31 ✓

1.1K 144 19
                                    

Happy reading-!! ♡




























"Apa? Ayahmu mati?" Ucap Eunwoo mencoba membenarkan.

Tiba-tiba saja Mina datang ke apartemennya dan mengatakan hal ini, sungguh berita yang mengejutkan.

"Ini pasti ulah si Jaehyun itu, dia pria yang bejat." Ck, wanita ini sangat tidak pernah berfikir jika dirinya juga bejat.

"Sudahlah, sekarang kau jangan bertindak gegabah. Aku sudah membunuh teman Haechan, tidak ada informan lagi untuk aku mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan rencanakan."

"Ryujin? Kau membunuhnya?" Mina tidak percaya ini.

"Bukan aku, tapi Hyunjin. Ah dia sangat sadis memotong tubuh wanita yang mencintainya."

"Semua orang disini gila."

Eunwoo berdecih. "Kau juga gila, lebih gila dariku."

Siang ini Haechan sedang memakan buah stroberi potong yang ia letakkan dipangkuannya, ditemani televisi yang menyala. Menampilkan film tentang pembunuhan yang sadis, sungguh mengerikan orang hamil menonton film itu.

"Hey bumil! Kau mau mengajari anakmu jadi psikopat?! Kenapa menonton ini semua?" Doyoung menegur Haechan.

"Aku ingin Hyung, ish biarkan aku menonton semua ini. Nanti aku ingin praktek."

"Praktek? Ck, nanti jika ada yang mempraktekkan semua itu padamu, kau akan mati."

"Bicaramu ngasal sekali! Aku kan sedang ngidam, daripada aku menyuruh Hyung memasak, lebih baik aku menonton ini."

Doyoung bergidik, ia lebih baik memecahkan masalah yang sulit di komputernya daripada memasak. Ia benci sekali dengan kata memasak.

"Sudahlah biarkan saja, asal jiwanya tidak jadi psikopat." Ucap Ten menimpali.

"Terserah." Doyoung pun pergi, sedangkan Ten duduk disamping adik iparnya yang sedang asik memakan stroberi.
"Haechannie, harus berhati-hati ingat. Kandunganmu lemah, kita tidak bisa terus tenang jika Eunwoo masih berkeliaran."

"Aku tau, aku sedang menunggu Ryujin memberi tau apa yang pria itu lakukan, tapi aku sudah lama tidak mendengar kabarnya."

"Benarkah? Apa dia baik-baik saja."

Haechan ragu, sahabatnya itu sekarang dimana keberadaannya ia tidak tau. Yang jelas, rasa bersalahnya begitu besar pada Ryujin sekarang.

"Aku tidak tau, tapi aku yakin pasti. Dia baik-baik saja."

"Semoga, temanmu pasti tangguh sepertimu."

Di kantor, sekarang semua pria mempesona namun sudah mempunyai pasangan ini sedang berkumpul dan duduk. Mereka harus mengerjakan pekerjaan mereka meskipun mereka enggan.

Situasi di mansion sedang tidak kondusif, Eunwoo bisa bergerak kapan saja.

"Bagaimana? Apa Mina tidak kesini? Meneror soal kematian ayahnya itu?" Tanya Taeyong.

"Tidak, dia tidak menghampiriku dari pagi, padahal aku menunggu." Jawab Jaehyun.

"Sepertinya dia sedang mempersiapkan sesuatu." Kata Yuta.

"Aku tidak akan biarkan, jika dia melakukannya. Aku akan siap menghabisi siapa saja dengan tanganku ini."

Ketiga orang disana bergidik ngeri mendengar perkataan Jaehyun, dari mereka bertiga memang Jaehyun yang kejam. Tapi pria itu tidak akan menunjukkan kekejamannya sembarangan, ia pasti akan hilang akal dan menjadi pria paling brutal.

Love? (Jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang