Chapter 22

3 1 0
                                    

Sesuai ucapan raja elf, semua kembali berkumpul setelah sarapan bersama diruangan yang sama seperti kemarin

"jadi, bagaimana yang mulia? apa anda menyetujui mengenai usulan kerja sama ini?" Jeffry

"setelah saya pikir panjang, saya setuju untuk melakukan kerjasama ini, kami juga tidak mau sampai harus meninggalkan dunia Omorfia karena Black Castle" raja elf

"terima kasih yang mulia" Jeffry

"sama sama pangeran" raja elf

"an-anda tahu saya adalah pangeran?" Jeffry

"hahaha tentu saya tahu, ibumu adalah bangsa elf juga" raja elf

Seketika semua orang yang ada disana terkejut dengan penuturan raja elf, bagaimana mungkin, Jeffry bahkan tidak memiliki telinga elf

"ba-bagaimana mungkin yang mulia, saya hanya manusia biasa" Jeffry

"tentu saja mungkin, ibumu itu setengah elf" raja elf

"terimakasih atas kebaikan anda memberitahukan mengenai hal ini yang mulia" Jeffry

"bukan masalah besar pangeran" raja elf

Setelahnya mereka melanjutkan diskusi mengenai perang tersebut, raja elf juga menyarankan mereka meminta tolong pada bangsa Kentaur, karena mereka sangat kuat, dan setia pada kerajaan

Mereka pun setuju dengan ide tersebut lalu langsung bersiap untuk pergi dihari yang sama agar tidak membuang waktu

.

.

Sesampainya didesa bangsa Kentaur mereka segera meminta untuk bertemu dengan pemimpin mereka, beruntungnya mereka karena banyak yang mengenali Jeffry

"panglima Jeffry, ada apa anda sampai datang kemari? saya kira anda tidak selamat setelah peperangan" pemimpin Kentaur

"saya menyetujui untuk bekerjasama dengan mereka, lalu saya melarikan diri, intinya sangat panjang sampai saya ada disini" Jeffry

"Saya mengerti yang mulia, lalu ada apa anda datang kemari" pemimpin Kentaur

"kami datang kemari dengan tujuan untuk mengajak bangsa Kentaur bekerjasama melawan Black Castle, apakah anda setuju?" Jeffry

"apa yang anda tanyakan panglima, tentu kami setuju, kami menginginkan kejayaan Kerajaan kembali" ucap pemimpin Kentaur dengan yakin

"saya sangat berterimakasih pada bangsa Kentaur, mewakili kerajaan" Jeffry

"hahaha apa yang anda katakan tentu kami akan selalu siap untuk membantu kerajaan" pemimpin Kentaur

Setelah berhasil mendapat bantuan dari bangsa Kentaur, Jeffry berkata agar bangsa Kentaur segera mendekati desa para peri, agar mereka dapat menyerang dari sana

Setelahnya mereka kembali ke desa para peri

Sesampainya disana, mereka segera menyampaikan pada Luna agar segera mengumumkan pada seluruh desa untuk bersiap menyerang balik Black Castle

Karena sudah malam, mereka memilih untuk mengistirahatkan diri setelah hari yang sangat panjang

.

.

Keesokan harinya, mereka memutuskan untuk pergi ke hutan hewan Magis, mereka bermaksud untuk menemui Yvonne selaku pemimpin para hewan magis

"apa kabar Yvonne" Jeffry

"saya baik pangeran, ada apa anda menemui saya?" Yvonne

"aku ingin seluruh hewan magis membantu kami melawan black castle" Jeffry

"anda pasti tahu yang mulia, sejak banyak pemilik hewan magis yang di bekukan, para hewan magis menjadi liar" Yvonne

"aku tahu, tapi pasti mereka akan menuruti seluruh perintah mu" Jeffry

"kau benar pangeran, tapi seperti yang kau tahu, kalian tidak bisa berharap banyak pada kami" Yvonne

"aku tahu" Jeffry

Setelahnya mereka memilih untuk pergi ke tempat Luna dan berlatih

.

.

"bagiaimana?" Luna

"berhasil!" sorak Alena bahagia

"tentu saja berhasi ada aku disini" Jeffry menyombongkan diri

"dasar, kamu sombong sekali" Rya sambil memukul rungan lengan Jeffry

"aku mau latihan dulu" Anneth tiba tiba berdiri dan berjalan menuju ruang latihan

"Anneth kenapa? moodnya seperti sedang hancur" Ruby

"aku tidak tahu" Alena

"oh iya semuanya aku pamit dulu, aku akan membantu para penyihir untuk bersiap" Rya lalu bersiap untuk pergi

"sampai jumpa" ...

Setelah Rya pergi, yang lain memilih untuk pergi ke ruang latihan, menyusul Anneth

"Anneth kamu kenapa?" Alena mendatangi Anneth yang sedang membidik sasaran

"hanya sedang ingin latihan" Anneth

"ooo gitu, yasudah semangat latihannya" Alena meninggalkan Anneth, lalu menghampiri Jeffry untuk latihan bersama

"Alena ayo latihan" Jeffry

"tunggu, Biby! Kak Alex! kalian tidak latihan" Alena bertanya karena melihat Ruby dan Alex yang sedang duduk santai melihat yang lain berlatih

"tentu saja tidak, kami kan tidak perlu senjata" sombong Ruby

"ha?" Alena bingung, lalu apa mereka akan bertarung dengan tangan kosong pikir Alena

Bukannya menjawab Ruby memunculkan kristal dari tangannya, Alena yang melihatnya tercengang

"kami punya kekuatan" Ruby

"tapi kenapa? ini tidak adil" Alena

"itu keuntungan yang kami dapat Alena, kami tidak mendapat senjata turun menurun, maka kami mendapat kekuatan" Alex, tumben Alex berbicara panjang

"oo gitu, tetap saja tidak adil" gerutu Alena

"sudah ayo, cepat latihan" ucap Jeffry sambil mengusak rambut Alena

"Jeff! rambutku jadi berantakan" Alena, Jeffry malah tertawa tidak memedulikan Alena yang semakin menggerutu kesal

Rupanya semua hal itu disaksikan oleh Anneth

"huh" Anneth

"kamu kenapa?" Luna

"eh? oh ti-tidak apa apa" Anneth

Setelahnya semua melanjutkan latihan dengan semangat agar dapat mengalahkan Black Castle

.

.

.

.

Sudah dekat ke klimaks nih\(^o^)/

Semoga kalian tetap setia membaca Nèo Kósmo (・–・;)ゞ

(。・ω・。)ノ♡

Néo KósmoWhere stories live. Discover now