banyak musuh yang mengincarnya. Oleh sebab itu, ia harus lebih extra melindungi putra kecilnya. Dev tidak mau jika Zizi terluka karena musuh musuhnya yang ada dalam dunia bisnisnya.

Dev menghela nafas sejenak lalu berjongkok menyetarakan tinggi nya dengan sang putra "kenapa Zizi ngga mau sekolah hm" tanya Dev lembut.

"Mau kut daddy ke kantong" balas Zizi tangannya memainkan kancing piama nya yang bergambar anak ayam.

"Mau kut daddy ke kantong" balas Zizi tangannya memainkan kancing piama nya yang bergambar anak ayam

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Devrangga yang mendengar jawaban dari Zizi pun terbelalak dan menahan tawa.

"Ke kantong?? Ngga muat Zi kamu ini ada ada aja"

"Muat daddy Olang kantong Daddy besal gitu kok daddy aja muat kantong buat daddy kelja itu loh"

"Astaga Ziziiii itu namanya kantor bukan kantong baby" Devrangga dibuat gemas sendiri oleh putra kecilnya ada ada aja mana ada kantong dibuat kerja.

"Iya apalah itu Zizi nda bisa ngomong nya"

"Yaudah kalau Zizi mau ikut daddy sekarang Zizi mandi dulu ya". Zizi mengangguk sebagai jawaban. Dengan segera baby sister Zizi yang biasanya dipanggil dengan sebutan sus Mimi yang sedari tadi dikamar Zizi pun membawa majikan kecilnya itu kedalam kamar mandi untuk dimandikan.

Sedangkan Devrangga menyiapkan baju dan keperluan Zizi. Devrangga mengiyakan permintaan sang putra untuk ikut dengannya dan membolos sekolah toh ia nanti bisa mengajari Zizi belajar atau mendatang kan guru nya Zizi untuk mengajar di rumah supaya putranya tidak tertinggal pelajaran. Tak lama kemudian, Zizi sudah selesai mandi. Dengan segera Devrangga membaluri perut Zizi dengan minyak telon dan bedak supaya sang putra tidak masuk angin. Barulah Devrangga memakaikan baju pada Zizi. Setelah selesai dengan ritual ganti baju, Devrangga menggendong ala Koala tubuh mungil Zizi dan beranjak ke meja makan untuk sarapan.

Dimeja makan tidak ada yang bicara dan disana hanya ada Devrangga dan Zizi dan satu lagi maid yang membantu Zizi memakan sarapannya. Walaupun terlihat sepi namun Devrangga menikmatinya selagi bersama dengan Zizi putra kecilnya.

"Permisi tuan, maaf mengganggu namun ini penting hari ini kita harus berangkat pagi sekali karena ada klien penting dari luar negeri" Ujar Maex dengan sedikit membungkuk sopan. Maex merupakan tangan kanan dan sosok sahabat bagi Devrangga. Dev hanya mengangguk sebagai jawaban. Lalu Dev melihat ke arah Zizi yang hampir selesai dengan sarapannya.

"Daddy Zizi udah selesai salapannya" Ujar Zizi lalu turun dari kursi dan berjalan ke arah Devrangga sang Daddy.

"Daddy juga udah selesai...yuk kita berangkat"

"AYO~" seru Zizi bersemangat. Devrangga menggendong Zizi ala Koala lalu tangannya menenteng tas gendong kecil milik Zizi yang dalamnya ada beberapa mainan Zizi. Sedangkan tas kantor Devrangga dibawah oleh Maex.

"Lho Zizi kamu nggak sekolah?" Tanya Maex di sela sela berjalannya.

"Ndak Zizi kut daddy ke kantong" jawab Zizi sambil memainkan dasi milik Devrangga.

"Hah kantong?? kantong ajaibnya Doraemon Zi?" Maex bingung dengan jawaban Zizi emangnya kantong nya segede apa sampai bisa Zizi masuk kedalam.

