Chapter 12: Sihir

6.6K 1K 326
                                    

❤Happy Reading❤

4 Tahun kemudian...

Kebahagiaan selalu menyertai keluarga Liliana, tiada hari tanpa canda tawa yang terlewati.

Begitupun sekarang, Liliana yang sudah berumur 9 Tahun yang membuat kemampuan berbicaranya menjadi sangat lancar.

"Nona, saatnya sarapan" ucap Marie.

"Baiklah, ayo kita keruang makan" ucap Liliana.

Berjalan dari kamar menuju ruang makan, cukup agak melelahkan selain itu banyak pelayan yang menyapa Lili.

Karena Lili sangat terkenal, selain kecantikannya adapun kecerdasannya yang membuat orang berdecak kagum dan tidak lupa dengan keramahannya.

Setelahnya sampailah Lili diruang makan, yang disana sudah terdapat Ayah beserta kakak-kakaknya.

"Hormat kepada Ayah, semoga Dewa Matahari menyertaimu" ucap Liliana dengan salam.

"Lili duduklah" ucap Ayah.

Lili yang mendengarnya segera menuju ketempat yang biasa ia tempati.

"Eren kau tahu? Aku mendapatkan sesuatu yang sangat indah" ucap Theo bersemangat.

"Eum? Apa itu?" ucap Lili dengan nada penasaran.

"Kau mau tahu? Datanglah ke kamarku nanti" lanjut Theo.

Lili yang mendengarnya hanya menganggukan kepala, yah ia juga penasaran apa yang didapatkan kakaknya itu.

Mendengar Theo menyuruh Liliana untuk kekamarnya, William pun tidak terima karena ia merasa Theo akan memonopoli Lilinya.

"Tidak bisa! Lili kau tidak ingin ikut ke pasar? Disana sangat banyak makanan lezat" ucap William.

"IKUTT! Lili ingin ke pasar lalu kemudian membeli gula-gula hihihi" ucap Liliana sambil membayangkan gula-gula.

William yang mendengarnya pun sangat senang, ia melirik kearah Theo dengan senyum kemenangan.

Duke yang melihatnya hanya menggelengkan kepala, karena mereka yang saling berebut anak perempuannya.

Lalu Ayah Liliana berucap,
"Baiklah kalian boleh ke pasar asalkan ada pengawal yang menemani"

William yang mendengarnya pun tidak terima, karena ia merasa Ayahnya meragukan kemampuan yang ia miliki.

"Tidak usah! Aku tidak ingin pengawal, aku bisa menjaga adikku sendiri!" ucap William dengan datar.

"Tidak, pengawal hanya untuk berjaga-jaga saja" ucap Duke dengan datar.

"Aku bilang tidak! Kenapa kau sangat meragukan diriku?" ucap William marah.

Liliana yang mendengarnya pun segera angkat bicara.

"Ayah bisa membawakan aku pengawal, tetapi pengawal tersebut hanya boleh mengikuti dari kejauhan bagaimana?" ucap Liliana bernegosiasi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 09, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝐀𝐫𝐢𝐬𝐭𝐨𝐜𝐫𝐚𝐭𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 Where stories live. Discover now