Chapter 23

3 1 0
                                    

Saat ini di Black Castle ada yang menghadap pada raja Black Castle, Lucifer

"yang mulia mereka sudah mempersiapkan diri untuk menyerang, bahkan juga meminta bantuan pada bangsa lain"...

"wah wah wah, mereka benar benar berniat melawan ku" Lucifer

"benar yang mulia, bahkan mereka sampai meminta bantuan dari bangsa lain"...

"kalau begitu, SEGERA SIAPKAN PRAJURIT KITA AKAN MENYERANG MEREKA DULUAN" Lucifer

.

.

.

Sementara itu di desa para peri, Jeffry menyusun strategi yang akan mereka gunakan untuk berperang, bersama Ruby, Alex, Elios, Pemimpin Kentaur , Yvonne, Luna, Rya, Alena, dan Anneth

"menurut ku, para peri lebih baik menyerang dari langit, karena kalian bisa menggunakan sihir sambil terbang, sedangkan penyihir dan elf berada di barisan belakang, karena kalian tidak mungkin menyerang didepan, sisanya akan menyerang di depan" Jeffry

"saya setuju dengan pangeran, namun pangeran izinkan saya untuk berada di barisan depan" Elios

"itu bukan masalah pangeran, namun siapa yang akan memimpin bangsa elf?" Jeffry

"yang akan memimpin ayahku selaku raja bangsa elf, maka aku dan adikku akan berada di barisan depan" Elios

"baiklah aku setuju dengan hal itu, aku tau kau dan adik mu pasti memiliki kemampuan di atas rata rata" Jeffry

"em, apa aku boleh menyerang melalui udara?" Anneth

"apa kau tidak akan kesulitan??" Jeffry

"tentu tidak, aku akan bersama Ravi" Anneth

"baiklah, lagipula kamu memang harus ada dibarisan depan bersama dengan Alena agar jika ada kesempatan kalian bisa menusukkan belati kembar padanya" Jeffry

"baik" Anneth dan Alena

"bagaimana jika kita menyerang besok?" Elios

"aku setuju" pemimpin Kentaur

"apa itu akan baik baik saja?" Alena

"benar, apakah ini tidak terlalu cepat?" Luna

"menurutku ini sudah tepat, kita sudah melakukan persiapan yang matang, aku yakin kita bisa mengalahkan Black Castle" Yvonne

"hm aku setuju, kalau begitu mari kita persiapkan prajurit untuk segera menyerang Black Castle" Jeffry

"baik!" ucap yang lain, manangggapi perintah sang pemimpin

.

.

.

.

Keesokan harinya, mereka sudah bersiap untuk menyerang

DUAR

Tiba tiba muncul sebuah batu berapi diantara mereka

"sial! bagaimana mereka tahu kita akan menyerang?!" pemimpin Kentaur

"pasti ada mata mata, kalau begitu SEMUA SERANG" teriak Jeffry, semua pasukan segera menyerang Black Castle

Peperangan pun tak bisa tertahankan, semua menyerang, para peri melawan makhluk aneh bertebangan, para penyihir sekuat mungkin membentuk sihir penyembuhan agar jika ada yang terluka akan segera di sembuhkan

"beraninya kalian menyerang kami!" salah satu pemimpin dari pihak Black Castle berucap sambil menyerang dengan pedang

"kalian yang menyerang duluan!" ucap pemimpin Kentaur sambil menyerang balik

Elios dan Elisa berperan penting menyerang makhluk makhkluk berukuran kecil yang menyerang diam diam, mereka juga meruntuhkan para Cyclops dengan panah beracun

Sedangkan, Alena dan Jeffry berusaha keras untuk menyerang semua yang menghalangi mereka agar dapat mencapai Lucifer, dengan bantuan Anneth dari atas

Mereka tidak menyadari ada yang hilang diantara mereka

"Alena awas" teriak Jeffry pada Alena yang sedikit lengah

Namun seketika makhluk yang mencoba menyerang Alena tadi membeku dalam kristal

"Alena kamu jangan lengah!" ternyata Ruby yang menolongnya

"terimakasih!" Alena lalu melanjutkan mmenyerang para makhluk utusan Lucifer

Ruby dan Alex memiliki kekuatan yang besar sehingga mereka dengan mudah bisa menyerang siapapun yang menghalangi mereka ditambah Xavier dan Xiera di sisi mereka, mereka terlihat bersenang senang

Yvonne memimpin seluruh hewan magis agar tidak menyerang balik pihak mereka, Yvonne mencabik cabik siapapun yang mencoba menyerangnya

Peperangan berlangsung sangat lama, sampai hampir setengah pihak musuh sudah merenggut nyawa, sedangkan pihak Alena sudah banyak yang terluka

Tiba tiba, pasukan lawan membuka lawan, menunjukkan sebuah kereta datang

"kalian hebat juga bisa mengalahkan setangah pasukan ku" ternyata yang datang adalah Lucifer

"jangan sombong Lucifer!" Jeffry

"hahaha baiklah baiklah, apa kalian tidak berpikir bagaimana kami bisa menyerang kalian tiba tiba begini?" ucap Lucifer sambil tersenyum remeh kearah mereka

"tentu saja aku tahu, kau menaruh mata matakan" Jeffry

"pintar juga kau" Lucifer

"ap-apa mata mata?" Alena

"ah ternyata kau yang namanya Alena, Hendry selalu mengatakan pada ku agar tidak menyakiti mu" Lucifer

"ap-apa maksud mu? aku tidak mengerti, jangan mengada ngada" Alena

"jangan mengganggu Alena" Jeffry

"kenapa hah? kau sangat menyayangi tunangan saudara mu ini?" Lucifer

"diam Lucifer" Jeffry

"kenapa harus diam? ah apa kalian tidak mau tahu siapa mata mata itu?" Lucifer

"tidak perlu kau beritahupun aku sudah tahu, mata mata itu Lily" Ruby

"ap-apa? apa yang kamu ucapkan Biby, tidak mungkin Lily melakukan itu, dia sudah menolong aku dan Anneth" Alena

"Alena, kamu terlalu mudah mempercayai orang lain, jika kamu sadari kenapa Lily sering menghilang?" Ruby

"di-dia ada pekerjaan" Alena

"dia pergi menemui Lucifer" Anneth

"apa yang kamu katakan Anneth?!" Alena

"Alena kamu terlalu bodoh, aku menjadi prihatin" ucap seseorang dari belakang Lucifer

"Lily?!" Alena

"bukan Lily, tapi Aisha, Lily bodoh itu sudah mati, dengan bodohnya dia memberikan jiwanya padaku, karena aku katakan akan menghidupkan kembali kedua temannya hahaha" Aisha

"pantas saja aku tidak pernah menyadari keberadaan Lily" Luna

"bagaimana Alena? hebat bukan, bahkan yang membuat serangan serangan kecil di desa adalah dia" Lucifer

"Lucifer! berani beraninya kamu mempermainkan ku" Alena tiba tiba menjadi sangat marah, muncul cahaya kebiruan dari tubuhnya

"uaaa apa ini" Anneth rupanya juga mengalami hal yang sama, muncul cahaya merah dari tubuhnya

.

.

.

.

Wahh akhirnya kekuatan Alena dan Anneth keluar juga, ah atau bukan kekuatan namun keberanian?

Tetap nantikan kelanjutannya!!

(*^3^)/~♡

Néo KósmoWhere stories live. Discover now