Chapter 8: Theodoric Ziferus

7.6K 1K 55
                                    

👑👑👑👑👑👑👑👑👑

"Aku kakakmu" ucap laki-laki itu.

Aku pun sedikit terkejut, hell berapa kakak yang aku punyai sekarang?

"Kakak?" ucapku sedikit menyelidik.

"Hm, aku kakak kedua mu Eren" ucapnya lagi.

"Elen? siapa Elen?" ucapku sedikit bingung.

"Kau, bukankah namamu Liliana Serenity? aku memanggilmu Eren" ucapnya.

"Ah" aku pun hanya menganggukkan kepala.

"Lalu ciapa nama kakak?" ucapku dengan tatapan polos.

"Theodoric Ziferus De'Delroy" ucapnya sedikit lembut.

"Baiklah, lyin akan memanggil kakak Theo" ucapku dengan semangat.

Dia pun tersenyum dengan lebar, aku sedikit tertegun ternyata gen ayahku tidak main-main ia sangat tampan ketika tersenyum.

Lalu tiba-tiba dia pun bertanya.

"Kau bisa membaca?" tanyanya.

"Huum" ucapku lalu menganggukan kepala.

"Huh serius? Lalu coba kau katakan buku tentang apa itu" tantangnya.

"Ini buku sihil kakak" ucapku dengan menunjukan buku tersebut.

Lalu ku lihat dia sedikit terkesiap, ketika mendengar jawaban yang aku berikan padanya.

"Lalu kau mengerti semua isi buku itu?" tanya nya lagi.

Aku pun dengan malas menganggukkan kepala, dan menatapnya malas.

"Woah, kau sangat jenius tidak-tidak kau lebih dari kata jenius" ucapnya kagum denganku.

Lalu ia pun mulai bertanya lagi.

"Sejak kapan kau bisa membaca?" tanyanya.

"Humm sejak lyiin belumul 3 Tahun" ucapku sedikit berbohong, mana mungkin aku menjawab jika aku dari lahir sudah bisa membaca.

"Serius?! Kau siapa yang mengajarimu membaca?" tanya nya lagi.

"Eum malie seling membawakan lyin buku celita dan malie juga sedikit mengajalkan lyin" ucapku berbohong.

"K-kau monster" ucapnya.

"Huh? Lyin monstell?!" ucapku marah dan dengan cepat aku mengeluarkan air mata buaya.

"Hiks.. hikss kakak lyiin bukan monstel" ucapku.

"A-ah Eren maksudku bukan begitu, astaga maafkan kakak Eren" ucapnya panik.

"Berhentilah menangis okay, tadi kakak hanya bercanda saja tidak-tidak tadi aku hanya sedikit berpikir tentang monster saja" ucapnya lagi.

"Kenapa kakak belpikil tentang monstel hiks" ucapku sedikit sesenggukan.

"Tidak kakak hanya teringat bahwa kakak membunuh sebuah monster kemarin, maafkan kakak okay berhentilah menangis" ucapnya lalu menarikku kepangkuannya dan mengecup kepalaku.

"Baiklah" ucapku lalu tersenyum.

Lalu aku pun bertanya lagi

"Kakak bagaimana wujud monstel? Apakah meleka selam?" tanyaku.

"Ya mereka sangat seram, dan kakakmu yang berani ini membunuhnya dengan semangat" ucapnya sedikit menyombongkan diri.

"Lalu kakak membunuhnya menggunakan apa?" tanyaku.

"Dengan sihir" jawabnya enteng.

"Kakak memiliki sihil apa? Cepat pellihatkan pada lyiin!" ucapku bersemangat.

"Baiklah-baiklah jangan terlalu bersemangat nanti kau terjatuh" ucapnya lalu menurukan aku dari pangkuannya dan mendudukanku dimeja.

Lalu ia pun mulai mengeluarkan sihir angin serta air nya, ia membuat sebuah bola-bola yang terbuat dari air.

Aku yang melihatnya pun sedikit terkagum dan senang, dan aku pun bertepuk tangan setelahnya.

"Kakak Theooo kau sangat menganggumkan, aku menyukaimu" ucapku dengan ceria dan bersemangat.

Dan aku melihat bahwa pipinya berubah menjadi merah jambu ketika mendengar ucapanku.

Lalu ia pun tersenyum dan memelukku dan mengelus rambutku pelan.

Dan setelahnya ia menggendongku untuk makan siang, karena sekarang waktu telah menunjukan bahwa sudah memasuki siang hari.

👑👑👑👑👑👑👑👑

Tbc.

𝐀𝐫𝐢𝐬𝐭𝐨𝐜𝐫𝐚𝐭𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 Where stories live. Discover now