New York, 16.09
(cr. pins)
Rose tidak berhenti merutuki dirinya karena lupa bertukar nomor telfon dengan Enu sebelum mereka berpisah kemarin. Rose berjalan di trotoar dengan kaki yang dihentak-hentakkan.
New York itu bukan kota yang kecil, Oci. Mau ketemu Enu dimana lagi coba. Kemarin syukur-syukur bisa ketemu.
Di tengah jalan arah kembali ke dorm, Rose mampir sebentar di mini market untuk membeli minuman.
Saat ingin membayar di kasir, Rose baru ingat kartu nya tertinggal di dorm. Sedangkan mini market atau restoran di sekitar kampus nya entah mengapa tidak menerima pembayaran secara cash.
"I'm so sorry, i left my card in my dorm. Can i pay with cash?"
"We're sorry, but we don't accept cash payments..."
"Use my card to pay..." Ujar seseorang tiba-tiba sembari memberikan kartu nya.
Rose menoleh lalu memicingkan matanya untuk melihat wajah orang tersebut karena ia memakai masker sehingga Rose sulit untuk mengenali siapa orang tersebut.
"Aku Enu" Ujarnya kemudian yang membuat Rose membulatkan kedua matanya.
"Kita ketemu lagi?"
Enu mengangguk.
Rose tersenyum. Ia senang bukan main akhirnya bertemu lagi dengan Enu.
Setelah menyelesaikan pembayaran, Rose dan Enu jalan beriringan keluar dari mini market tersebut. "Makasih ya, Enu..."
"Kapan-kapan aku ganti, janji..." Ujar Rose sembari mengangkat jari kelingking nya.
Enu tidak dapat menahan senyumnya.
"Oh iya, aku boleh minta nomor telfon kamu gak?" Kali ini Rose tidak boleh sampai lupa untuk meminta nomor telfon Enu.
YOU ARE READING
Between Us // The Story Untold
Tínedžerská beletria[Sequel of The Student That I Love] Sooyoung pernah bilang kalau Rose akan melanjutkan pendidikan kuliah setelah Rose menikah dengan Jeffrey. Tetapi jika Rose mendapatkan beasiswa pertukaran mahasiswa ke New York apakah Sooyoung akan berubah pikiran...