Part 56 [REVISI]

107K 11K 1.5K
                                    

Trailer Ayah Untuk Nolan:

Notes:
Hai-haiii aku punya beberapa pengumuman, nih! Seperti yang sudah ku bilang sebelumnya AYAH UNTUK NOLAN akan segera terbit! Nah makanya kalian jangan lupa nabung dulu buat PO tanggal 25 April 2023 yaa!

Info update Ayah Untuk Nolan dan juga info PO novel bakal aku update di instagram aku yaa. Sama aku juga mau kasih tau kalau di sana kalian juga bisa nemu AU gemes Aiden, Aria, dan Nolan yaa! Jadi, jangan lupa follow byeee!

 Sama aku juga mau kasih tau kalau di sana kalian juga bisa nemu AU gemes Aiden, Aria, dan Nolan yaa! Jadi, jangan lupa follow byeee!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***

Andai, Andai, Andai ...

Ada begitu banyak kata 'andai' untuk mengawali setiap penyesalan dan Aiden tau meskipun ia menyesal, ia tidak akan pernah bisa mengubah masa lalunya ...

***

Aiden menangkap pemandangan rintik hujan melalui balkon apartementnya.

Pagi ini turun hujan. Cuaca begitu dingin, namun pria itu tak mau repot untuk sekedar memakai mantel atau masuk ke dalam apartement. Ia lebih memilih mengambil sebatang rokok lalu menyalakannya dengan pematik.

Sebenarnya Aiden bukan perokok, namun ia menyukai benda kecil itu ketika sedang stress. Lagi pula sekarang hujan, ia butuh kehangatan. Kebetulan benda kecil itu bisa menyelesaikan dua masalah sekaligus. Stress dan kedinginan.

Fuh ...

Gumpalan asap melambung ke udara sebelum akhirnya hilang dihempas oleh angin hujan. Sejenak Aiden menoleh kesamping, memastikan asap rokoknya tidak sampai ke kamar tempat Aria berada. Ia tidak mau Aria sampai mencium asap rokok. Bahaya untuk ibu hamil.

Tepat ketika rokok pertamanya habis, Aiden hendak membakar satu batang lagi sebelum ...

Terdengar bunyi pintu apartement terbuka.

"Pagi-pagi sudah hujan. Sial, udaranya jadi dingin sekali!" suara pria tua yang disertai umpatan—membuat Aiden memasukkan kembali batang rokoknya.

Ia segera melangkahkan kakinya masuk kedalam apartement dan melihat Nando sedang memasang topi, mantel, dan payungnya ke stand hanger.

Kakek tua itu mengeluhi banyak hal.

"Kenapa stand hangernya tinggi sekali? Ingin mengejek tinggi badanku, ya!?"

"Aduh-aduh, encokku! Dasar udara dingin sialan!"

Aiden menyenderkan punggungnya pada pinggir pintu terhibur setiap kali melihat kakeknya kesusahan. Sejenak ia lupa kesedihannya.

Ayah Untuk Nolan ✅ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang