27 ✓

1.1K 141 5
                                    

Happy reading-!! ♡
Buat yang belum tau, aku bikin work baru Jaehyuck.
Kali aja berminat, boleh mampir wkwk.





















Asahi sekarang berada di taman belakang bersama Jaehyuk, tempat dimana Haechan meminta ijin padanya untuk membunuh kedua orang tuanya.

"Jadi, Haechan itu orang yang akan membunuh ayahmu? Termasuk Mina juga?" Tanya Jaehyuk.

Asahi mengangguk. "Entahlah, aku rasa Haechan Hyung selalu berbeda di setiap keadaan. Saat dia emosi dia tenang sekali, namun menghanyutkan. Namun saat senang dia akan jadi orang yang paling kekanakan."

"Aku bingung dengan orang kaya, memperebutkan harta padahal hanya kesenangan dunia yang sesaat."

"Jangan seperti itu, mereka patut melakukannya karena mereka sudah bekerja keras mendapatkan semua itu. Yang salah adalah orang yang ingin merebutnya."

"Sudahlah, biarkan saja. Aku juga akan bekerja disini bagaimana? Mungkin membantumu akan sangat baik." Jaehyuk bersandar pada bahu sang istri.

Sudah lama sekali ia mendambakan semua ini terjadi.

Asahi terkekeh. "Baiklah tuan Yoon, bersikaplah baik. Mereka sudah sangat menjagaku juga membantuku. Aku sangat berhutang Budi soal itu."

"Kau benar, aku saat diselamatkan tidak dalam keadaan seperti ini, tapi datang Yangyang-ssi dan kekasihnya, menolongku dengan cepat. Mereka sangat luar biasa, aku ingin jadi seperti mereka."

"Baiklah-baiklah, terserah Jaehyukkie saja."

Sementara itu, keadaan Haechan semakin memburuk, padahal hanya pusing saja, tapi tiba-tiba bertambah dengan mual yang luar biasa.

"Sayang, apa lebih baik Hyung panggil dokter saja? Hyung khawatir." Jaehyun merangkul bahu kecil itu perlahan.

Wajah pucat sang kekasih membuat ia tidak tega, rasanya Jaehyun ingin menangis.

"Aku tidak mau disuntik, aku takut."

"Tidak akan, Hyung akan telepon dokter. Tidak ada penolakan." Jaehyun mendial nomor dokter kepercayaannya selama di Jepang.

15 menit berlalu, dokter pun datang langsung, Taeyong dan Ten yang melihat dokter memasuki rumah bingung. Siapa yang sakit disini.

Keduanya datang didepan sang dokter. Lalu mengetuk pintu. Terlihat Jaehyun dengan muka gusarnya.

"Kenapa? Siapa yang sakit?" Tanya Taeyong.

"Haechan, dia begitu lemah. Aku tidak paham, dokter masuk, periksa segera." Dokter mengangguk.

Mulai pemeriksaan, ketiga orang disana langsung khawatir. Terlihat yang paling khawatir Jaehyun dan Taeyong disini.

"Nyonya Jung tidak apa-apa, kalian tidak perlu khawatir. Hanya kelelahan, itu sangat wajar saat seseorang hamil."

"Ah syukurlah hanya kelelahan, tunggu hamil? Adikku Hamil?" Taeyong memastikan.

"Benar tuan, selamat."

Jaehyun terkejut, wah tidak sia-sia ia bermain terus. Anaknya ada di perut Haechan sekarang.

"Astaga sayang, terimakasih banyak. Aku mencintaimu sangat." Jaehyun mengecup seluruh wajah Haechan.

Yang dicium sedang tertidur, belum tahu jika dirinya hamil. Terlihat sekali sangat kelelahan.

"Baik tuan, saya akan resep kan vitaminnya. Dan nyonya Jung dibiarkan bedrest untuk sekarang, kehamilannya begitu rentan. Saya permisi."

Love? (Jaehyuck)Where stories live. Discover now