PROLOG

139 25 24
                                    

Jika terjadi kesalahan dalam penulisan, berilah kritik dan saran dengan bahasa yang baik yah:)

Selamat Membaca💜

"Hari ini, hari terakhir kita bertemu."

Bocah laki-laki itu langsung menoleh kearah gadis kecil yang duduk disampingnya saat ini.

"Apa putri akan meninggalkan pangeran? "

Anak lelaki itu menatap mata bulat gadis kecil yang juga menatapnya. Gadis dengan pipi tembem itu mengangguk kecil sebagai jawaban.

Dua bocah yang kira-kira berumur 7 tahun itu sedang berada didalam hutan yang tidak terlalu dalam. Mereka jadi sering bermain bersama sejak tidak sengaja saling bertemu di hutan ini satu minggu yang lalu.

Sekarang keduanya tengah duduk berdampingan di atas batu besar. Bocah tampan itu langsung murung ketika tau gadis kecil yang belum lama menjadi temannya ini akan  pergi.

"Putri mau pergi kemana? "

Anak laki-laki yang baru berumur 7 tahun itu, meraih dan menggenggam tangan kecil sang gadis. Dia menunjukkan raut sedih kepada gadis cantik yang ada dihadapannya saat ini.

"Aku tidak tau, tapi kata Bunda, kami akan pindah ditempat yang jauh. "

Sang gadis menunduk sedih. Walaupun baru beberapa hari saling bertemu, mereka sudah sangat dekat. Tapi mereka dihadapkan dengan perpisahan yang secara tiba-tiba. Keduanya masih kecil dan tidak bisa melakukan apapun.

" Nona Aquenna!!"

"Nona Aquenna!!"

Dari arah jauh terdengar teriakan yang cukup keras. Sang gadis sedikit tersentak dan melepaskan genggaman dari bocah laki-laki itu.

"Maaf pangeran, putri harus segera pergi dan terimakasih sudah mau menjadi teman putri."

Sang putri tersenyum, dan berlari kecil meninggalkan pangeran. Bocah laki-laki yang disebut pangeran itu menatap sendu gadis kecil yang berlari menjauhinya, sampai punggung kecil itu hilang dari pandangannya.

Seketika tatapannya menajam dan jari mungil itu mengepal kuat.

"Kau milikku."











10 tahun kemudian.

Langkah anggun dari seorang remaja cantik yang berpenampilan imut itu menarik perhatian orang-orang yang ada disekitarnya. Tidak hanya cantik dan imut tapi pesona yang dia pancarkan mampu membuat orang yang menatapnya tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.

Gadis remaja itu menarik kopernya pelan dan memerhatikan sekitarnya. Beberapa menit yang lalu dia baru saja turun dari pesawat yang membawanya dari Inggris ke Indonesia.

Langkahnya tiba-tiba terhenti, dia menghela napas pelan ketika menyadari keadaan disekitarnya. Ada beberapa orang berbadan besar yang menyebar disekitarnya dan memantaunya dari jauh.

"Ck." Decaknya kesal.

Terdiam sejenak memikirkan sesuatu, seketika senyum miring tercipta dibibir manisnya ketika sebuah ide terlintas di otaknya. Dia kembali melangkah dan menuju toilet wanita yang ada di Bandara itu.

Para pria berbadan besar tadi terus memantaunya. Sampai gadis remaja itu masuk kedalam toilet, mereka terus memantau dari luar.

Hampir setengah jam sudah berlalu tapi gadis itu belum juga keluar. Hal itu membuat para pria yang memantaunya agak panik. Pada akhirnya salah satu dari pria berbadan besar dengan pakaian serba hitam itu memasuki toilet.

Menghiraukan tatapan heran dari perempuan-perempuan yang ada di toilet itu. Pria yang sepertinya seorang bodyguard itu mengelilingi pandangannya mencari seseorang. Menyadari bahwa yang dia cari menghilang, dia langsung memencet sesuatu yang ada ditelinganya dengan wajah yang super panik.

"Nona menghilang."










Maklum masih belajar menulis><

💜💜

Zeyan & Zirly (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang