Part 24, Putus dengan Baik

58 6 12
                                    

Sudah dua hari Alan tanpa kabar. Akun media sosialnya hanya instagram yang aktif, itupun hanya beberapa menit dalam sehari. Arga sempat menanyakan WhatsApp dan Line Alan yang tidak aktif, dan Aura menjawab Alan aktif instagram kemudian menghindar dari Abangnya itu.

Memang kenyatannya begitu bukan? Bryan juga memastikan tak ada kabar kedekatan Aura dengan Bryan dan berita hubungan Aura dengan Alan. Tapi, Aura sendiri malah yang kebingungan menjawab pertanyaan dari teman sekelasnya yang menanyakan hubungan Aura dengan Alan karena akhir- akhir ini Aura terlihat dekat dengan Bryan. Aura menjawab jika hubungannya dengan Alan masih baik dan ia dengan Bryan hanya teman. Aura juga meminta bantuan kepada Revan dan Chaca untuk tidak menceritakan apapun kepada teman sekelasnya. Chaca sempat marah. Chaca marah karena Aura yang tak menuruti ucapan Chaca untuk menjaga jarak dengan Bryan.

Beberapa kakak kelas Aura juga sempat menanyakan Alan kepada Aura ketika di kantin. Hal itu tentu membuat beberapa pandangan menatap kearahnya. Gosip hubungan Aura dengan Alan sempat beredar. Ada yang mengatakan Aura dekat karena Alan teman dari Arga, beberapa mempercayai Aura berpacaran dengan Alan , beberapa juga mengatakan jika hubungan Aura dengan Alan sudah lama kandas.

Apalagi mengingat Aura yang menghapus beberapa fotonya dengan Alan dan menyisakan foto yang berbentuk bayangan di Pantai semenjak Alan berangkat ke London. Sedangkan instagram Alan masih terpampang foto Aura dan foto bersama Aura di instagram-nya.

Aura menutup bukunya kemudian membalikkan tubuhnya yang semula berbaring menjadi terlentang. Ia menatap hiasan bintang-bintang di platfom kamarnya. Alan yang memasangkan karena mengatahui Aura yang menyukai bintang. Pikiran Aura menerawang ke banyak kejadian padahal sejak tadi ia berbaring dengan buku pelajaran dihadapannya. Aura menghela nafasnya mencoba menenangkan diri, sampai suara ketukan membuat fokus Aura beralih.

“Ra, Abang boleh masuk?” tanya suara dari luar, yang pasti suara dari Arga.

“Masuk, Bang. Gak dikunci,” jawab Aura.

Kemudian, Aura mengubah posisinya yang tadinya terlentang menjadi duduk. Arga pun langsung duduk di depan Aura dan berhapan langsung dengan Adiknya itu. Jika sudah begini, Aura yakin pembahasannya selanjutnya sangat penting.

“Kamu beneran putus sama Alan?” tanya Arga langsung. Jantung Aura langsung berdetak tak normal kala mendengar pertanyaan dari Abangnya meski dua hari sudah berlalu tapi Aura masih belum siap untuk mengatakan dan menjelaskannya.

“Abang tau darimana?”

“Dari Alan.”

“Pake instagram?”

“Bahkan Kamu gak tau kalau Alan udah aktif WhatsApp sama Line,” sindir Arga.

Aura sedikit meringis kala mendengar sindiran dari Arga. Tanpa menjawab atau merespon Arga, Aura langsung meraih ponselnya dan mengaktifkannya. Benar saja, ada empat pesan dari Alan. Aura tersenyum tipis kala melihat empat pesan itu.

Alan Amar🤴

Hay, Apa kabar?

Maaf baru keliatan

Maaf juga kemarin sempet ngomong kasar

Ra, gue udah ngomong sama Abang lo kalo kita udah putus jadi lo gak perlu jelasin apa-apa sama Abang lo. Kalo Abang lo tanya lo cukup bilang kalo kita emang udah saatnya putus. Dan makasih buat kenangannya. Gue jaga kok, gak bakal gue lupain karena setiap waktu itu berharga gak ada yang sia- sia sama kayak waktu yang udah gue habisin sama lo

Bibir Aura langsung melengkung ke bawah kala melihat pesan terakhir dari mantan pacarnya. Dan semua pergerakan Aura sejak tadi terlihat oleh mata Arga, bahkan perubahan mimik wajah itu.

Tentang LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang