Playful Couple 09

799 81 0
                                    

Day 5

Semalaman aku kesulitan untuk tidur. Aku tidak ingin berakhir seperti ini  Rasanya tidak adil jika Calvin memutuskan untuk menghentikan project ini. Aku tidak menerima alasannya hanya karena dia tidak ingin aku masuk ke dalam kehidupanya atau aku akan berubah jadi sepertinya.

Apa salahnya aku sekarang menyukai atau bahkan menyayangi seorang laki-laki? Aku sendiri tidak merasakan ada perbedaan untuk bisa menyayangi sesama laki-laki setelah sebelumnya aku menyayangi lawan jenisku.

Sudah beberapa kali sejak semalam aku mencoba untuk menghubungi Calvin, tapi tidak pernah tersambung sekalipun. Apa dia tidak khawatir lagi denganku, atau aku yang terlalu khawatir denganya?

...

10.30 am.

Dokter mengatakan aku baru bisa pulang lusa walaupun kondisiku sudah jauh membaik. Mungkin karena luka tusuknya tidak terlalu parah. Tapi, tetap saja aku merasa tidak betah di rumah sakit ini.

"Ka, urgent, dateng ke sini cepat."

"Kenapa lu?"

"Dateng aja dulu."

Perlu waktu 15 menit Erika untuk tiba di rumah sakit. Hari ini penampilan Erika sedikit berbeda, dia terlihat sangat "Erika".

"Ada yang salah sama penampilan gue?" Tanya Erika.

"Hari ini lu hidup buat nama lu, Ka?”

"What?"

"Rok mini, blazer, heels, terlihat sangat feminim, sesuai nama lu."

"Terserah elu. Terus ngapain lu panggil gue ke sini? Ntar siang gue ada urusan di kampus nih."

"Lu tau kabarnya Calvin?"

Bahkan Erika pun tidak mengetahui kabar Calvin. Erika juga mengirimkan pesan bahkan menelpon Calvin tapi tetap tidak ada respon balasan. Aku menceritakan apa yang terjadi semalam antara aku dan Calvin. Bahkan lebih lagi, aku menceritakan apa yang aku rasakan selama beberapa hari ini dengan Calvin. Mungkin benar apa kata Calvin, aku tergesa-gesa dengan perasaanku. Tapi apa salahnya
dengan itu?

"Dra, ini waktu yang tepat buat jujur sama lu."

"Maksud lu, Ka? Gue gak ngerti."

"I've arranged for you to join in that project, Dra. Gue juga yang minta bos Rudi supaya lu berpasangan sama Calvin."

"Yeah, I know. It's not a big deal."

"Apa lu tau kalo selama ini Calvin suka sama lu, Dra. Lebih dari siapa pun?"

"What? Tapi ..."

Jujur saja aku hampir tidak percaya kalau Calvin sudah menyukaiku sejak lama. Selama satu tahun ini, Calvin hampir tidak pernah menyapaku, dan mungkin selama ini bisa dikatakan aku yang selalu memperhatikannya.

"Kalau dia suka sama gue, kenapa dia gak pernah nunjukinnya? Dan sekarang dia malah kayak gini."

"Lu itu straight, Dra, dia gay. Gak mungkin dia nunjukkin perasaanya sama lu. Selama ini gue jadi tempat curhatnya. Gue kasian liat dia nyimpen perasaannya selama ini ke elu. Makanya gue minta lu sama dia ikut project itu. Gue pengen setidaknya 7 hari aja dia bisa jadi pacar lu."

"Fine, gue ngerti itu. Tapi kenapa setelah gue nunjukkin perasaan gue ke dia, sekarang dia malah seenaknya ninggalin gue, ninggalin project ini?"

"Kemarin dia bilang ke gue, Dra. Dia gak pengen orang-orang ngeliat lu sebagai gay. Apa lu tau sulitnya hidup dengan image gay di mata masyarakat? Oke, it's fine selama orang-orang gak tau kalo misalnya lu gay, tapi sampai kapan? Dia gak pengen lu jadi kayak dia, Dra."

Playful CoupleHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin