20

112 36 15
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀







Bruumm.

Dave Lee yang sedang menyetir kemudi mobil pribadinya, sesekali menoleh ke arah Namjoon di sebelahnya yang sedang gelisah sambil memegang hp.

"Namjoon-ah, kau kenapa??" Tanya Dave Lee, ia dan Namjoon sedang di perjalanan menuju ke Seoul setelah kemarin seharian di pulau Jeju untuk urusan pekerjaan.

"Tidak apa Hyung" balas Namjoon sambil menggerutu kecil.

"Sedang menunggu kabar dari seseorang sampai gelisah seperti itu?? Apa itu Shin Hye??" Tebak Dave Lee masih fokus menatap lurus ke depan.

"Hmm..." Namjoon hanya berdehem sebagai jawabannya.

"Kenapa tidak kau telepon saja dia supaya kau tidak gelisah seperti itu" usul Dave Lee

"Sudah tapi nomornya tidak aktif." Namjoon meremat hp di telapak tangannya, begitu kesal dengan usahanya sejak tadi malam yang tidak membuahkan hasil.

"Mungkin sedang di cas, jangan overthinking dulu"

"Semoga saja"

Ting...bunyi notifikasi dari hp, membuat Namjoon mengeceknya dengan cepat, berpikir jika itu balasan pesan dari kekasihnya ternyata hanya notif pemberitahuan di aplikasi Facebook.

Ia enggan untuk melihatnya, tapi sebuah tampilan photo yang diunggah oleh salah satu pengikutnya membuat ia menjadi penasaran.

"K-kim Seokjin??" Lirihnya kaget, melihat status terbaru dari seorang pramugari yang merupakan partner kerja Shin Hye di penerbangan tempoh hari.

Sebuab photo yang diunggah oleh pemiliknya yang sedang selfie bersama pramugari lain di suatu tempat wisata di kota Paris tapi yang justru menjadi perhatian Namjoon adalah adegan di belakang selfie si empu pemilik akun, adegan dimana Shin Hye dipeluk oleh Kim Seokjin.

Namjoon meremat kuat hpnya kembali, mendengus kesal lalu meletak sembarangan gadgetnya di dashboard mobil.

"Hei, ada apa denganmu." Tanya Dave Lee yang kaget dengan sikap spontan Namjoon mencampakkan hpnya begitu kuat ke arah dashboard.

"......." Namjoon mengabaikan pertanyaan Dave Lee dan berpura-pura memejamkan matanya.

"Seokjin di Paris?? Bagaimana bisa??" Pikir Namjoon dalam benaknya, rasa cemburu membakar hatinya saat ini.

Suara dering hp berbunyi nyaring.

"Namjoon, ada yang nelpon" tegur Dave Lee

Dengan gerakan malas, ia meraih kembali hpnya dari dashboard mobil. Melihat nama si penelepon.

"Biarkan saja" sahut Namjoon kembali meletakkan hpnya di dashboard.

Sedang Dave Lee hanya menggeleng kepala melihat kelakuan Namjoon.

Sementara itu, di Kota Paris.

"Kenapa tidak diangkat sih??" Shin Hye berwajah muram menatap layar hpnya. Ia mencoba untuk kesekian kalinya menelpon Namjoon tapi tidak diangkat sama sekali, ia melirik ke arah jam weker di sebelah kasurnya, pukul satu pagi dini hari di kota Paris.

Masih ada tersisa 2 hari bagi ia dan teman teman satu profesinya di kota Paris, sampai menunggu jadwal penerbangan selanjutnya.

Ia belum bisa tidur sejak kembali dari tempat wisata kemarin sore, menyadari 20 panggilan tak terjawab dari Namjoon, Shin Hye merutuki kejadian di taman kota tempoh hari, dimana ia hampir terpeleset karena jalanan licin dan membuat hp yang ada ia genggam jatuh begitu keras menghantam permukaan jalan dan seketika mati total.

Yes, Captain (The End)Where stories live. Discover now