"Ihhh butann daddy bilangin sana Zizi nda bisya ngomonya" kesal Zizi

"Kantor Maex maksudnya" Sahut Devrangga. Sedangkan Maex hanya bisa menghela nafas ia sungguh gemas dengan Zizi yang belum bisa ngomong dengan jelas. Lalu Maex membukakan pintu mobil jok belakang untuk Vicenzo dan Zizi setelah itu Maex menutup lalu memutari mobil dan masuk ke mobil dijok pengemudi. Dengan segera beranjak meninggalkan masion mewah Devrangga.

Selama perjalanan, pandangan Zizi menatap ke arah jendela mobil sambil melihat mobil dan motor yang berlalu lalang.

"Atu melindu~tu yakin kau tau"

"Tanpa batas waktu~" Ziziiii menyanyi dengan sangat serius sampai bibir nya maju maju.

"Wihh anak lu lagi galau tuh Dev" celetuk Maex sambil menyengir.

"Tau nih yang ngajarin siapa nih bocah nyanyi beginian" Sahut Devrangga sambil geleng-geleng kepala karena tinggah Zizi anaknya itu.

"Om Mex, daddy diem Zizi lagi nyanyi tau" kesal Zizi. Lagi asyik asiknya nyanyi malah diganggu lupa kan jadinya tadi sampai mana.

"Zizi nyanyi apaan sih tadi" Tanya Maex sesekali melihat Zizi dari kaca spion.

"Nyanyi itu lo yang ada di film yang biasanya sus Mimi tonton apa ya itatan cinta Om" jelas Zizi dengan suara cadelnya.

Plak

Seketika Devrangga dan Maex menepuk jidat mereka masing-masing.

"Anak lo korban sinetron Dev hahaha"

"Astaga apa perlu gue ganti baby sister ya anak gue udah dibuat bucin sama sinetron"

Vicenzo mendudukkan Zizi disofa yang cukup besar yang berada di ruangan kantor Devrangga. Lalu meletakkan tas ransel Zizi disamping Zizi.

"Zizi anteng tunggu disini ya, daddy mau kerja ada meeting juga kamu jangan kemana kemana nee areseo??"

Zizi mengangguk "nee aleseo daddy"

Vicen terkekeh senang melihat betapa lucunya putranya ini "pinter anak Daddy" 'cup' Vicen mencium pipi Zizi lalu keluar ruangan diikuti oleh Maex.

Setelah kepergian sang daddy, Zizi mengeluarkan beberapa mainannya yang ada didalam tasnya. Zizi memainkan beberapa mobil² an yang berukuran kecil dan pesawat pesawatan yang berukuran kecil nya namun perlu ingat bahwa mainan yang Zizi punya itu merupakan mainan yang harganya cukup mahal walaupun ukurannya kecil.

Zizi memutuskan untuk keluar dari ruangan daddy nya. Karena zizi sudah merasa sangat bosan bermain sendirian. Zizi berjalan mengelilingi kantor milik daddy nya melihat lihat sekitarnya. Zizi melihat banyak orang ada yang tengah bekerja berkutat dengan kertas kertas, ada yang sibuk dengan komputer dan ada yang sedang membersihkan lantai kantor.

"Hayo paman paman lagi napain?" Tanya Zizi sama sama lelaki paruh baya yang lagi memotong rumput di taman yang ada di kantor. Namun yang didapatkan Zizi bukanlah jawaban melainkan sorot mata yang tajam.

"Pergi sana kamu anak kecil jangan ganggu saya" bentak pria paruh baya itu sambil mendorong tubuh Zizi membuat Zizi jatuh kejengkang ke belakang. Raut wajah Zizi seketika berubah ia takut matanya sudah berkaca-kaca. Karena selama ini tidak ada yang pernah membentak nya apalagi berbuat kasar.

"BERANINYA KAMU!!" Teriak seseorang dengan wajah penuh amarah.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya friends 💚

Gimana ceritanya next gak???

Ayoodong jadi readers aktif kalau aku tanya kalian jawab jangan dikacangin Mulu huhuhu...

My EverythingHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin