Epilog

7 0 0
                                    

"Liam! kemari Namia dan Ruth datang!" ucap seorang wanita pada anaknya yang sedang berlatih pedang

"Baik ma"jawabnya, lalu segera berlari mendatangi ibuknya

Setelahnya kedua ibu dan anak itu pergi ke taman istana

"Ruru, Nana!" teriak anak laki laki tersebut

"Liam" anak perempuan bergaun merah bertelinga elf, berlari memeluk Liam

"ugh Ruru, aku sulit bernafas" Liam berusaha melepas pelukan anak perempuan bernama Ruth

"sudah Ruru, kasian Liam" ucap anak perempuan lain yang bergaun kuning

"ihh tapi Nana! Ruru kangen Liam" ucap Ruth sambil cemberut

"tuh dengerin kata Nana, Ruru lepasin Liam" ucapan Liam tadi membuat Ruth semakin cemberut

"ihh iya iya!" Ruth melepas pelukannya terhadap Liam, lalu duduk di kursi yang disediakan

"utututu dedek Cia imut bangett" ucap Ruth gemas, pada balita yang sedang duduk di kursinya sambil bermain mainannya, balita tersebut melihat bingung kearah Ruth dan..

"ad-aduh sakit Cia, telinga aku jangan ditarik" Ruth kesakitan telinganya ditarik balita tersebut

"hahaha rasakan" Liam tertawa puas

"huaaa, bunda telinga Ruru di tarik sama dek Cia, sakitt ><" adu Ruth pada ibunya, sedangkan balita tadi tertawa senang

"shht, jangan nangis dong anak bunda, Ruru kan cantik, dedek Cianya cuman penasaran sama telinga Ruru" ucap wanita cantik yang di panggil bunda tersebut

"maaf ya Ruru, Gracia penasaran sama telinganya Ruru" ucap wanita lain

"udah gapapa Alena, namanya juga masih anak anak" ucap wanita yang dipanggil bunda

"hahaha iya, Ruby gamau nambah? Anneth juga?" ternyata wanita ini adalah Alena

"ga dulu Lena, Namia keliatannya gamau" Anneth

"iya aku juga, Ruth juga susah banget di urus dia aktif banget" Ruby, sambil melihat kearah anaknya Ruth yang sangat aktif

"ma, aku mau ketemu sama Axelle, Ruru sama Nana ga asik" Liam mendatangi Alena

"sabar ya sayang tunggu papa kamu ga terlalu sibuk, soalnya Axelle kan gabisa masuk sini" Alena

"hmm iya deh ma" Liam

"Ruby, Anneth, kalian ada rencana mau ke dunia manusia?" Alena

"hm belum tau Lena" Anneth, Ruby hanya mengangguk setuju

"Ruru!" datang seorang anak perempuan bergaun merah mudah berlari mendatangi mereka

"Clara, hati hati jatuh!" teriak ibu anak tersebut

"salam yang mulia" ucapnya setelah sampai di tempat acara minum teh menyapa Alena

"Rya! tidak usah memanggil ku yang mulia" Alena

"haha baiklah" ucap Rya lalu ikut duduk diantara mereka

"Rya kamu sangat sibuk!" ucap Ruby sesaat setelah Rya duduk

"hahaha bagaimana lagi, aku juga bekerja untuk istana" Rya

"pokoknya kamu harus nyediain waktu, lusa kita ke dunia manusia!" Ruby, semua yang mendengarnya terkejut

"bagaimana bisa tiba tiba tanpa rencana begini?!" kaget  Alena

"harus tiba tiba, Alenaaa, biar semua bisa" Ruby

Néo KósmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang