"Huwaaaaa mauuuu tornadoooo.." rengek Chenle yang sudah menikmati permainan dildo itu

Padahal ia sudah ketagihan dengan getaran yang diselingi duri itu berada dilobang nya, tapi dengan seenak pantat si Jisung malah ditariknya benda itu dari dalam lobang Chenle.

Chenle yang benar-benar menahan sesuatu dari kepunyaannya itu merasa sangat sakit, ia ingin meraih kepunyaan tapi tidak bisa mengingat tangannya kini masih terikat

"Please aahh please Jisungieee" rengek Chenle yang merasa sangat tidak nyaman dengan keadaan seperti ini

"Apa hm?" tanya Jisung memulai

"Masukkin please masukkin" balas Chenle yang masih merengek ke Jisung

"Masukkin apa hm?" tanya Jisung lagi

"Tornadoooo please.."

"Bukannya tadi kau menolak?"

Chenle menggeleng mendengar pertanyaan dari mulut Jisung lagi, ayolah ia ingin segera menuntaskan birahinya yang tertahan itu

"Please..."
Pinta Chenle lagi yang masih merengek dan memohon

"Sepertinya benda ini tidak diperlukan lagi" ucap Jisung dan langsung melempar tornado itu kesembarang arah

Chenle yang melihat itu melotot, hey itu harganya mahal dan dengan seenak jidatnya saja melempar benda itu kesembarang arah, apalagi itu punya Jaemin sekarang. Ya kali ia harus membelikan benda itu lagi kepada Jaemin jikalau benda itu tidak berfungsi akibat Jisung lempar

Tapi untuk saat ini Chenle tidak memperdulikan benda itu dulu, ia ingin klimaknya dapat terpenuhi saat ini

"Aaaaaaaa hiks Jisung nghhh tolooongg Leleeeee hiks cum" rengek Chenle lagi

Jisung terkekeh melihat Chenle yang sepertinya sangat menderita karena kejahilannya, Jisung paham bagaimana rasanya lagi enak-enak ingin keluar tapi malah dihentikan, sama seperti saat Chenle dahulu yang memintanya bercinta dalam keadaan bibir monyong, itu sangat tidak enak.

"Baiklah, aku akan memuaskan mu sayang, penis panjang ku lebih enak daripada benda berigi itu" ucap Jisung kemudian yang langsung melancarkan aksinya untuk segera menempur Chenle dengan masih keadaan tangan terikat disisi ranjang.

.
.
.

***

Terlihat sepasang anak adam itu kini saling memberikan kehangatan dibawah selimut yang menutupi tubuh polos nya setelah usai bermain permainan yang sangat menyenangkan selama beberapa jam, siapa lagi kalau bukan Jisung dan Chenle yang asik cuddlean dibawah selimut.

"Kau tidak ingin mandi?" tanya Jisung yang masih mendekap tubuh polos Chenle dipelukkannya

"Tidak, besok saja" jawab Chenle dengan masih menempel kan wajahnya didada bidang Jisung yang terekspos

"Oh ya tentang hadiah mu satu lagi saat dirumah sakit itu untukku, ternyata pesta barengan itu ya hadiahnya?" tanya Jisung lagi yang barus sadar

Chenle pun mendongakkan kepalanya dan melihat kearah Jisung

"Bukan" jawab Chenle

Jisung pun mengernyitkan dahinya bingung, "Lalu?"

"Hadiah yang satu itu belum kuberitahukan kepadamu, mungkin nanti, biarkan seperti ini dulu" kata Chenle yang mengeratkan pelukannya ke Jisung

Jujur Jisung sangat penasaran hadiah apa yang akan diberikan dari Chenle untuknya, ia kira hadiah spesial itu ya pesta sex berjamaah kemarin, tapi ternyata bukan

"Jisung-ah" panggil Chenle

"Hm?" saut Jisung hanya dengan berdehem

"Terimakasih sudah hadir dan membuat hidupku berwarna" ucap Chenle dengan masih didekap oleh Jisung tersebut

"Itu sudah menjadi tugas ku, Chenle-yaa" saut Jisung lagi sembari mengecup pucuk kepala Chenle dengan lembut.



















END.




































Oke sekian terimakasih atas kekagetannya, itu hanyalah prank dari author🤣🤣🙈 wkwkwk masih ada satu chap lagi kok tenang, tadi sebenarnya emang mau langsung tamatin satu chap ini cuma sepertinya kepanjangan, jadi ku beri dua bagian deh🙈 oh yaa hayoloh hadiah apa kira-kira yang akan diberi Chenle ke Jisung?🌚 Ada yang bisa nebak?🤣 Yok tumpahkan isi otak kalian mengenai hadiah dari Chenle🥰 wkwk see you next chap 😘😘💚

My Bodyguard || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT/DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now